Ryo Hisatsune resmi mendapat kartu PGA TOUR untuk musim 2024 mendatang melalui DP World Tour.

Nama Ryo Hisatsune relatif tidak dikenal di luar Jepang setahun yang lalu. Akan tetapi, mulai musim depan, pegolf berusia 21 tahun ini berpeluang bersaing dengan para pegolf terbaik di muka bumi di kancah PGA TOUR tiap pekannya.

Hisatsune menjadi pegolf Asia pertama yang memanfaatkan kemitraan strategis antara DP World Tour dan PGA TOUR, di mana ia mendapat kartu PGA TOUR bersama sembilan pegolf lainnya melalui Race to Dubai Ranking in Partnership with Rolex.

”Perut saya terasa mual dalam beberapa pekan terakhir, tapi begitu tahu saya mengamankan status (pada PGA TOUR), saya merasa luar biasa senang dan tak sabar untuk bermain tahun depan,” tutur Hisatsune. ”Hal ini jelas membuka pintu buat saya dan sekarang tergantung saya untuk memanfaatkan peluang tersebut, tapi saat ini saya merasa sangat senang.”

Pada ajang tutup musim, DP World Tour Championship di Dubai, Hisatsune finis di peringkat T18 untuk memastikan berada di peringkat 10, yang praktis memberi kartu PGA TOUR bagi para pemain yang sebelumnya tidak memiliki status pada Tour di Amerika tersebut. Sepanjang hari terakhir itu, ia nyaris berada di luar zona sepuluh besar, namun akhirnya finis 27 poin lebih baik daripada Rasmus Hojgaard, saudara kembar Nicolai Hojgaard, yang memenangkan turnamen terakhir DP World Tour itu dengan kemenangan dua stroke.

Pemain lain yang meraih keanggotaan ganda pada PGA TOUR termasuk Adrian Meronk (Polandia), Ryan Fox (Selandia Baru), Victor Perez (Perancis), Thorbjorn Olesen (Denmark), Alexander Bjork (Swedia), Sami Valimaki (Finlandia), Robert MacIntyre (Skotlandia), Matthieu Pavon (Perancis), dan Jorge Campillo (Spanyol).

Kegembiraan memang terpancar dari wajah Hisatsune. Siapa mengira dua tahun lalu bintangnya mulai bersinar lewat Abema Tour, sirkuit sekunder di Jepang. Ia menang tiga kali untuk bermain pada Japan Golf Tour Organization tahun 2022. Dan akhir tahun itu juga ia mendaftar DP World Tour Qualifying School dan finis di posisi T7.

”Saya ingin mengikuti jejak Hideki dan menjadi pemain yang bisa memenangkan kejuaraan Major. Ada begitu banyak turnamen yang saya nantikan.”

Ia kemudian tampil mengesankan dengan finis di tempat kedua pada ajang DP World Tour pertamanya, Australian PGA Championship. Prestasi itu menjadi salah satu dari delapan finis di sepuluh besar yang ia raih tahun ini. Kemudian ia berhasil menjuarai Cazoo Open de France bulan September 2023 lalu dan menjadi pegolf Jepang ketiga dalam sejarah, setelah Isao Aoki dan Hideki Matsuyama, yang menjuarai ajang yang diakui DP World Tour.

”Saya ingin berlatih untuk akhirnya bisa menang pada PGA TOUR,” ujarnya. ”Saya ingin mengikuti jejak Hideki dan menjadi pemain yang bisa memenangkan kejuaraan Major. Ada begitu banyak turnamen yang saya nantikan. Saya ingat menonton Hideki bermain pada PGA TOUR dan selalu ingin main di sana juga dan membayangkan bagaimana hal itu bisa menjadi kenyataan. Saya luar biasa senang dan sangat ingin berlatih keras dan main sebaik mungkin tahun depan.”

Meskipun berniat untuk menetap di Florida, seperti halnya Matsuyama dan juara PGA TOUR lainnya, Satoshi Kodaira, Hisatsune mengaku akan terus mengingat asalnya.

”Pada musim perdana saya pada Abema Tour, saya bisa menang tiga kali, yang membantu saya mendapatkan kartu (JGTO). Langkah itu sangatlah besar. Kemudian karier saya beralih ke DP World Tour dan bisa melangkah terus. Dari sisi itu, karier saya dipenuhi begitu banyak kenangan luar biasa,” ujarnya lagi.

”Permainan saya cukup untuk mengatasi tantangan yang diberikan lapangan-lapangan golf (tempat gelaran ajang DP World Tour). Saya berhasil mendapatkan beberapa hasil yang bagus, yang kemudian memberi rasa percaya diri. Saya kira saya bakal lebih mengalami kesulitan, tapi saya malah menikmati berada di tengah persaingan. Untuk itu saya merasa sangat kaget!”

Bukan tidak mungkin tahun 2024 nanti ia yang gantian mengejutkan lebih banyak orang lagi pada PGA TOUR.