Langkah Im Sungjae dan Hideki Matsuyama untuk menciptakan sejarah pada ajang pamungkas PGA TOUR harus kandas setelah keduanya gagal melakukan pergerakan berarti pada putaran ketiga TOUR Championship.

Putaran ketiga dalam sebuah turnamen kerap disebut sebagai putaran pergerakan alias ”moving day”. Putaran ini menjadi penting dan kerap ikut menjadi penentu hasil akhir pada putaran final. Bagi Im Sungjae dan Hideki Matsuyama, putaran pergerakan ini juga menjadi kunci untuk memperbaiki posisi masing-masing agar bisa menuntaskan pekan besar ini di posisi terbaik. Sayangnya, langkah keduanya harus kembali tersandung.

Im, yang memulai putaran ketiga dari peringkat 20 hanya sanggup mencatatkan dua birdie dengan dua bogey, yang memberikan skor even par kedua baginya pekan ini. Beberapa kali ia gagal memanfaatkan peluang birdie, yang jelas dapat menciptakan perbedaan berarti di kartu skornya. Di hole 3 par 4, misalnya, ia gagal meraih birdie setelah bolanya menyisakan jarak 1,8 meter dari lubang. Lalu setelah mencatatkan birdie pertamanya di hole 5, ia gagal memaksimalkan putt yang juga sejauh sekitar 1,8 meter dari lubang.

Dengan skor 70 yang ia peroleh pada putaran ketiga, Im kini mengoleksi total 2-under dan harus turun dua peringkat, ke posisi T22.

Jika posisi Im justru melorot, Matsuyama justru mempertahankan posisinya di peringkat T26. Meskipun bermain satu stroke lebih baik daripada Im, Matsuyama yang kemarin mencatatkan empat birdie, satu double bogey, dan sebuah bogey tidak cukup untuk melambungkan posisinya ke jajaran atas. Skor 77 yang ia bukukan pada putaran pertama terbukti menjadi beban besar untuk ia atasi pada akhir pekan ini.

Matsuyama sempat mencatatkan tiga birdie berturut-turut, mulai dari hole 4, di sembilan hole pertamanya. Ia bahkan sempat mencatatkan 4-under setelah birdie di hole 13. Sayangnya, di hole 15 par 3 ia mendapat double bogey, setelah bolanya masuk air. Dengan bogey di hole 17, peluang Matsuyama untuk mencatatkan penampilan terbaiknya pada ajang TOUR Championship praktis sudah sirna. Ia sempat finis T4 pada tahun 2018.

Harapan sempat melambung menjelang ajang tutup musim ini dimulai. Dan ada alasan yang kuat mengapa Im dan Matsuyama bakal menyuguhkan permainan yang bakal membuat mereka menjadi dua penantang kuat dari total 30 pegolf elit yang berpartisipasi. Keduanya sempat menunjukkan permainan yang menjanjikan menuju FedExCup Finale ini. Matsuyama, misalnya, sempat memaksakan babak play-off pada ajang WGC-FedEx St. Jude Invitational, untuk kemudian sukses menembus TOUR Championship untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut sejak 2014. Adapun Im menuju East Lake Golf Club setelah finis sendiri pada ajang BMW Championship.

Dengan Patrick Cantlay yang masih mempertahankan posisi teratas hingga akhir putaran ketiga dengan skor 20-under, peluang kedua wakil Asia ini untuk menjadi penantang di jajaran atas pratis sirna. Dengan Matsuyama yang akan memulai putaran final dengan even par dari peringkat T26, peluangnya untuk memperbaiki prestasinya juga ikut pupus.

Adapun Im, yang akan memulai putaran final hari ini (5/9) dari posisi 2-under, masih memiliki peluang memperbiaki prestasinya pada ajang tutup musim ini. Tahun 2020 lalu, ia finis di peringkat 11 setelah mengumpulkan skor 10-under.