Jonathan Wijono kembali menemukan performa putting untuk menembus akhir pekan pada ajang Jakarta International Championship.
Sepekan setelah penampilan yang jauh dari memuaskan, Jonathan Wijono bisa sedikit bernapas lega. Pegolf asal Surabaya ini kembali memastikan melangkah ke putaran akhir pekan dengan catatan skor yang jauh lebih baik. Untuk kedua kalinya ia membukukan skor 2-under 68 di Damai Indah Golf PIK Course sehingga kini mencatatkan skor total 4-under 136, yang membuatnya hampir pasti menikmati akhir pekan.
Penampilannya pekan ini tampak berbeda ketimbang ketika ia mengikuti ajang Mercuries Taiwan Masters pekan lalu di China Taipei. Meskipun berhasil bermain penuh, ia harus finis di posisi juru kunci tanpa sekali pun mencatatkan skor di bawah par.
Permainan putter-nya pekan lalu juga mengecewakan, di mana ia mencatatkan total 121 putt atau 30,25 putt per putaran. Dari situ ia hanya menorehkan enam birdie.
”Lantaran putting kembali bagus, saya jadi lebih berani untuk melakukan pukulan dan menyerang pin.”
Keputusannya untuk mengikuti arahan sang pelatih, Chris Connel, menjadi keputusan yang tepat. ”Persis sehari sebelum turnamen, Chris (Connel) ikut memperhatikan putting saya dan kami mendapati kalau bahu kanan saya agak sedikit di atas bola. Jadi, kami mengubah grip menjadi grip silang tangan (cross-hand) dan mendadak semuanya berjalan dengan baik,” ujar Jonathan.
”Saya pikir aspek ini ikut menjadi pendorong semangat. Lantaran putting kembali bagus, saya jadi lebih berani untuk melakukan pukulan dan menyerang pin. Saya kira di situlah perbedaannya.”
Jonathan langsung mencatatkan birdie di hole pertamanya, sebelum meraih birdie keduanya dari hole 6 dan menutup sembilan hole pertamanya dengan 33 stroke. Ia sempat mendapatkan bogey di hole 12, namun berhasil membalas dengan birdie dari hole 14 dan menutup putaran keduanya dengan sekali lagi menorehkan skor 68. Kini ia telah mengoleksi tujuh birdie dengan hanya tiga bogey.
”Bermain di level ini memang harus memiliki kesiapan secara mental maupun secara permainan,” sambungnya. ”Lapangan ini bukan lapangan yang mudah karena sudah ada dua hole par 5 yang hilang. Hole 1 itu lumayan sulit karena green-nya kecil; hole 17 juga panjang. Jadi, saya kira kita tidak hanya harus melakukan pukulan yang bagus sepanjang putaran, tapi juga harus bermain sesabar mungkin. Soalnya, kalau tidak sabar, akan mudah untuk mendapatkan bogey di lapangan ini.”

Ia juga menyebut keputusan menjadikan Damai Indah Golf PIK Course sebagai lapangan 70 par juga menciptakan tantangan tambahan.
”Tahun lalu, (ketika lapangan ini dimainkan sebagai) par 71, masih ada peluang untuk bermain agresif. Sekarang sebagai par 70, sepanjang hari ini saya harus benar-benar main sabar, fokusnya tidak boleh hilang sama sekali,” tegasnya.
Fokus jelas menjadi kunci penting baginya untuk tidak hanya mencatatkan skor yang bagus, tapi juga lebih memperbaiki posisinya di papan klasemen. Dengan 36 hole tersisa, peluang jelas masih terbuka lebar baginya untuk makin meningkatkan percaya dirinya, terutama mengingat serangkaian turnamen menantinya setelah ajang ini.
Sampai saat artikel ini diturunkan, Jonathan Wijono menempati peringkat T25.


