Indonesia Women’s Open, yang dimulai 24-26 Januari ini, menjadi bukti kepedulian seorang warga asing untuk mendorong pertumbuhan golf wanita di Indonesia.

Asa para pegolf wanita Indonesia, khususnya profesional, kembali merekah ketika Indonesia Women’s Open resmi diumumkan ke publik pada pertengahan Desember 2024 lalu. Ajang yang memperebutkan total hadiah sebesar US$300.000 (atau sekitar Rp3,9 miliar) dan segera berlangsung di Damai Indah Golf BSD Course pada 24-26 Januari pekan ini memang menjadi ajang yang didambakan para pegolf wanita Indonesia, setidaknya selama hampir 14 tahun.

Penyelenggaraan ini juga terbilang hadir pada saat yang cukup tepat. Dengan jumlah pegolf profesional wanita yang lebih banyak ketimbang 14 tahun silam, Indonesia berpeluang untuk menikmati pertumbuhan yang lebih baik. Terutama mengingat ajang ini juga akan masuk dalam jadwal kompetisi Dream Tour, sirkuit batu loncatan menuju KLPGA Tour.

Kepastian penyelenggaraan Indonesia Women’s Open ini tidak lepas dari sosok C.K. Song. Pria berkewarganegaraan Korea Selatan inilah yang menginisiasi penyelenggaraan turnamen yang rencananya akan diikuti oleh 26 pegolf Indonesia—profesional dan amatir—ini.

Song merupakan pimpinan KMK Group, sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu bagi merek-merek ternama, seperti Nike, Converse, dan Off-White. Ia sudah menetap di Indonesia selama lebih dari tiga dasawarsa.

 

Budiarsa Sastrawinata, Suharsono, Kristina Natalia Yoko, Viera Permata Rosada, dan C.K. Song.
Budiarsa Sastrawinata, Suharsono, Kristina Natalia Yoko, Viera Permata Rosada, dan C.K. Song dalam peluncuran Indonesia Women’s Open pertengahan Desember 2024. Foto: Indonesia Women’s Open.

 

Song terinspirasi oleh sukses Shin Taeyong dengan sepakbola Indonesia. ”Setelah Shin Taeyong jadi pelatih tim nasional, sepakbola Indonesia booming dan seluruh Asia juga sekarang mengenal tim nasional Indonesia. Jika Shin Taeyong ada di sepakbola, kalau bisa saya ingin berkontribusi di golf. Saya ingin mendorong (pertumbuhan) golf di Indonesia,” ujar Song. ”Kami memilih Indonesia karena potensinya sebagai negara terbesar di ASEAN. Jadi, mulai tahun ini kami ingin menggelar Indonesia Women’s Open.”

Song menegaskan keberhasilan olahraga Korea juga seharusnya bisa terjadi di Indonesia. Ia menyebut dua momen olahraga penting yang mendorong pertumbuhan olahraga negaranya itu. Jika Olimpiade Seoul 1988 menjadi pemantik, keberhasilan Park Seri menjuarai Women’s PGA Championship dan U.S. Women’s Open pada 1998 membuat ribuan orang Korea mulai tertarik dengan golf. Ia pun berharap efek serupa bisa terjadi di Indonesia lewat gelaran Indonesia Women’s Open ini.

”Saya berharap Indonesia bisa jadi juara. Di Korea golf bukan hanya sekadar olahraga, golf ikut menghadirkan tren bagi wanita lewat busananya. Banyak wanita Korea bermain golf karena inspirasi Park Seri dan Grace Park. Jadi, saya berharap hal serupa di Indonesia lewat Indonesia Women’s Open ini,” ujarnya.

Pertanyaannya, mengapa inisiatif ini justru datang dari seorang Korea?

”Saya salah satu orang asing yang mencintai Indonesia. Saya bahkan punya perusahaan sendiri yang saya namakan PT Selalu Cinta Indonesia, ….” — C.K. Song.

Song telah berkarier di Indonesia selama lebih dari tiga dasawarsa. Periode selama ini jelas lebih dari cukup untuk membuatnya merasa Indonesia menjadi kampung halaman kedua baginya. Ia bahkan kini memiliki perusahaan yang berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah.

”Saya salah satu orang asing yang mencintai Indonesia. Saya bahkan punya perusahaan sendiri yang saya namakan PT Selalu Cinta Indonesia, yang berada di Salatiga. Kami punya 40.000 karyawan di sana,” tuturnya.

Ia menilai masih banyak orang yang belum mengerti tentang Indonesia. Dunia luar lebih banyak mengenal Bali daripada Indonesianya.

”Banyak yang berpikir negatif tentang Indonesia, jadi saya berpikir untuk mengekspos Indonesia sebagai negara yang menyenangkan. Saya ingin mengeksposnya melalui olahraga; bahwa Indonesia adalah negara yang besar, negara yang sangat demokratis, negara yang juga punya banyak potensi bisnis,” jelasnya lagi.

 

Patricia Sinolungan dan C.K. Song, Indonesia Women’s Open.
C.K. Song (kanan) turut menyemangati Patricia Sinolungan, salah satu atlet profesional Indonesia yang akan bertanding pada Indonesia Women’s Open. Foto: GolfinStyle.

 

Kepedulian Song juga terlihat dari bagaimana ia banyak terlibat langsung selama persiapan penyelenggaraan Indonesia Women’s Open. Bahkan ia tidak segan untuk menyapa atlet-atlet yang tengah berlatih di Damai Indah Golf BSD Course dan menyemangati atlet Indonesia agar bisa maksimal dalam persiapan dan bertanding nanti.

Jelas golf juga menjadi wadah yang ideal untuk mempromosikan berbagai hal, termasuk bisnis dan potensi Indonesia ke panggung global. Pada periode Januari-September 2024 lalu, nilai investasi Korea di Indonesia telah mendekati angka US$2,4 miliar, atau sekitar Rp38,1 triliun (Tempo.co, 29 Desember 2024).  Dengan Indonesia Women’s Open sebagai ajang yang juga diakui oleh Dream Tour dari KLPGA, potensi meningkatkan bisnis Indonesia-Korea juga diharapkan bisa ikut mendongkrak angka tersebut.

Tidak ada penegasan terkait berapa lama komitmen untuk penyelenggaraan Indonesia Women’s Open ini. Namun, Sports Chosun memberitakan bahwa Asia Golf Leaders Forum (AGLF) dan Persatuan Golf Indonesia telah menyepakati penyelenggaraan ajang ini dari 2025-2027.

Akan tetapi, Song juga menyampaikan harapannya bahwa ajang ini bisa terus terselenggara agar bisa terus menginspirasi generasi baru golf wanita di Indonesia.