Pegolf nomor satu dunia asal Amerika Serikat akan menghadapi tantangan dari Asia ketika upayanya mempertahankan gelar World Golf Championships-Mexico Championship yang berlangsung pada 1-4 Maret dimulai besok.

Edisi kali ini menghadirkan para pegolf profesional dari berbagai kebangsaan. Meskipun kali ini pegolf Jepang Hideki Matsuyama tidak akan mengikuti ajang ini akibat cedera pergelangan yang ia alami sejak mengundurkan diri dari ajang Waste Management Phoenix Open awal Februari lalu. Namun, Johnson mengakui bahwa para pegolf lainnya jelas akan mengincar gelar pada ajang yang memperebutkan total hadiah sebesar US$10 juta ini.

”Jelas ini merupakan turnamen besar,” ujarnya tahun lalu. ”Sebagian besar pemain terbaik di dunia ada di sini.”

Ketidakhadiran Matsuyama, yang saat ini berperingkat 5 dunia, tidak mengurangi tantangan yang bakal dialami Johnson. Kiradech Aphibarnrat (Thailand, Gavin Kyle Green (Malaysia), Li Haotong (China) Shubhankar Sharma (India), dan trio asal Jepang Yuta Ikeda, Satoshi Kodaira, dan Yusaku Miyazato menghadirkan tantangan yang kuat dari Asia.

Li yang telah meraih pengalaman yang kaya dengan bermain pada PGA TOUR akan membawa pengalaman tersebut ke Meksiko. Bermain pada tiga ajang PGA TOUR musim ini, Li selalu berhasil lolos cut, termasuk pada World Golf Championships-HSBC Champions bulan Oktober tahun lalu. Pegolf ini sempat membukukan hole-in-one pada Genesis Open, meskipun ia finis di peringkat T58.

“Teramat sangat bersemangat karena ini merupakan turnamen besar dan semoga saja saya bisa bermain bagus pekan ini,” ujar Li. “Saya hanya akan memainkan permainan saya dan menikmati kompetisinya dan tetap sabar. Saya kira itulah kuncinya, terutama pekan ini, fairway-nya sempit dan Anda mesti main cerdas.”

Li yang kini berperingkat 37 dunia pada Official World Golf Ranking akan bermain dengan jawara Major asal Amerika Phil Mickelson dan Bubba Watson. Peringkat tersebut ia raih setelah menjuarai Dubai Desert Classic dengan mengalahkan mantan pegolf nomor satu dunia Rory McIlroy.

“Dubai memberi banyak pengalaman dan memberi rasa percaya diri. Kemenangan itu akan sangat membantu saya pada turnamen-turnamen besar sekarang. Sebenarnya, saya tidak merasa bisa menang karena Rory adalah megabintang. Saya sangat tenang, entah mengapa, dan merasa tak ada beban. Kalau bisa mengalahkan dia, Anda bisa mengalahkan siapa saja.”

Meskipun saat ini belum memiliki status penuh pada PGA TOUR, Li akan bermain pada seluruh ajang Major tahun ini dan World Golf Championships. Ia juga berpeluang main pada THE PLAYERS Championship bulan Mei nanti, yang tentu saja bakal ia manfaatkan untuk mendapatkan keanggotaan penuh. Sejauh ini Li masih bermain melalui kategori non-member exemption.

Sementara itu, Shubhankar Sharma menuju Meksiko dengan bekal dua kemenangan sensasional, Joburg Open yang ia menangkan pada bulan Desember 2017 dan Maybank Championship awal Februari lalu.

“Saya tak bisa membayangkan semua ini terjadi (tiga bulan lalu). Saya bahkan tidak membayangkan bermain pada European Tour, apalagi ajang WGC. Tapi begitulah golf. Saat Anda bisa main bagus, semuanya mungkin terjadi. Anda butuh sedikit terobosan dan saya mendapatkannya di Johannesburg dan Malaysia. Anda hanya harus terus bekerja keras,” ujar Sharma.

Sharma pun mulai terbiasa bermain dengan para pemain bintang, meskipun mengaku awalnya seperti diserbu oleh mereka.

“Saya mesti meningkatkan kualitas dan memainkan permainan saya. Senang bisa main pada ajang seperti ini dengan semua pemain hebat ini. Sampai tahun lalu saya masih menonton mereka di TV dan sekarang bermain pada pekan ini benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Sharma yang kini berperingkat 75 dunia, sekaligus menjadi pegolf India berperingkat terbaik.

Sejauh ini ajang Mexico Championship memang belum pernah dimenangkan oleh pegolf Asia. Matsuyama diperkirakan bakal menjadi pemain yang paling mungkin untuk memenangkan ajang tersebut, terutama setelah ia menjuarai dua gelar World Golf Championships, yaitu setelah memenangkan HSBC Champions 2016 dan Bridgestone Invitational 2017. Kini tugas itu bakal disandang oleh pemain, seperti Li dan Sharma.

Ajang ini akan diikuti oleh 65 pemain dari 19 negara. Mereka akan berlaga di Club de Golf Chapultepec yang sempit, yang dibatasi pepohonan. Dengan ketinggian 2.225 meter di atas permukaan laut, para pemain akan bermain di ketinggian yang tidak biasa.

Para pemain yang finis di zona 64 besar akan mendapat slot untuk mengikuti WGC-Dell Technologies Match Play bulan depan. Adapun mereka yang berada di posisi 50 besar berhak mengikuti The Masters pada bulan April dan THE PLAYERS Championship pada bulan Mei.