Im Sungjae memperbaiki rekor K.J. Choi dengan mencatatkan finis terbaik sepanjang sejarah FedExCup degan menempati peringkat ke-2.

Bintang golf Korea Im Sungjae akhirnya menuntaskan TOUR Championship pada hari Minggu (28/7) kemarin dengan menempati peringkat ke-2. Meski gagal menjadi juara, ia berhasil memperbaiki rekor K.J. Choi pada tahun 2007 dengan menempati peringkat terbaik bagi Asia sepanjang sejarah FedExCup dan mengantongi hadiah sebesar US$5,75 juta.

Pegolf berusia 24 tahun ini menorehkan skor 4-under 66 pada putaran final dan menuntaskan kampanye PGA TOUR musim 2021-2022 dengan skor total 20-under. Skornya ini hanya terpatu satu stroke dari pegolf Irlandia Utara Rory McIlroy, yang secara cemerlang mengejar ketertinggalan enam stroke pada awal putaran final untuk akhirnya kembali mengangkat trofi FedExCup untuk ketiga kalinya.

McIlroy telah memenangkan hadiah utama ini pada tahun 2016 dan 2019. Dan skor 66 yang ia torehkan pada putaran final terbukti cukup untuk kembali memberinya kemenangan. Scottie Scheffler, yang memegang keunggulan pada akhir putaran ketiga, harus terlangkahi setelah hanya bermain dengan skor 73. Skor ini sekaligus menjadi skor terburuk yang ia bukukan selama mengikuti TOUR Championship, yang membuatnya harus puas berada di tempat ketiga.

Sementara itu, Xander Schauffele, yang bermain dengan skor 69 menuntaskan ajang pamungkas itu di peringkat ke-4 dengan 18-under. Sedang Hideki Matsuyama (70) menyelesaikan turnamen ini di peringkat T11. Pemain debutan asal Korea Lee Kyounghoon yang bermain even par 70 pada hari terakhir menempati peringkat 27.

Keberhasilan Im kali ini membuatnya mengoleksi US$11,31 juta pada musim 2021-2022. Hadiah uang tersebut ia kumpulkan berkat satu kemenangan, delapan kali masuk sepuluh besar, termasuk tiga kali finis di tempat kedua/

”Sejujurnya, target saya pekan ini hanyalah finis di lima besar, dan bisa finis setinggi ini tentu sangat di luar harapan, tapi jelas ini finis yang luar biasa dan saya senang dengan hasilnya. Saya sangat senang bisa menampilkan konsistensi sepanjang pekan, terutama karena ini turnamen terbesar dan terakhir dari FedExCup Playoff,” tutur Im, yang memulai pekan ini dengan berada enam stroke di belakang Scheffler, sebagai hasil dari skor awal FedExCup menuju TOUR Championship.

Pegolf yang terkenal dengan swing-nya yang mulus ini tampil luar biasa, meskipun tertinggal tujuh stroke saat memulai putaran final. Ia hanya membutuhkan 32 pukulan untuk menuntaskan sembilan hole pertamanya, berkat empat birdie dengan satu bogey. Birdie dari jarak 1,2 meter di hole 12 membuatnya hanya terpaut satu stroke dari posisi teratas.

 

 

Namun, double bogey di hole 14 terbukti menjadi penghambat langkahnya menciptakan sejarah yang lebih besar lagi. Setelah pukulan ketiganya masuk ke bunker samping green, ia harus menerima satu-satunya double bogey sepanjang pekan itu di hole 14. Meskipun kembali bangkit dengan birdie di hole 15 dan 17 dari jarak di bawah 3 meter, Im akhirnya harus puas berbagi peringat kedua dengan Scheffler setelah hanya bisa bermain par di hole 18.

”(Double bogey di hole 14 itu) jelas kesalahan saya. Pertama, saya mendorong pukulan tee itu ke kanan, meleset dari fairway, dan saya bisa mengantarkan bola mendekati green, tapi pukulan approach itu tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Ketika melihatnya kembali, jelas langkah itu sebuah kesalahan, tapi begitulah adanya,” tutur Im, yang telah empat kali berturut-turut tampil pada TOUR Championship.

Bagi McIlroy, yang memulai pekan ini dengan triple bogey pada hari Kamis, turnamen ini berakhir dengan kisah bahagia baginya. Ia berhasil melampaui Scheffler dan Im berkat enam birdie dengan dua bogey di kartu skornya pada putaran final itu. Kemenangannya ini sekaligus menjadi kebangkitan terbesar pada putaran final dalam sejarah TOUR Championship. Ganjarannya? Hadiah uang sebesar US$18 juta.

Pegolf berusia 33 tahun yang kini mengantongi 22 gelar PGA TOUR ini mengungkapkan, ”Sungguh pekan dan hari yang luar biasa. Ada satu hal yang ingin saya sampaikan. Saya rasa Scottie layak menerima separuh hadiah ini. Ia melakoni pekan yang sulit dipercaya (dengan empat kemenangan) dan saya merasa agak sedih menggesernya dari posisi teratas. Dia petarung yang tangguh dan sosok yang jauh lebih baik dam suatu kehormatan dan suatu hak istimewa bisa bertarung dengannya.

”Saya tidak membuat banyak peluang dari tee eoff. Tertinggal enam stroke, saya pikir bakal sangat sulit untuk dikejar. Saya agak beruntung karena Scottie tidak menampilkan permainan terbaiknya hari ini, dan saya memanfaatkannya dengan permainan saya yang bagus. Kemenangan ini sangat, sangat berarti. Menjadi yang pertama melakukan sesuatu dalam olahraga yang sangat Anda cintai, ini sungguh momen yang luar biasa membanggakan. Saya meyakini olahraga golf ini, yakin pada PGA TOUR ini, saya memiliki kepercayaan kepada para pemain di Tour ini. Ini tempat terbaik di dunia untuk bermain golf, tidak ada yang lain.”

Meskipun kalah lantaran permainan putter yang melempem dan sejumlah kesalahan penilaian, Scheffler masih bisa menunjukkan sikap yang mengagumkan.

”Angkat topi untuk Rory. Ia menampilkan putaran golf yang sangat bagus. Saya tidak tahu persis bagaimana ia memulai pekan ini, tapi saya yakin dia nyaris menjuarai turnmaen ini sendirian. Buat saya, saya tidak bermain golf untuk uang. Saya main untunk menjuarai turnamen dan bermain untuk bersenang-senang dan melakukan yang terbaik, serta melihat ke mana golf akan membawa saya,” tutur Scheffler.

”Hari ini urusan uang sama sekali tidak terbayang dalam benak saya. Saya ingin memenangkan gelar sepanjang musim. Saya menikmati tahun yang sangat luar biasa dan ingin menuntaskannya dengan kemenangan di sini. Sayangnya, saya tidak bisa melakukannya.”