Jalan panjang yang terjal itu akhirnya berujung pada titik henti berikutnya dalam karier Li Haotong: gelar DP World Tour ketiga dan gelar yang lama ia nantikan.

Sekitar sepuluh bulan silam, Li Haotong memikirkan meninggalkan golf profesional. Ia mengalami frustrasi yang luar biasa sepanjang tahun 2021 itu. Pasalnya, dari total 13 turnamen DP World Tour yang ia ikuti sejak Januari 2021, tak sekalipun ia berhasil bermain penuh selama empat putaran. Sebanyak 12 di antaranya ia gagal lolos cut dan harus mundur dari satu turnamen di Kenya.

”Sepuluh bulan lalu, saya bertemu teman saya, Zhi (Yang), yang sekarang menjadi kedi saya. Pekan pertama itu saya berujar kepadanya, ’Kawan, saya tak mau main golf lagi.’ Mungkin saya mesti melakukan hal yang lain,” tutur Li.

Namun, Zhi tak hanya sekadar menjadi kedi bagi salah satu pemain berbakat dari China ini. Meski harus berkali-kali merasakan emosi bosnya, ia ikut andil membangun kembali rasa percaya diri Li.

Usai gagal lolos cut untuk ke-12 kalinya, lewat ajang Cazoo Classic, duo Li dan Zhi mulai membuahkan hasil. Bermain pada ajang Alfred Dunhill Links Championship pada bulan Oktober 2021, Li mengawali pekan itu dengan skor 64, sebelum akhirnya mengumpulkan skor total 10-under 278 dan finis T14. Meskipun dua turnamen berikutnya tidak segemilang permainannya di Skotlandia itu, perlahan-lahan ia mulai keluar dari keterpurukan yang sempat membuatnya ingin pensiun.

Menuju ke Jerman untuk BMW International Open pekan lalu, Li menikmati lonjakan performa yang jauh lebih baik. Dari sembilan ajang DP World Tour tahun ini, ia hanya dua kali gagal lolos cut. Selain itu, ia juga dua kali menembus sepuluh besar, termasuk ketika finis T3 pada ajang Ras al Khaimah Championship presented by Phoenix Capital, bulan Februari 2022.

 

Li Haotong, Juara BMW International Open 2022.
Li Haotong meluapkan emosinya usai memastikan kemenangannya lewat play-off pada ajang BMW International Open 2022. Foto: Stefanie Winkler/BMW AG.

 

Permainannya pada putaran pertama di Golfclub Munchen Eichenried di Munich itu memberikan sinyal kuat bahwa pekan itu akan menjadi pekan istimewa bagi pemuda berusia 26 tahun ini. Enam birdie dengan dua eagle membawanya menyamai skor terendah di lapangan tersebut, sekaligus memberinya keunggulan satu stroke.

”Beberapa pekan terakhir saya bermain dengan solid, hanya saja saya belum bisa memaksimalkannya. Semoga pekan ini saya bisa memanfaatkan beberapa pengalaman tersebut dan menuntaskan pekan ini dengan baik,” tuturnya pada hari Kamis (23/6).

Pada putaran kedua, kartu skor Li harus menjadi berwarna, lantaran kali ini ia harus mendapat bogey di dua hole par 4, yaitu di hole 4 dan 7. Akan tetapi, empat birdie dengan sebuah eagle membuatnya mencatatkan 32 pukulan, sebelum kemudian menambah satu birdie lagi di hole 11 dan membukukan skor 67.

”Saya mengalami banyak peningkatan dan (permainan saya) mulai kembali ke kondisi yang sebelumnya. Saya hanya perlu terus berjuang, terus meningkatkan permainan,” ujar Li.

Posisinya yang tidak tergoyahkan di puncak klasemen, meskipun kembali unggul satu stroke, terbukti cukup baginya untuk melanjutkan dominasi.

 

Li Haotong, Round 1 BMW International Open 2022.
Skor 62 yang ia bukukan pada putaran pertama BMW International Open 2022 memberi sinyal kuat bahwa Li Haotong bakal menikmati gelar DP World Tour ketiganya. Foto: Getty Images.

 

Li tampaknya bakal berlari jauh melampaui para pesaingnya ketika di sembilan hole pertama putaran ketiga menorehkan tiga birdie dengan satu eagle. Sayangnya, laju permainannya itu terusik oleh tiga bogey di hole 10, 14, dan 18. Namun, dengan tiga birdie di hole 13, 15, dan 16, ia memegang keunggulan tiga stroke atas Pieters Thomas.

Putaran final jelas menjadi menarik lantaran Li menikmati kemenangan terakhirnya pada DP World Tour dengan menaklukkan bintang Ryder Cup Rory McIlroy. Dan kini ia harus kembali menghadapi persaingan ketat dengan Thomas, yang juga merupakan salah satu bintang Ryder Cup.

Keduanya benar-benar bersaing sengit sepanjang 18 hole terakhir di Munich itu. Terutama setelah keunggulannya harus terpotong oleh empat bogey. Dan tatkala mereka memasuki tiga hole terakhir, Li berhasil bangkit dengan birdie di hole 16 dan 17.

Toh Pieters tidak ingin menyerah begitu saja. Birdie yang ia raih di hole 18 itu memaksa Li untuk memainkan babak play-off. Li sebenarnya berpeluang menuntaskan perlawanan pegolf Belgia itu di hole terakhir, namun putting-nya hanya mengitari bibir lubang. Dengan sama-sama menorehkan skor total 22-under 266, keduanya harus kembali memainkan hole 18.

Babak play-off pun memberikan drama yang tak kalah menegangkan. Dua kali pukulan Li berhasil menghindari area penalti, dari pukulan tee-nya dan ketika pukulan keduanya berhasil menghindari rintangan air.

 

Li Haotong dan Zhi Yang, BMW International Open 2022.
Li Haotong berbagi kebahagiaan bersama kedinya, Zhi Yang. Foto: Stefanie Winkler/BMW AG.

 

”Pukulan tee (saat play-off) sedikit lebih baik daripada kemarin. Meskipun tidak begitu juga. Saya memukul pohon yang sama lagi, tapi untungnya bolanya menerobos pohon,” jelas Li.

Keberuntungan bagi Li ternyata tidak sampai di sana saja. Setelah pukulan ketiganya mengantarkan bolanya 13 meter dari lubang, Pieters tampaknya memiliki keuntungan dengan putt yang hanya berjarak 3 meter. Namun, justru Li yang berhasil meraih birdie di sana, sementara par bagi Pieters berarti ia harus merelakan trofi BMW International Open bagi Li.

”Saya tidak pernah mengira kalau saya bisa mengangkat trofi dengan kedua tangan saya lagi. Ini mimpi yang menjadi kenyataan,” tutur Li yang merayakan kemenangannya itu dengan emosional.

Li jelas memberi kredit bagi Zhi, yang ”selalu menemani saya dalam masa-masa suram. Dan ada begitu banyak orang yang layak menerima ungkapan terima kasih saya. Kedua orangtua saya, ibu, ayah, kakak, keluarga, sponsor-sponsor saya ….

”Anda mesti main agresif dan saya sedikit terlalu mendorong pukulan saya. Saya kira bola akan berhenti di green (setelah pukulan ketiga), tapi saya masih beruntung. Saya menaruh bola, dan memukul topping, dan entah bagaimana saya berhasil memasukkan putt (birdie) itu. Saya kira Tom akan memasukkan putt (3 meter) itu dan perlu bersiap untuk hole play-off kedua.”

Namun, putt Pieters meleset dan Li pun menikmati akhir dari penantian panjang selama empat tahun lebih. Kini frustrasi itu telah berganti ekstasi kemenangan yang akan memantapkan langkahnya lagi.