Pegolf amatir Barclay Brown berlari lebih jauh dalam perlombaan meraih medali perak, lambang supremasi pemain amatir terbaik pada The Open Championship.

Barclay Brown mengakhiri putaran pertama The Open Championship dengan catatan yang mengagumkan. Pegolf amatir Inggris berusia 21 tahun ini mengawali edisi bersejarah ajang Major tertua di dunia ini dengan skor 4-under 68.

Bermain pada pagi hari, pegolf yang juga menjadi bagian dari Tim Walker Cup Britania dan Irlandia ini mencatatkan lima birdie dengan hanya satu bogey untuk berbagi tempat keempat bersama sembilan pegolf lainnya, termasuk pegolf No.1 Dunia Scottie Scheffler. Dan skor 68 yang ia raih itu juga membuatnya terpaut empat stroke dari pimpinan klasemen sementara Cameron Young

Istimewanya lagi, mahasiswa Stanford ini sebenarnya harus berjuang mengatasi kegugupan tatkala memulai putaran pertamanya itu. Dengan kata lain, ia justru menunjukkan kemampuan untuk mengatasi ketegangan dan malah beradaptasi dengan baik untuk menciptakan kesan pada hari pertama.

”Saya merasa luar biasa gugup saat memulai. Dan kemudian, begitu sudah melalui beberapa hole pertama, rasanya perasaan saya mulai sedikit tenang dan saya mulai melakukan beberapa pukulan yang bagus,” aku Brown, yang meraih tiketnya untuk penyelenggaraan ke-150 The Open pekan ini setelah menjuarai Kualifikasi Final yang dilangsungkan di Hollinwelll, 28 Juni lalu.

Jelas rasa gugup itu menjadi sesuatu yang wajar, mengingat The Open pekan ini merupakan The Open pertama yang ia ikuti.

 

 

”Saya lolos kualifikasi sepuluh hari yang lalu, beberapa pekan lalu. Pekan lalu saya bermain untuk Inggris di Royal St. George’s, yang memberikan persiapan yang bagus. Jadi, kurang lebih seperti itulah persiapan saya pekan lalu, dan saya datang ke sini hari Minggu (10/7),” sambungnya.

Brown membutuhkan enam hole sampai akhirnya mendapat momentum di hole 7. Selang dua hole berikutnya, ia meraih birdie keduanya hari itu. Dan meski harus menorehkan satu-satunya bogey di hole 10 par 4, tiga birdie di hole 12, 14, dan 17 memberinya awal yang sangat mengagumkan.

Skor 68 ini memang tidak membuatnya menjadi pegolf amatir dengan skor terendah sepanjang gelaran The Open. Kehormatan itu masih menjadi milik pegolf Inggris lainnya, Tom Lewis, yang menorehkan skor 65 di Royal St. George’s pada The Open 2011.

Meski berkuliah di Stanford, Brown kerap kembali ke Britania untuk mengikuti sejumlah kejuaraan amatir. Dan fakta bahwa sebagian besar kejuaraan amatir dimainkan di lapangan links turut membantu Brown untuk lebih terbiasa dengan nuansa dan kondisi alam di lapangan-lapangan tersebut.

”Menurut saya, para pemain amatir merasa nyaman dengan lapangan links. Ada begitu banyak turnamen besar yang kami mainkan, yang sudah jelas menjadi kebutuhan bagi semua pemain asal Inggris, berada di lapangan links sepanjang tahun. Menurut saya, hal itu membantu kami lebih merasa nyaman.” jelasnya.

”Permainan hari ini sangat menyenangkan. Untungnya lagi, senang bisa melaluinya dengan merasa bebas dari tekanan.” — Barclay Brown.

Pendapatnya ini jelas tidak salah juga. Salah satu pemain amatir Inggris lainnya, Sam Bairstow, juga tampil cukup solid, bermain even par 72 pada putaran pertama. Meski menorehkan empat bogey, Bairstow mencatatkan tiga birdie dan satu eagle, yang membantunya berada di posisi T56. Pegolf amatir No.1 Dunia Keita Nakajima, juga menghuni posisi T56.

Brown, yang kini berada di peringkat 46 pada World Amateur Golf Ranking ini memang bukan pemain sembarangan. Ia telah menikmati finis di tempat kedua pada Pac-12 Championship dan NCAA Regional. Tahun lalu ia meraih satu kemenangan dan delapan kali masuk sepuluh besar, dengan rata-rata 71,71 stroke.

Mudah melihat bahwa birdie yang ia raih di hole 17 merupakan yang paling menonjol. Setelah pukulan tee-nya menyisakan jarak sekitar 120 meter. Setela pukulan approach-nya meleset dari green, Brown mencatatkan birdie-nya di hole yang dijuluki Road Hole itu dari jarak sekitar 19 meter.

”Sudah pasti saya merasa sangat puas (dengan skor 68). Permainan hari ini sangat menyenangkan. Untungnya lagi, senang bisa melaluinya dengan merasa bebas dari tekanan,” sambung Brown. ”Sudah pasti saya ingin memenangkan Medali Perak (hadiah yang diberikan kepada pemain amatir terbaik). Selain itu, saya berharap bisa mencatatkan skor yang bagus selama empat putaran.”

Dan Brown masih memiliki banyak peluang untuk mewujudkannya.