Im Sungjae membutuhkan putaran yang sempurna untuk mengejar ketertinggalan tiga stroke demi mencatatkan hasil maksimal pada ajang Shriners Children’s Open.

Kondisi yang berangin terbukti menjadi rintangan yang menghambat langkah Im Sungjae untuk mempertahankan posisi teratas di TPC Summerlin kemarin (9/10). Bintang asal Korea ini harus mengalami kesulitan memainkan sejumlah hole dan harus merelakan empat bogey tercatat di kartu skornya.

Im sempat bermain tanpa bogey dalam 36 hole pertamanya. Namun, kondisi putaran ketiga yang lebih menantang membuatnya hanya bisa menorehkan skor 1-under 70 dengan lima birdie dan empat bogey. Dengan skor total 15-under 198, ia membutuhkan permainan luar biasa untuk bisa menyalip Adam Schenk yang kini menjadi pimpinan klasemen sementara dengan skor 18-under 195.

Bagi Im, permainannya kemarin jelas mengecewakan. Terutama mengingat ia keliru dalam menilai arah angin dan memilih club, yang terbukti fatal.

”Angin banyak berembus hari ini (kemarin). Terutama di hole-hole par 3 dan beberapa hole lainnya. Saya memilih club yang salah karena angin. Kalkulasi saya terhadap angin juga salah dan saya benar-benar kecewa karenanya. Sulit bagi saya untuk memperkirakan jarak pukul secara akurat,” jelas Im yang kini sendirian berada di peringkat 6.

Hal ini terlihat, misalnya di hole 4 par 4 di mana pukulan keduanya gagal mencapai green, sedang pukulan ketiganya mengantarkan bola terlalu jauh dari lubang dan memaksanya harus melakukan dua putt untuk bogey. Kondisi angin juga membuatnya harus melakukan tiga putt di hole 8 par 3 lantaran pukulan tee-nya menyisakan jarak hampir 25 meter dari pin, yang ditempatkan di bagian depan green.

 

 

”Pukulan tee saya cukup bagus, tapi saya tidak melanjutkannya dengan pukulan-pukulan berikutnya sebaik ketika melakukan tee,” sambung Im lagi.

Bukan berarti permainannya hari itu secara keseluruhan benar-benar mengecewakan. Im masih bisa menciptakan sejumlah momen membanggakan. Di hole 2 par 4, misalnya, ia berhasil memasukkan bola dari tepi depan green, sekitar 8,4 meter dari pin. Lalu birdie kedua yang ia raih di hole 6 menunjukkan kapasitasnya menciptakan spin pada pukulan keduanya untuk mengembalikan bola mendekati pin dan memudahkan putting-nya. Dan tidak di semua par 3 ia mengalami kesulitan, seperti yang ia tunjukkan di hole 14 par 3, di mana ia sukses menorehkan birdie keempatnya dari jarak 3,3 meter.

Meski tertinggal tiga stroke, Im mengaku membutuhkan putaran yang sempurna untuk bisa mencatatkan hasil maksimal pada putaran final nanti.

”Permainan saya besok harus sempurna. Dari driver ke putter, semuanya mesti sempurna. Saya akan melakukan yang terbaik dan melihat bagaimana hasilnya nanti,” tegasnya.

Dari dua penampilannya yang terdahulu, prestasi terbaik Im pada ajang ini terjadi pada edisi 2020 lalu ketika ia finis T13. Sementara pada debutnya tahun 2018 ia finis T15.

Schenk memegang keunggulan satu stroke dari Matthew Wolff setelah menorehkan skor 64-65-66 dalam 54 hole. Andrew Putnam, Sam Burns, dan Chad Ramey menghuni peringkat ketiga dengan 16-under.