Marty Dou Zecheng berpeluang mewujudkan kemenangan impian setelah menjadi salah satu pimpinan klasemen AT&T Byron Nelson.

Marty Dou Zecheng diambang sejarah. Pegolf asal China itu mencatatkan skor 7-under 64 pada putaran ketiga AT&T Byron Nelson, yang menempatkannya menjadi salah satu pimpinan klasemen sementara dengan 18 hole tersisa. Austin Eckroat dan Ryan Palmer menjadi dua pemain lain yang juga menorehkan total skor terendah dalam 54 hole, 16-under 197.

Dou menampilkan permainan putter yang cemerlang sepanjang putaran ketiga itu. Tujuh birdie yang ia torehkan di TPC Craig Ranch, yang kini menjadi lapangan tempatnya rutin berlatih, menjadi buah dari keputusannya mulai mengadopsi teknik AimPoint.

Sejauh ini finis terbaik yang dilakukan pegolf dari China daratan dalam ajang yang diakui PGA TOUR terjadi pada ajang The Open Championship 2017 ketika Li Haotong finis sendirian di tempat ketiga. Dou sendiri baru bisa menorehkan finis 20 besar sebagai prestasi terbaiknya, ketika ia menuntaskan Butterfield Bermuda Championship 2022 di posisi T17.

”Saya tak ingin memikirkannya, tapi kalau bisa terwujud tentu akan menjadi prestasi besar,” tutur Dou, menyinggung dampak yang bakal terjadi jika ia bisa menjuarai ajang pada pekan ini bagi golf di China. ”Masih ada banyak hole yang mesti dimainkan, jadi saya berada dalam posisi yang bagus, menciptakan banyak peluang, dan hanya itu yang saya pikirkan.”

 

 

Ia memulai pekan ini dengan berada di peringkat 169 pada klasemen FedExCup setelah gagal lolos cut pada delapan dari total 17 turnamen yang ia ikuti musim ini. Namun, permainannya mulai menyatu pada pekan ini meskipun rasa percaya dirinya masih belum cukup tinggi.

Dou menetap tak jauh dari TPC Craig Ranch dan hanya membutuhkan tujuh menit berkendara ke lapangan ini. Sering berlatih di sana membuatnya kian akrab dengan lapangan sehingga makin terbiasa bermain di sana, termasuk ketika mengamankan par dalam enam kesempatan pada putaran ketiga itu. Kualitas putting-nya yang meningkat membuatnya kini memimpin kategori Strokes Gained: Putting di mana ia 3,74 strokes lebih baik daripada para pesaing lainnya.

”Saya bermain sangat solid, pukulan drive saya juga sangat bagus. Saya bisa mendapat lebih banyak kesempatan daripada kemarin dan memasukkan beberapa putt. Seperti itulah rasa percaya diri saya bertambah. Saya terus mempertahankan permainan seperti itu ke sembilan hole terakhir dan bermain sangat baik,” sambung Dou, yang kini melakoni musim keduanya pada PGA TOUR.

Ada beberapa birdie yang ia raih dari jarak jauh pada putaran ketiga itu. Di hole 2 dan 13 ia meraih birdie dari jarak 6 meter, sementara di hole 16 ia memasukkan putt birdie dari jarak 8,4 meter. Kini ia bersiap untuk bersaing ketat dengan Eckroat, yang juga mengejar kemenangan PGA TOUR pertamanya, dan Palmer yang sudah empat kali mengangkat trofi PGA TOUR.

Vincent Norrman (65), Jason Day (66), Kim Siwoo (68), dan salah satu pimpinan putaran kedua Scottie Scheffler (71) berbagi tempat keempat dengan skor 199, dua stroke di belakang trio pemuncak klasemen sementara.

”Pasti menyenangkan bisa mengenal mereka (Marty Dou Zecheng dan Austin Eckroat) dan menunjukkan apa yang bisa pemain tua seperti saya lakukan.” — Ryan Palmer.

”Saya pikir rasa gugupnya tidak berbeda jauh dengan ketika bermain pada Korn Ferry Tour. Semua orang bisa memimpin dan Anda menjadi bagiannya dan Anda akan menjadi gugup terlepas dari apapun itu. Saya tidak bakalan lebih gugup lagi hanya karena ini ajang PGA TOUR. Saya pikir sama saja. Berusaha beradaptasi sebagaimana ketika bermain pada Korn Ferry Tour, dan semoga saya bisa melakukannya,” ujar Dou.

”Saya tahu kalau saya bermain cukup baik. Saya tidak ingin berusaha mencari tahu siapa yang memimpin, berapa keunggulan saya, dan kemudian membuyarkan pukulan. Namun, saya masih memikirkannya. Sulit untuk mengabaikannya karena saya jarang berada di posisi ini, jadi semoga saja hal seperti ini bisa sering terjadi pada masa yang akan datang.

”Swing saya masih belum konsisten tahun ini, dan pekan ini mulai kelihatan bagus. Mungkin ada maksudnya karena ini lapangan tempat saya biasa berlatih dan mengenali fairway di sini dan tahu seperti apa meleset ke sisi kiri dan kanan di sini dan bagaimana melakukan pukulan tee membuat saya punya percaya diri melakukan tiap pukulan. Pengetahuan itu malah membantu swing saya untuk bekerja dengan baik,竹井詩織里 tutur Dou, yang menjuarai Order of Merit PGA TOUR Series China musim 2016 dengan empat kemenangan saat masih berusia 19 tahun.

Sementara itu, Palmer yang berusia 20 tahun lebih tua daripada Dou, megincar kemenangan pertamanya sejak 2009. Tiga birdie di lima hole terakhir setelah membuat bogey di hole 10 dan 12 turut memberinya kesempatan untuk mempertahankan posisi teratasnya, sekaligus peluang untuk kembali mengangkat trofi.

”Menang itu susah, dan bisa saya bilang, untuk menjuarai kemenangan pertama itu Anda takkan pernah tahu apakah hal itu bakal terwujud. Saya tak tahu kalau saya bakal bisa menang lagi atau tidak. Benar-benar sulit untuk bisa menang. Namun, saya suka pengalaman-pengalaman yang saya dapat ketika berada di posisi seperti ini. Saya sudah bermain dengan baik. Mungkin saya tidak meraih kemenangan ketikab erada di tempat kedua, tapi saya sudah sering mengalaminya dan sudah bermain dengan baik pada hari Minggu, hanya belum berkesempatan menang saja. Saya bersemangat. Pasti menyenangkan bisa mengenal mereka (dua pimpinan klasemen lainnya) dan menunjukkan apa yang bisa pemain tua seperti saya lakukan,” tutur Palmer.