Peter Gunawan menjadi pegolf Indonesia pertama yang mendapat status pada Alps Tour pada tahun 2020. Sayangnya, pandemi COVID-19 membuatnya harus kehilangan status pada Tour satelit menuju European Challenge Tour tersebut. Kini ia siap kembali untuk melanjutkan apa yang sudah ia mulai pada tahun 2019.

Oleh Raka S. Kurnia, GolfinStyle.

Memilih karier di Benua Eropa bukanlah sesuatu yang lumrah dilakukan oleh pegolf Indonesia. Namun, bagi Peter Gunawan, Negeri Paman Sam itu bukanlah tujuan yang ideal untuk karier golf profesionalnya.

Bulan Desember dua tahun silam, ia mencoba peruntungannya mengikuti Qualifying School pada Alps Tour di Eropa. Ia berhasil menembus First Stage, lalu sempat bermain solid pada putaran pertama Final Stage. Namun, perubahan kondisi pada putaran final membuatnya gagal mencapai status yang lebih baik.

Meski demikian, Peter masih berhak menyandang status anggota dan memegang kartu Tour untuk mengikuti sejumlah turnamen pada musim 2020 … andaikan saja pandemi COVID-19 tidak melanda dunia.

Pilihan Rasional
Keputusan berkarier ke Eropa jelas bukan sesuatu yang mudah. Faktor bahasa menjadi salah satu tantangan besar. Ada banyak negara di Eropa yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Namun, ada alasan lain yang mendoron keputusan ini.

Sebagai atlet, ia menyadari bahwa kelemahannya adalah bermain di lapangan yang berangin dan bertipe mountain course.

 

Peter Gunawan
Sepanjang 2021 ini, Peter Gunawan banyak berfokus untuk memperbaiki short game-nya. Foto: GolfinStyle.

 

”Kebanyakan lapangan yang dimainkan pada Alps Tour sangat berangin dan bertipe mountain course. Menurut saya, supaya bisa berkembang sebagai seorang pegolf, dua jenis lapangan seperti itu akan menjadi sangat bagus buat saya untuk jangka panjang,” tegasnya.

Baginya, pengalamannya mengikuti Qualifying School tahun 2019 itu sebagai proses belajar yang sangat berat. Setelah sempat bermain solid pada hari pertama Final Stage, cuaca yang berubah drastis membuatnya harus bermain di tengah kondisi hujan dan berangin kencang. Dari mencatatkan skor 68, ia harus menorehkan skor 81.

Selain peluang untuk melampaui potensinya sebagai seorang atlet, Peter menilai risiko berkompetisi di Eropa jauh lebih kecil ketimbang ke Amerika. Meskipun pengalaman berkompetisi juga bisa ditimba di Amerika, peluang mendapatkan poin pada Official World Golf Ranking di sana jauh lebih kecil.

Selain itu, Peter menyebut faktor pelatihnya, Philippe DeBuschere, sebagai salah satu yang mendorongnya memilih Eropa sebagai kiblat kariernya. DeBuschere sempat bersama Leadbetter Golf Academy di Indonesia, bahkan sempat melatih Bernd Wiesberger dan Jazz Janewattananond. Kini ia berdomisili di Jerman, yang artinya membuat komunikasi keduanya akan lebih mudah dilakukan ketika Peter mulai berkiprah di Eropa.

Langkah Pertama
Meski sempat mengalami kerumitan dokumen untuk keberangkatannya, plus vaksin Sinovac yang memaksanya harus menjalani karantina, kini Peter telah berada di Italia.

 

Peter Gunawan
Peter Gunawan banyak menghabiskan waktunya berlatih di Damai Indah Golf. Foto: GolfinStyle.

 

First Stage Qualifying School Alps Tour akan dimainkan di tiga lapangan berbeda di Italia. Selain di Acaya Golf Club dan Golf Club Le Fonti, Miglianico Golf & Country Club di Pescara akan menjadi panggung kualifikasi sebelum menuju Final Stage yang akan diadakan di Golf Nazionale dan Terre dei Consoli Golf Club.

Peter akan memulai perjuangannya untuk meraih status pada Tour ini di Miglianico Golf & Country Club pada 4 dan 5 November 2021. Jika berhasil lolos, ia akan mengikuti Final Stage yang berlangsung pada 10-12 November 2021.

Baginya, Qualifying School ini hanya akan menjadi langkah pertamanya. Ia jelas berharap bisa menembus Qualifying School dan mendapat status pada Alps Tour ini.

Ketika ia memulai perjuangannya besok, Peter akan menjadi satu-satunya pegolf profesional Indonesia di antara total 218 peserta yang berjuang meraih kartu Alps Tour. Sebuah keputusan langka yang sangat berani ini jelas wajib mendapatkan dukungan doa dan moral dari seluruh publik di Indonesia!

Apa yang menjadi tantangan Peter Gunawan tatkala pulang ke Indonesia? Bagaimana ia mendapatkan kembali permainannya? Apa hubungannya dengan Ciputra Golfpreneur Foundation? Kisah lengkap Peter Gunawan dapat Anda temukan dalam majalah digital Golfinstyle Edisi 12, yang segera kami hadirkan.