
Kinjiro Kato siap kembali bersaing dengan para pegolf profesional lewat ajang Panasonic Open, Kamis (25/9) ini.
Pegolf remaja Kinjiro Kato akan melakoni debut profesionalnya pada ajang Panasonic Open yang mulai berlangsung Kamis (25/9) besok. Pegolf yang kini berusia 15 tahun dan 141 hari ini menjadi pegolf termuda yang memutuskan beralih profesional di Jepang.
”Saya ingin menantang diri saya menghadapi para pegolf terbaik,” tutur Kato, yang siap bersaing dengan para pegolf lainnya di Izumigaoka Country Club.
”Tahun ini saya bisa lolos mengikuti tiga ajang Tour reguler dan juga bisa lolos cut dalam tiap Tour pengembangan (ACN Tour) yang saya ikuti. Pengalaman tersebut menyadarkan betapa saya ingin bersaing di panggung ini. Beralih profesional menjadi cara saya untuk berusaha mendapatkan hasil yang bagus dan menyumbangkan sesuatu juga. Itulah yang memotivasi saya sehingga mengambil keputusan ini.”
Kato lolos cut dalam dua ajang ACN Tour yang ia ikuti musim ini. Setelah finis T28 dengan skor total 6-under 207 lewat ajang Japan Create Challenge bulan Juni 2025, ia finis T11 pada Dunlop Phoenix Tournament Challenge setelah membukukan 12-under 204 pada bulan Agustus 2025 lalu.
”Saat ini, sejujurnya, saya lebih merasa bersemangat menyambut apa yang ada di depan saya ketimbang merasa gugup.”
Meskipun keputusannya ini bisa dibilang bersejarah, perjalanannya menjadi berbeda lantaran peraturan Japan Golf Tour Organization (JGTO). Peraturan saat ini menegaskan bahwa pemain yang masih duduk di bangku sekolah masih belum boleh memegang keanggotaan. Dengan demikian, Kato masih belum diakui sebagai pegolf profesional penuh sampai ia lulus SMA pada bulan Maret 2026 mendatang.
Meki begitu, ia masih bisa mengikuti maksimal enam turnamen per musim melalui jalur undangan sponsor. Bahkan jika ia bisa finis di sepuluh besar atau bahkan memenangkan sebuah turnamen, keanggotaan pada JGTO tidak akan langsung ia dapatkan. Status juara hanya akan berlaku untuk musim berikutnya. Selain itu, ia juga tidak bisa masuk ke dalam daftar peringkat peraih hadiah uang karena daftar tersebut mensyaratkan seorang pemain setidaknya mengikuti delapan turnamen.
”Saat ini, sejujurnya, saya lebih merasa bersemangat menyambut apa yang ada di depan saya ketimbang merasa gugup,” ujarnya. ”Istimewa rasanya bisa memulai debut pada ajang Panasonic Open. Ini turnamen yang memang saya nantikan, tapi saya juga tak ingin terbawa suasana hanya karena bisa ikut turnamen sebesar ini. Saya mau tetap fokus, melakukan pukulan demi pukulan, dan memainkan permainan sendiri.v
Pegolf yang turut mewakili Jepang pada ajang Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2024 ini telah menunjukkan bakatnya. Ia melangkah menembus First Qualifying Tournament dengan finis di tempat kedua dan dijadwalkan mengikuti Second Qualifying Tournament. Jika bisa menembus Final Qualifying Tournament, ia berpotensi memiliki hak bermain penuh pada musim 2026 nanti.

Saat masih berstatus amatir, ia telah mengikuti empat turnamen JGTO. Meski belum berhasil lolos cut, semangat dan bakatnya telah mencuri perhatian para penggemar golf dan sesama pegolf.
”Driver saya mungkin tidak sejauh pemain lainnya, jadi kekuatan saya justru lebih pada short game—pukulan-pukulan approach, chipping, dan putting. Menurut saya di aspek itulah saya bisa menciptakan perbedaan!” tuturnya penuh percaya diri.
”Pekan lalu (pada ajang ANA Open Golf Tournament), saya bertemu dengan Ryo Ishikawa di green, dan dia memberi selamat kepada saya karena berhasil lolos kualifikasi hari Senin. Bahkan dia sempat bilang, ’Ayo kita lakukan yang terbaik,’ yang tentunya sangat berarti!”
Kemunculan Kato jelas memberi patokan baru bagi generasi muda golf di Jepang. Sampai saat ini, pesaing termuda pada sebuah ajang JGTO ialah Jazz Janewattananond dari Thailand. Ia berusia 15 tahun dan 301 hari ketika mengikuti ajang Asia-Pacific Open Golf Championship 2011, yang kala itu juga turut diakui dalam kalender Asian Tour. Dan Kato kini siap untuk memperbarui catatan rekor sebagai pegolf profesional Jepang termuda.
”Target pertama saya ialah lolos cut, menempatkan diri di posisi yang bagus untuk akhir pekan, dan berharap bisa finis lebih tinggi lagi atau bahkan meramaikan persaingan. Terlebih dari itu, saya ingin bisa menikmati tantangannya,” tandas pegolf yang pada tahun 2024 lalu juga sukses mengikuti Qualifying School All Thailand Golf Tour ini.