Clarisa Temelo dari Meksiko masih memegang kendali pada ajang Women’s Amateur Latin America, kini unggul tiga stroke menuju putaran final.
Clarisa Temelo kini berpeluang menjadi pegolf Meksiko pertama yang menjuarai Women’s Amateur Latin America. Mahasiswi Arkansas University ini mempertahankan posisinya di puncak klasemen setelah pada putaran ketiga kemarin (23/11) ia bermain even par 71 dan kini memegang keunggula tiga stroke dengan 18 hole tersisa.
Permainannya pada hari ketiga memang terlihat berbeda. Setelah memainkan dua putaran pertamanya dengan skor 65 dan 70 untuk memulai putaran ketiga dengan keunggulan empat stroke, ia sebenarnya masih menunjukkan permainan yang menjanjikan. Terutama setelah mengemas birdie dari hole 2 dan 3. Akan tetapi, setelah itu ia harus berjuang keras menaklukkan Lima Golf Club, yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan keempat ajang ini. Secara berturut-turut ia mendapat bogey dan double bogey di hole 6 dan 7, dan akhirnya harus bermain 1-over di sembilan hole pertamanya berkat tambahan birdie di hole 8 dan bogey keduanya dari hole 9.
”Saya main bagus dengan dua birdie pada awal permainan, sampai kemudian melakukan sejumlah kesalahan,” ujar Temelo, yang menempati peringkat 136 pada World Amateur Golf Ranking, dan merupakan pegolf peringkat tertinggi pada pekan ini.
Dalam empat hole berikutnya, ia masih sanggup bermain even par, namun harus kembali kehilangan pukulan di hole 14. Beruntung ia bisa lekas memperbaiki keadaan untuk menciptakan birdie dari hole 15 dan 17 dan menutup putaran ketiga dengan even par 71. Kini ia menorehkan skor total 7-under 296, atau tiga stroke lebih baik daripada pegolf Barbados Emily Odwin dan rekan senegaranya Cory Lopez.
”Saya tahu saya unggul dari para pemain lainnya, tapi berusaha untuk tidak berpikir ke situ. … Apapun yang terjadi besok, saya akan melakukan upaya terbaik.” — Clarisa Temelo.
Keunggulan tiga stroke ini jelas memberinya peluang untuk mewujudkan prestasinya dalam ajang yang digelar di Peru untuk pertama kalinya ini. Meski demikian, Temelo berusaha untuk tidak memikirkannya sama sekali.
”Secara keseluruhan saya main cukup solid, hanya saja tidak memasukkan putt sebanyak yang saya harapkan. Saya sendiri sebenarnya tidak memikirkan skor secara keseluruhan, tapi sekadar fokus pada permainan, pukulan demi pukulan. Saya tahu saya unggul dari para pemain lainnya, tapi berusaha untuk tidak berpikir ke situ. … Apapun yang terjadi besok, saya akan melakukan upaya terbaik.”
Odwin, yang menjadi satu-satunya wakil dari Barbados pada pekan ini, masih menempel Temelo, meskipun kali ini ia harus berbagi tempat kedua dengan Lopez. Pegolf berumur 20 tahun ini sempat memulai putaran ketiga dengan bogey, namun berhasil mendapat birdie di hole 6 dan 7, sebelum kemudian bermain even par di sembilan hole terakhir untuk skor 1-under 70.
”Saya kira saya memang harus berjuang keras di lapangan. Skor saya agak mundur dan maju, tapi secara keseluruhan saya senang dengan putaran kali ini dan berhasil kembali main 1-under. Di hole 17 itu saya sempat melakukan penyelamatan yang baik. Pukulan kedua saya sempat masuk ke air, tapi saya masih bisa mendapat par,” tutur pegolf yang kini mencatatkan skor total 4-under 209 ini.
”Saya berusaha mengejar Clarisa, …. Jarak saya masih cukup dekat dengan dia dengan sisa 18 hole lagi.” — Cory Lopez.
”Masih ada 18 hole lagi besok dan saya akan berusaha untuk yakin dan bermain dengan penuh komitmen pada tiap pukulan. Semoga saja hal itu cukup (untuk memberi hasil maksimal).”
Bagi Lopez, keberhasilannya menempel Temelo, yang merupakan sahabatnya, merupakan sesuatu yang bisa ia banggakan. Tidak seperti dua pesaing terdekatnya, Lopez mencatatkan skor yang jauh lebih baik ketimbang Temelo dan Odwin. Meskipun ia mengawali hari ketiga denga bogey, ia masih bisa mengemas tujuh birdie dengan tambahan bogey di hole 9 dan double bogey di hole 13.
”Saya sudah menyukai green di sini sejak awal pekan ini. Saya suka kecepatan dan bagaimana bola bergulir di atasnya dan saya bisa memanfaatkan hal tersebut hari ini. Ada banyak birdie bagus yang saya ciptakan,” ujarnya. ”Saya berusaha mengejar Clarisa, dan dia sendiri merupakan pemain yang hebat. Jarak saya masih cukup dekat dengan dia dengan sisa 18 hole lagi.”
Sementara itu, pegolf berusia 17 tahun asal Kolombia, Luana Valero, menempati posisi keempat. Skor 68 yang ia raih kemarin membuatnya kini memiliki skor total 1-under 212. Ia menjadi salah satu dari hanya empat pemain yang sanggup bermain di bawah par.
Adapun pegolf Argentina Ela Anacona, yang berstatus juara bertahan, harus kembali bermain over. Ia kini menorehkan skor total 4-over 217 dan menempati posisi T7 setelah menutup putaran ketiga dengan skor 74.
Pegolf legendaris wanita Annika Sorenstam turut menyaksikan para peserta bertanding di Lima Golf Club, yang tahun ini merayakan 100 tahun hari jadinya. Ia juga turut memberikan klinik dengan para pemain.
Ajang ini sendiri merupakan kejuaraan yang diselenggarakan oleh The R&A dan ANNIKA Foundation menyusul keberhasilan dimulainya Women’s Amateur Asia-Pacific tahun 2018. Gelaran perdana di Peru ini tidak hanya menjadi bagian dari upaya memperkuat jalur karier ke level yang lebih tinggi di wilayah Amerika Latin, tapi juga menjangkau audiens baru dengan mengadakannya di Peru untuk pertama kalinya.
Sang juara pada pekan ini berhak mengikuti tiga kejuaraan Major, yaitu AIG Women’s Open, The Chevron Championship, dan The Amundi Evian Championship pada tahun 2025 nanti.