Gavin Green ambil alih posisi teratas menyusul skor 65 keduanya pekan ini pada ajang International Series Singapore.

Gavin Green melanjutkan permainan positifnya dengan sekali lagi mencatatkan 7-under 65 dan memimpin dengan skor total 14-under pada ajang International Series Singapore. Pegolf Malaysia ini kini memegang keunggulan tiga stroke dari Phachara Khongwatmai (66) asal Thailand. Adapun pegolf India Veer Ahlawat dan Seo Yeosop dari Korea mengikuti empat stroke di belakang Green.

Green mengambil alih puncak klasemen dari pegolf Zimbabwe Scott Vincent, yang harus mencatatkan skor 73. Dengan skor 7-under, Vincent kini menghuni posisi T8.

Melihat permainannya dua hari terakhir, rasanya sulit mempercayai bahwa Green mengalami kesulitan dalam beberapa musim terakhir.

”Jelas pukulan saya sangat bagus di lapangan golf ini, Anda mesti menjaga bola di fairway, tidak boleh terlalu banyak melakukan pukulan yang meleset,” tutur pegolf berusia 28 tahun ini.

”Anda mesti menempatkan pukulan approach di bagian tertentu di green karena permukaan green yang bergelombang. Bahkan ketika sampai di green, melakukan dua putt saja tidak mudah. Saya dan kedi punya rencana permainan yang bagus. Kami bekerja keras, sangat keras dalam beberapa pekan terakhir.”

 

 

Empat birdie di sembilan hole pertama dan tiga di sembilan hole terakhir berhasil membawa Green meninggalkan para pesaingnya. Hasil positif dalam dua hari ini jelas membangkitkan kenangan positif dari penampilan puncaknya.

”Senang bisa kembali dalam persaingan. Hanya saja cuacanya sangat panas sehingga sulit berpikir. Saya menghitung mundur, dua hole lagi, satu hole lagi, panas sekali. Saya tidak memikirkan yang sudah-sudah, saya juga tidak melihat papan klasemen, hanya fokus bermain saja,” imbuhnya.

Phachara juga memainkan Tampine Course di Tanah Merah Country Club yang panas itu dengan bermain tanpa bogey sehingga membuatnya berhasil menempel Green. Dan seperti halnya pesaingnya asal Malaysia itu, ia pun kini mengincar gelar Asian Tour keduanya.

”Saya sangat senang bisa main 6-under hari ini, pukulan iron saya bagus, tapi ada beberapa putt yang meleset. (Ajang ini) sangat penting buat saya karena saya berkesempatan memainkan lebih banyak ajang LIV, jika main bagus pekan ini dan pekan depan, peluang saya akan terbuka. Saya sangat bersemangat untuk bermain, hanya perlu fokus pada rencana permainan saja,” tuturnya.

Patrick Reed, yang menjadi pemain favorit menjelang turnamen berlangsung, berhasil bangkit dari keterpurukannya hari pertama. Setelah sempat menorehkan skor 73, ia mencatatkan skor 4-under 68.

”Saya hanya menaruh bola di posisi yang bagus di sebagian besar hole, terutama di hole-hole awal, cuma saya tidak memasukkan banyak putt. Dan ketika mengalami hal demikian di lapangan seperti ini, akan sulit untuk mendapat skor yang rendah,” tutur Juara Masters 2018 ini. ”Saya benar-benar mesti bermain dengan skor yang rendah besok (hair ini). Rasanya saya sudah bermain sebagaimana mestinya dari tee ke green, tapi mesti menuntaskannya di beberapa hole par 5 dan menyasar hole 8 dan 9 di sini. Dan saya mesti memasukkan putt (untuk birdie).

 

Phachara Khongwatmai, Round 2 International Series Singapore 2022.
Phachara Khongwatmai menempel Gavin Green dengan selisih tiga stroke. Foto: Paul Lakatos/Asian Tour.

 

”Rasanya saya melakukan banyak putt yang bagus, kecepatan saya hari ini biasa saja, dan kemarin malah lebih baik, cuma saja bolanya tidak mau masuk, hanya mengitari bibir lubang. Kalau putter saya bisa berfungsi lebih awal, semoga saja saya bisa mendapat momentum dari sana dan tidak ada alasan saya tidak bisa mendapat skor rendah 60-an dan berpeluang untuk mendapat skor 60-an lagi untuk kesempatan (menang).”

Sementara itu, pegolf amatir Singapura James Leow, yang berkuliah pada Arizona State University, berhasil menorehkan skor 67 pada putaran keduanya. Dengan skor total 3-under, ia menjadi pegolf Singapura teratas saat ini.

”Saya menuju ke lapangan dengan target main 5 atau 6-under untuk bisa lolos cut dan berhasil memenuhi target. Senang bisa main bagus di rumah sendiri, di depan keluarga dan teman-teman saya, dan banyak penggemar setempat, apalagi ketika bermain di lapangan yang belum pernah saya mainkan sebelumnya—sudah tiga tahun sejak terakhir saya main di sini karena COVID-19,” ujarnya.

Sementara itu, dua wakil Indonesia di Tampine Course, Rory Hie dan Danny Masrin masih mengalami kesulitan untuk menembus akhir pekan. Dengan batas cut ditentukan pada 1-under, Rory, yang kemarin hanya bermain even par 72 harus mengakhiri perjuangannya lantaran mencatatkan skor total 2-over 146. Sementara Danny, juga harus pulang lebih awal setelah untuk kedua kalinya mencatatkan skor 76.

Dari tiga International Series terakhir, Rory mencatatkan prestasi terbaik dengan berhasil bermain lolos pada seri pertama, International Series Thailand. Sejauh ini hanya Danny yang bermain dalam tiga seri ini, namun belum sekalipun melangkah ke putaran akhir pekan.