
Tomoharu Otsuki membukukan skor 66 untuk mengambil alih posisi teratas menuju putaran final ANA Open Golf Tournament 2025.
Tomoharu Otsuki menjadi target dari para pesaingnya setelah permainan tanpa bogey 6-under 66 di Wattsu Course, di Sapporo Golf Club hari ini (20/9) membawanya ke puncak klasemen putaran ketiga ANA Open Golf Tournament 2025.
Pemuncak klasemen hari kedua Takumi Kanaya harus merelakan posisinya digeser Otsuki setelah hanya bisa mencatatkan skor 69. Dengan demikian, ia kini terpaut dua stroke dari rekan senegaranya itu. Adapun pegolf Korea Song Younghan (64) dan Ryo Ishikawa (67) juga bakal berusaha untuk menciptakan kejutan pada putaran final besok.
Otsuki mengawali putaran ketiga dengan niatan setidaknya menjaga jarak dari Kanaya. Apalagi jarak di antara keduanya pada awal hari ketiga hanya terpaut satu stroke.
”Kami hanya berjarak satu stroke setelah putaran kemarin, jadi saya berpikir setidaknya bisa menjaga jarak. Namun, seiring berjalannya putaran tadi, saya akhirnya bisa unggul satu stroke di depan dia,” tutur pegolf berusia 35 tahun ini.
”Sejujurnya, saya tidak punya catatan permainan terbaik dalam situasi begini. Namun, yang bisa saya lakukan ialah fokus pada apa yang mesti saya kerjakan, ….” — Tomoharu Otsuki.
Putaran final diperkirakan bakal menyajikan babak yang dramatis. Cuaca diprediksi akan memainkan peranannya dalam 18 hole terakhir, mengingat hujan diprediksi akan turun pada hari Minggu (21/9).
”Ya, saya kira fairway dan seluruh kondisi lapangan akan lebih empuk ketimbang hari ini, tapi kalau bisa bermain, kondisi tersebut tentu menjadi kondisi terbaik. Saya hanya akan bersiap sebaik mungkin,” sambungnya.
Bukan kali ini saja Otsuki memimpin klasemen menuju putaran final. Sayangnya, sejauh ini ia cukup kesulitan untuk bisa menuntaskan turnamen dalam posisi serupa dan meraih kemenangan.
”Sejujurnya, saya tidak punya catatan permainan terbaik dalam situasi begini. Namun, yang bisa saya lakukan ialah fokus pada apa yang mesti saya kerjakan, dan biarkan hasilnya mengikuti. Saya akan fokus pada hal yang ada di hadapan saya saja,” tutur pegolf yang kini mengemas 16-under 200 ini.
”Setiap harinya saya selalu gugup di hole pembuka, tapi saya tidak berusaha menekannya. Saya akan menerima kondisi demikian dan berusaha main seperti biasa.”
”Saya mencoba putter yang berbeda pada awal pekan ini dan hasilnya tidak begitu bagus, jadi saya kembali memakai putter reguler saya.” —Song Younghan.
Sementara itu, Song mencatatkan skor terendah pada putaran ketiga tadi. Seperti halnya Otsuki, ia juga berhasil menghindari bogey di kartu skornya. Dengan delapan birdie, ia menjadi satu dari hanya sepuluh peserta yang bermain tanpa bogey pada hari ketiga.
”Saya kira angin tak banyak berembus, jadi saya memilih club yang lebih panjang, tapi malah memukul terlalu bagus sehingga bolanya justru melambung terlalu jauh. Setidaknya, saya tidak memukul orang, jadi ada rasa lega,” tuturnya.
”Saya pikir putting saya bagus. Sampai kemarin, tak banyak putt yang bisa masuk, dan belakangan ini putting saya memang kurang tajam. Rasanya kalau bisa memasukkan putt, skor saya bisa menjadi lebih baik. Hari ini putting saya bagus dan itu sebabnya saya bisa mendapatkan skor yang bagus.
Keputusannya untuk kembali menggunakan putter lamanya juga tampaknya menjadi salah satu kunci.
”Saya mencoba putter yang berbeda pada awal pekan ini dan hasilnya tidak begitu bagus, jadi saya kembali memakai putter reguler saya,” ujar pegolf berusia 34 tahun ini.