
Trofi Panasonic Open Japan akhirnya berada di rengkuhan pegolf tuan rumah setelah Kenichi Kuboya berhasil memenangkan trofi tersebut kemarin (23/4). Pegolf berusia 45 tahun ini berhasil memenangkan turnamen kolaborasi Asian Tour dan Japan Golf Tour tersebut melalui babak play-off.
Gelar ini merupakan gelar pertama baginya dalam lima tahun terakhir. Kemenangan ini sekaligus memberinya rasa aman setelah berhasil mengamankan status exemption juara pada Japan Golf Tour.
Pada putaran akhir kemarin, Kuboya memainkan putaran yang luar biasa dengan membukukan 7-under 64, yang membuka peluangnya menjadi juara melalui babak play-off.
Rekan senegaranya, Katsumasa Miyamoto, menjadi lawannya setelah keduanya sama-sama mencatatkan total 11-under 273 di Chiba Country Club, Umesato Course.
Kuboya memaksimalkan peluang setelah Miyamoto memukul bola ke luar lapangan di hole pertama babak play-off mereka.
Pukulan kedua Miyamoto juga masuk ke pepohonan, sementara Kuboya berhasil mencapai green dalam tiga pukulan. Buruknya dua pukulan awal Miyamoto membuat Kuboya bisa meraih gelar ini, bahkan hanya dengan tiga putt untuk bogey; bogey yang membuahkan gelar juara dan sekaligus memperpanjang status exemption-nya.
”Belum lama ini punggung saya cedera dan saya merasa sakit sepanjang pekan. Anehnya, hari ini (23/4) kondisinya bagus,” tutur Kuboya seusai memastikan gelar juara.
Kuboya mengaku dirinya sama sekali tak berpikir untuk meraih gelar pada pekan tersebut. Bisa masuk sepuluh besar baginya sudah sangat bagus.
”Jadi, kemenangan ini jelas menjadi bonus. Saya sedih melihat Miyamoto melakukan sejumlah pukulan buruk di hole play-off. Saya telah mengenalnya sejak lama dan kami sahabat baik,” sambung Kuboya yang membawa pulang hadiah sebesar ¥30 juta.
Kemenangan ini sekaligus merupakan gelar ketujuh bagi Kuboya. Kemenangan terakhirnya ia peroleh pada lima tahun lalu.
Sementara itu, Prayad yang sebenarnya berpeluang mempertahankan gelarnya, akhirnya harus puas untuk berada di peringkat T9 bersama pegolf asal Bangladesh, Siddikur Rahman. Pada putaran final tersebut, Prayad hanya bermain 1-over 72.
”Saya pikir saya punya peluang di sembilan hole terakhir setelah dua birdie di hole 10 dan 11. Saya cuma tertinggal satu pukulan dari pimpinan klasemen. Sayangnya, saya justru mendapat masalah di dua par 5, hole 14 dan hole 18. Dua bogey itu menyingkirkan peluang menang saya.”
Juara Order of Merit Asian Tour 2011, Juvic Pagunsan kembali finis di sepuluh besar setelah bermain dengan skor 69 pada hari terakhir itu. Ia finis dengan skor 9-under 275. Ia masih bisa berbangga, terutama setelah mendapat eagle di hole terakhirnya.