Im Sungjae kian mendaki ke jajaran atas TOUR Championship menyusul skor 5-under 65 pada putaran kedua.

Perlahan, tapi pasti, pegolf Korea Im Sungjae memperbaiki posisinya pada akhir putaran kedua TOUR Championship. Skor 5-under 65 yang ia torehkan kini menempatkannya berbagi peringkat keempat degan Juara FedExCup 2021 Patrick Cantlay, dengan skor total 12-under.

Pegolf berusia 24 tahun ini sempat melakukan chip-in berbuah eagle di hole 5, plus lima birdie pada FedExCup Playoff Finale di East Lake Golf Club, di Atlanta. Jaraknya dengan Scottie Scheffler, yang masih menempati peringkat teratas kini menjadi tujuh stroke.

Schauffele, yang menjadi pemain spesialis East Lake menciptakan skor rendah 63, yang sekaligus menjadi rekor skor terendah hari itu dengan skor 17-under dan menempatkannya kini hanya terpaut dua stroke dari Scheffler. Putaran kedua ini menjadi putaran ke-20 dengan bermain di skor 60-an dalam 22 putaran bermain di East Lake.

Pegolf Spanyol John Rahm juga menorehkan skor 63 sehingga sendirian berada di tempat ketiga. Cantlay sendiri menorehkan skor 66 untuk finis T4 dengan Im.

Im, juara PGA TOUR di Las Vegas musim ini, memulai TOUR Championship dengan dua kali berturut-turut finis di tempat kedua dan dua kali menembus 15 besar. Setelah pada Kamis (26/8) kemarin ia mengalami kesulitan dengan driver-nya, kini ia bangkit dengan menampilkan kualitas pukulan yang prima. Ia juga menampilkan sentuhan yang mengagumkan untuk membukukan eagle dari jarak 80 kaki. Lalu ia juga menuai birdie dari jarak 5 meteran dan 9 meteran di hole 2 dan 7. Im masih menuai tiga birdie lagi di hole 10, 12, dan 18 dengan dua bogey.

”Chipping eagle itu chipping yang bagus, dan jarak pukul ke hole itu merupakan jarak pukul chipping favorit saya. Jadi, saya bisa melakukan chipping dengan percaya diri, dan kemudian memasukkan eagle,” ujar Im menyinggung eagle di hole 6 itu. ”Saya bisa mempertahankan bola di sebagian besar fairway, jadi hal ini menolong saya untuk bermain dengan mudah hari ini. Saya memasukkan beberapa putt dari jarak menengah di sembilan hole pertama yang ikut memberi momentum yang bagus. Permainan saya hari ini bahkan lebih bagus dalam semua aspek.”

 

 

Pekan ini merupakan partisipasi keempat kalinya secara berturut-turut bagi Im pada ajang Tour Championship ini. Sejauh ini finis terbaiknya ialah di peringkat 11 pada tahun 2020.

Meski selisih skornya dengan Scheffler terbilang jauh, Im berkeras ia tidak ingin mengubah strategi permainannya. ”Saya hanya ingin mempertahankan permainan saya seperti hari ini. Jika bisa mempertahankan rencana permainan sepanjang akhir pekan, bisa jadi saya berada di posisi teratas klasemen,” tutur Im. ”jika bisa mempertahankan kondisi ini, saya bisa finis di posisi yang bagus.”

Pegolf Jepang Hideki Matsuyama juga menuai skor yang solid pada putaran kedua. Dalam penampilan kesembilan kalinya secara beruntun pada ajang tutup musim ini, Matsuyama menorehkan skor 66 sehingga kini menghuni peringkat T15 dengan 6-under.

Sayangnya nasib serupa belum diikuti oleh pemain debutan asal Korea, Lee Kyounghoon. Pemegang dua gelar PGA TOUR ini harus mencatatkan skor 2-over 72 sehingga terdampar di peringkat 27 dari total 29 pemain yang mengikuti ajang prestisius ini.

Schauffele, yang telah tiga kali mengangkat trofi pada musim ini dan memasuki pekan ini dengan berada di peringkat 4 klasemen FedExCup, telah menikmati manisnya kemenangan TOUR Championship pada tahun 2017. Ia juga telah empat kali masuk sepuluh besar (T7/2018, 2/2019, T2/2010, T5/2021).

Seperti halnya Scheffler, ia juga tengah mengincar gelar FedExCup pertama dalam kariernya. Dan harapan itu kembali merekah pekan ini, di antaranya berkat approach 4-iton yang menyisakan jarak 1,5 meter yang berhasil ia konversi menjadi eagle di hole terakhir.

”Posisinya ke kanan target saya, tapi masih mendapat jarak pukul dan sedikit berbelok. Saya memukull dengan baik, jadi saya tidak terlalu mengkhawatirkannya. Dengan pukulan seperti itu dan menyisakan 1,5 atau 2 meter jelas menjadi bonus,” tutur pemegang tujuh gelar PGA TOUR ini. ”Ada banyak yang dipertaruhkan di sini, dan tidak berpikir jauh jelas menjadi sangat sulit.”