Viktor Hovland mencapai level tertinggi di kasta golf global berkat pencapaian bersejarahnya menjuarai FedExCup bulan Agustus 2023 lalu. Jim McCabe menguraikan lebih jauh mengapa kemenangan ini layak untuk terus disoroti.
Oleh Jim McCabe.
Angka-angkanya menuturkan kisah betapa memukaunya PGA TOUR musim 2022-2023 bagi Viktor Hovland. Tidak perlu menyebut angka US$18 juta sebagai salah satunya karena angka ini benar-benar membuat kaya raya.
Memang, itulah hadiah utama dari kemenangan pada ajang tutup musim TOUR Championship, yang menganugerahinya FedExCup. Namun, untuk mengenal Hovland berarti mengenal seseorang yang tidak mengubah karakternya hanya karena ia mampu melakukannya.
”Bagus juga sih bisa memilikinya, tapi (uang) bukan sesuatu yang mendorong saya. Uang bukanlah sesuatu yang memberi makna buat saya,” tutur pegolf berusia 25 tahun asal Norwegia ini. ”Saya menemukan makna di tempat-tempat yang lain.”
Jika keluar dari mulut orang lain, pernyataan itu mungkin tidak memiliki bobot. Namun, Hovland memang unik, ia luar biasa sopan, luar biasa puas, dan benar-benar bersemangat dengan kehidupan yang ia anggap sederhana, namun memuaskan.
Bahkan sebelum mencatatkan kemenangan dengan hadiah uang terbesarnya pada TOUR Championship di East Lake Golf Club, di Atlanta itu, Hovland sudah memiliki uang yang cukup untuk membeli rumah di pinggir Pantai, di daerah yang seksi di mana banyak pegolf PGA TOUR menetap—Jupiter, Florida.
Namun, ia memilih untuk tidak melakukannya.
Malahan, Hovland sudah cukup senang, terima kasih banyak, ”untuk menemukan makna di tempat-tempat yang lain,” seperti Stillwater, Oklahoma. Berada tepat di pusat Amerika, kota itu menjadi rumah dari Oklahoma State University, di mana ia menjadi Bintang bagi tim golf Sooner (2016-2019) dan ia sendiri masih berlatih di fasilitas golf kampusnya itu.
”Uang memang dibutuhkan di sana (di Stillwater),” ujar Hovland sambil tertawa. ”Bukannya saya menghambur-hampurkan uang tiap pekan. Saya tak perlu banyak uang untuk bisa Bahagia. Saya tak perlu banyak uang untuk menjalani hidup dengan bermakna.”
Lalu kalau bukan uang, apa yang menurut Hovland akan membuat hidupnya menjadi lebih baik? Dari awal perjalanan golf profesionalnya, ia tidak akan segan untuk menjawab pertanyaan ini karena ada banyak lubang mencolok dalam permainannya. Ia punya keberanian dan kerendahan hati untuk mengakui bahwa short game-nya masih jauh dari yang ia butuhkan untuk bersaing dalam turnamen-turnamen besar dengan menghadapi para pesaing yang paling elite.
Sebagai ukuran, Hovland membuat pernyataan itu setelah memenangkan sebuah turnamen, Puerto Rico Open, hanya dalam partisipasi ke-13 mengikuti turnamen PGA TOUR: ”Chipping saya benar-benar buruk. Jelas saya mesti melatih short game saya.”
Hal yang mengejutkan lantaran Hovland mencatatkan skor 68-66-64-70 untuk 20-under pekan itu. Namun, ia tahu kalau ia juga membuat media sosial begitu riuh karena beragam chipping-nya yang buruk di sekitar green.
Hal itu terjadi pada bulan Februari 2020, musim debutnya, kekuatan Hovland terlihat (ia di peringkat 20 untuk kategori Strokes Gained: Tee to Green). Namun, lihatlah posisinya untuk Strokes Gained: Around the Green (168), Scrambilng (148), dan Putting (115).
Dalam usia 23 tahun, ia memang sudah menjadi juara PGA TOUR, tapi kedewasaannya jauh melampaui usianya. Dan dengan perspektif yang kuat, yang Anda lihat ketika menyaksikan Hovland ialah layaknya suara yang berseru agar Anda melihat aksinya.
”Saya bersikap keras pada diri sendiri dan meskipun punya permainan untuk bersaing, saya tidak benar-benar meyakininya.”
Jelas kini ia bisa meyakininya setelah finis yang begitu meyakinkan pada musim 2022-2023. Yang tak kalah tegasnya ialah kemenangan yang ia raih pada awal Juni 2023, sebuah kemenangan yang memberi pernyataan pada turnamennya Jack Nicklaus, Memorial Tournament presented by Workday. Caranya menuntaskannya menjadi tipikal pemuda asal Norwegia itu—69-68-65-61 pada BMW Championship untuk mengalahkan Matt Fitzpatrick dengan dua stroke, lalu 68-64-66-63 pada TOUR Championship, ajang pamungkas FedExCup Playoff, untuk menaklukkan Xander Schauffele dengan lima stroke.
Dalam kemenangannya pada FedExCup edisi ke-17 itu, Hovland merasa sangat senang dengan menganggap kemenangannya itu akan menjadi besar di negeri asalnya. Ia memberi tahu wartawan bahwa ia bertemu peraih medali emas Olimpiade dan pelari jarak menengah Jakob Ingebrigsten (”yang luar biasa menarik”) dan mantan bintang LPGA Suzann Pettersen, peraih dua gelar Major (”Dia layaknya ratu; dan akan selalu demikian.”) dan jika ia bisa menginspirasi masyarakat di negaranya seperti yang dilakukan Ingebrigsten dan Pettersen, ia akan merasa terhormat.
”Saya sangat menghormati mereka dan merasa sangat bangga menjadi orang Norwegia.”
Mengingat peningkatan konsistensinya yang mengagumkan dalam short game-nya sejak penilaiannya yang begitu negative pada tahun 2020 itu—sebuah ujaran, yang mesti dicatat, ia sampaikan dengan senyum dan tawanya yang khas—dapat ditebak bahwa masyarakat Norwegia akan menempatkannya di posisi yang sama dengan Ingebrigsten dan Pettersen.
Pertimbangkanlah angka-angka yang sangat berarti bagi Hovland. Ia telah beranjak dari peringkat 168 SG: Around the Green tahun 2020 ke peringkat 97 pada 2023. Dalam kategori Scrambling yang sangat penting, Hovland berperingkat 41 pada musim ini, melompat jauh lebih baik daripada posisi 148 beberapa tahun silam. Dan dalam SG: Putting, Hovland yang tiga tahun lalu di posisi 115 kini berada di peringkat 49.
Ya, masih ada celah untuk meningkatkan permainannya, tapi Hovland sadar bahwa ia telah mengambil tiga langkah maju.
”Sekarang saya tahu kalau saya bisa melakukan up-and-down ketika bola saya meleset dari green,” ujarnya. Bandingkan dengan beberapa tahun lalu ketika Hovland nyaris tak memiliki percaya diri dengan short game-nya sehingga ”rasanya saya mesti menembak ke tiap pin untuk mengalahkan (pemain seperti) Brooks Koepka dan Rory McIlroy.”
Mengingat TOUR Championship telah berakhir 27 Agustus 2023 lalu dan Hovland sadar bahwa ia hanya punya beberapa pekan sebelum bergabung dengan rekan-rekan Eropanya untuk Ryder Cup (29 September-1 Oktober), akan ada sedikit jeda di mana ia bisa memoles beberapa piala yang ia tuntaskan dengan kemenangannya pada FedExCup.
Ya, dan sekali lagi kebanyakan fokus akan beralih ke hadiah US$18 juta itu, tapi Hovland akan terus menepis dan focus pada angka-angka yang mengukur ketekunannya pada short game.
”Ada kalanya saya tidak punya semua alatnya,” ujarnya. ”(Namun,) saya hanya perlu selalu meningkatkan permainan. Saya harus menjadi lebih dan lebih baik tiap tahunnya. Dengan itu muncullah keyakinan—dan saya rasa keyakinan itulah kepingan yang hilang.”
Catat bahwa ia mengatakan kepingan yang hilang, yang menandakan bahwa ia tahu pukulannya sudah di level elite (ia di peringkat 5 untuk SG: Tee to Green, kategori yang selalu menjadi kekuatannya) dan kualitas pukulannya luar biasa (peringkat 10), jadi melakukan peningkatan untuk short game-nya akan membuatnya kian dekat menjadi pegolf dengan hanya sedikit kelemahan.
Biarlah masyarakat Norwegia merayakannya—dan kompetisi pada PGA TOUR membayangkan tantangan berat itu.