Kevin Yu dan C.T. Pan melejit ke jajaran atas untuk meramaikan persaingan pada akhir pekan.
Dua wakil Asia dari China Taipei meramaikan persaingan pada ajang Cognizant Classic in The Palm Beaches. Skor 4-under 67 yang ia raih membawa Kevin Yu kini hanya terpaut dua stroke di belakang Bud Cauley yang menjadi pimpinan klasemen. Adapun rekan senegaranya, C.T. Pan, melanjutkan momentum yang ia raih di Meksiko dengan mencatatkan skor 68.
Yu mencatatkan lima birdie dengan hanya satu bogey saat bermain di The Champion Course di PGA National Resort itu. Permainannya itu membuatnya kini mengumpulkan total 9-under 133 dan berada di posisi T4.
Adapun Pan, berbekal finis T3 pada ajang Mexico Open in Vidanta sepekan sebelumnya, juga mencatatkan lima birdie, namun harus menuliskan dua bogey. Skor total 8-under miliknya itu praktis menjadi modal yang bagus untuk ia maksimalkan dalam dua putaran terakhir. Baginya, main solid pekan ini bisa menjamin spot untuk mengikuti Signature Event PGA TOUR pekan depan, yaitu Arnold Palmer Invitational presented by Mastercard.
Musim ini merupakan musim kedua bagi Yu bisa bermain pada PGA TOUR. Tahun ini ia sudah menorehkan dua catatan positif dengan T3 pada The American Express dan T6 pada Farmers Insurance Open. Penampilan solidnya pada tahun ini tak lepas dari latihan berjam-jam di driving range dan green latihan semasa jeda kompetisi.
”Rasanya semua kerja keras itu mulai terbayarkan. Jelas saya merasa lebih nyaman, dan putting juga sudah lebih baik.” — Kevin Yu.
”Dari segi kualitas pukulan, saya pikir sekarang sudah lebih siap daripada tahun lalu. Khususnya putting, saya sudah melatihnya selama beberapa waktu. Tahun lalu pukulan saya bagus, tapi banyak putt yang meleset. Saya terus melatihnya sejak tahun lalu,” papar Yu.
”Rasanya semua kerja keras itu mulai terbayarkan. Jelas saya merasa lebih nyaman, dan putting juga sudah lebih baik. Hasilnya terlihat dari skor yang cukup bagus.”
Pegolf yang masih mengincar gelar PGA TOUR pertamanya ini yakin kedua hasil sepuluh besar pada bulan Januari lalu bakal memberinya bekal untuk menjadi salah satu penantang dalam dua putaran terakhir. Ia pun berharap bisa mengikuti jejak duo Korea Y.E. Yang (2009) dan Im Sungjae (2020) yang pernah menjuarai ajang ini, ketika turnamen ini masih bernama The Honda Classic.
”Menurut saya sih saya merasa lebih nyaman di lapangan dan benar-benar memainkan permainan saya. Sebelumnya, saya terlalu banyak memikirkan hasilnya dan swing saya dan semuanya. Cukup benar-benar fokus pada permainan golf saya dan tidak terlalu memikirkan hasil. Sejauh ini hal itu cukup berjalan dengan baik,” tuturnya.
Tak hanya Yu yang merasa senang dengan penampilannya. Pan, yang merupakan seniornya, juga merasa puas bisa main bagus dan bermain dengan skor di bawah 70. ”Saya bermain sangat solid dari akhir pekan lalu, meskipun secara fisik sempat sakit sejak hari Jumat di Meksiko. Namun, rasanya permainan saya bagus dan dalam kondisi yang baik pula, terutama driving saya,” jelas Juara RBC Heritage 2019 ini.
”Bisa kembali main dan bermain dengan baik seperti ini sungguh menyenangkan. Rasanya lebih senang lagi karena saya bertahan dan tidak berhenti mencoba.” — Bud Cauley.
”Driving menjadi aspek yang sangat penting di lapangan ini. Makanya saya bisa mendapat spot yang sangat bagus dan mendapat banyak peluang birdie. Sangat senang dengan dua putaran pertama ini.”
Sementara itu, pegolf Korea Lee Kyounghoon (66) dan Tom Kim (68) juga melaju ke dua putaran terakhir setelah masing-masing menorehkan skor total 7-under dan 6-under. Salah satu pimpinan klasemen pada hari pertama Kim Seonghyeon juga lolos cut meski dengan cara yang mengecewakan berkat skor 74. Ia berada di posisi T36 bersama An Byeonghun (71).
Adapun Cauley mengambil alih puncak klasemen setelah menorehkan skor 65. Untuk sementara ia unggul satu stroke atas Austin Eckroat dan Garrick Higo asal Afrika Selatan. Penampilan prima ini seakan hendak menghapus absen tiga tahun yang ia alami akibat kecelakaan mobil tahun 2018 silam.
”Sering kali saya berpikir bahwa karier saya sudah tamat,” ujarnya. ”Bisa kembali main dan bermain dengan baik seperti ini sungguh menyenangkan. Rasanya lebih senang lagi karena saya bertahan dan tidak berhenti mencoba.”


