An Byeonghun bermain dengan skor 73 dan bertahan di sepuluh besar pada hari kedua Masters Tournament 2024.

An Byeonghun benar-benar mengandalkan seluruh kemampuannya dalam menghadapi putaran yang lebih berat lagi pada hari kedua Masters Tournament kemarin (12/4). Meskipun harus mencatatkan skor 1-over 73, ia masih bertahan di jajaran sepuluh besar, yang artinya ia juga masih bisa menatap para pemuncak klasemen sementara dengan dua putaran yang masih harus dimainkan.

Meski bermain tiga stroke lebih banyak daripada skor putaran pertama, An berhasil membukukan dua birdie di sembilan hole terakhirnya di Augusta National kemarin untuk menjaga persaingannya. Dengan skor total 1-under 143, ia kini berjarak lima stroke dari trio Amerika Scottie Scheffler (72), Max Homa (71), dan Bryson DeChambeau (73) yang telah mengumpulkan skor total 6-under.

”Saya kira kemarin sudah berat sampai memainkan putaran hari ini, dan rasanya jauh lebih berat lagi,” ujar An, yang bersama enam pegolf lainnya berada di posisi T8. ”Menurut saya angin berembus lebih kencang hari ini. Topi saya bahkan hampir terbang di beberapa hole.”

”Saya bisa saja membuat delapan, sembilan bogey berturut-turut di sembilan hole terakhir, bukan karena saya main jelek, tapi karena kondisinya.” — An Byeonghun.

Angin memang tercatat berembus antara 24-32 km/jam dengan embusan terkuat mencapai 56 km/jam. Dalam kondisi demikian, hanya delapan pegolf yang bisa bermain di bawah par, dengan delapan pegolf lainnya membukukan skor di atas 80 atau bahkan lebih buruk lagi. Salah satunya ialah Juara FedExCup 2023 Viktor Hovland yang harus mengakhiri permainannya dengan skor 81 dan menjadi salah satu pemain bintang yang gagal melangkah ke putaran akhir pekan. Batas cut-off kemarin ditetapkan pada 6-over.

Sakin susahnya, An malah merasa bisa mendapatkan bogey dengan mudah di sembilan hole terakhirnya, terutama lantaran ia melakukannya di tiga hole berturut-turut di sembilan hole pertama. Kombinasi dari sejumlah pukulan terukur dan keberuntungan dari pantulan bola membantunya menciptakan sejumlah birdie yang krusial, seperti di hole 13 par 5 dan hole 16 par 3, di mana secara ajaib ia memasukkan chipping berjarak 30 meter dari posisi yang sulit.

”Sembilan hole terakhir sangatlah sulit. Saya beruntung melakukan beberapa pukulan, dapat pantulan keberuntungan di sana-sini, dan kemudian entah bagaimana saya bisa main even par di sembilan hole terakhir. Cukup mengesankan,” tutur pegolf yang pada tahun 2017 finis T33 untuk prestasi Masters terbaiknya ini.

”Sama sekali tidak menyenangkan. Bermain dalam kondisi seperti ini tidaklah menyenangkan. Benar-benar perjuangan keras di lapangan. Berusaha mati-matian. Tidak ada hole yang mudah. Saya bisa saja membuat delapan, sembilan bogey berturut-turut di sembilan hole terakhir, bukan karena saya main jelek, tapi karena kondisinya (yang berat). Entah bagaimana saya bisa berjuang untuk bermain even par di sembilan hole terakhir.”

 

Hideki Matsuyama, Round 2 Masters Tournament 2024.
Juara Masters 2021 Hideki Matsuyama menjadi salah satu dari hanya empat wakil Asia yang lolos cut pada Masters Tournament 2024. Foto: Getty Images.

 

Pegolf yang sempat absen dari Augusta National pada periode 2021-2023 ini masih mengincar kemenangan PGA TOUR pertamanya, termasuk Major. Sejauh ini hanya dua pegolf Asia yang pernah menjuarai ajang Major, yaitu seniornya dari Korea Y.E. Yang (PGA Championship 2009) dan pegolf Jepang Hideki Matsuyama (Masters Tournament 2021). Dan ia tahu kalau ia harus lebih meyakini swing-nya, meskipun kondisi lapangan diperkirakan sedikit lebih baik pada akhir pekan ini.

”Anda berusaha untuk melakukan swing seterbaik mungkin. Hari ini saya tidak bisa melakukannya. Beberapa pukulan saya malah jelek karena angin sedikit memusingkan saya sebelum memukul bola,” sambung pegolf yang saat ini duduk di peringkat ke-7 pada klasemen FedExCup ini.

”Hanya perlu melakukan pukulan dan menerima semua hasilnya dan melangkah ke hole berikutnya lantaran lapangan golf ini saja sudah sangat sulit untuk dimainkan. Rasanya saya melakukan hal demikian dengan cukup baik.”

Skor 73 tersebut menjadi skor terendah yang dibukukan oleh wakil Asia yang berlaga pada putaran kedua di Augusta National.

”Saya punya peluang untuk memenangkan turnamen golf.” — Tiger Woods.

Selain Matsuyama (74), hanya Tom Kim (78) dan Kim Siwoo (76) yang berhasil lolos cut pada pekan ini. Sedangkan pegolf debutan Ryo Hisatsune (78) dan Im Sungjae (74) harus pulang lebih awal.

Sementara itu, Tiger Woods berhasil menyamai rekor Gary Player dan Fred Couples dengan memperpanjang jumlah cut secara berturut-turut di Augusta National dengan 24 kali. Skor even par 72 pada hari kedua menempatkannya di tujuh stroke di belakang trio pemuncak klasemen.

Keberhasilan Woods menorehkan skor total 145 ini seakan mempertegas klaimnya yang tak sekadar bermain untuk lolos cut, tapi juga bersaing untuk menambah koleksi Jaket Hijaunya. Permainannya dalam dua hari terakhir juga terbilang luar biasa, mengingat tahun ini ia hanya bermain 18 hole pada ajang PGA TOUR tatkala memutuskan mundur dari putaran kedua Genesis Invitational. ”Saya punya peluang untuk memenangkan turnamen golf,” tegasnya.