Enam edisi, 17 pegolf berbeda, seperti apa kiprah Indonesia pada Women’s Amateur Asia-Pacific?
Kejuaraan yang diinisiasi oleh Asia-Pacific Golf Confederation dan The R&A ini mulai diselenggarakan pada tahun 2018. Meski terbilang lebih muda ketimbang ajang serupa untuk pria, Asia-Pacific Amateur Championship, peluang yang diberikan melalui kejuaraan ini menjadikan ajang ini layak disebut sebagai kejuaraan Major bagi para pegolf amatir wanita se-Asia Pasifik.
Dalam lima edisi terakhir, Thailand dan Jepang menjadi langganan juara dengan masing-masing memenangkan ajang ini sebanyak dua kali. Atthaya Thitikul mencatatkan dirinya sebagai juara pertama dalam satu-satunya edisi yang diakhiri dengan play-off hingga tiga hole di Sentosa Golf Club, di Singapura. Pegolf Thailand lainnya, Eila Galitsky, melengkapi dua kemenangan Thailand setelah menjuarai edisi 2023 lalu, yang meskipun dimainkan di lapangan berbeda, juga dilangsungkan di Singapura.
Kemenangan Jepang terasa istimewa lantaran Yuka Yasuda menjuarai ajang ini ketika berlangsung di negeri sendiri, yaitu di The Royal Golf Club pada tahun 2019. Dua tahun kemudian, setelah edisi 2020 terpaksa tidak digelar akibat COVID-19, rekan senegaranya Mizuki Hashimoto meraih kemenangan di Timur Tengah, tepatnya di Abu Dhabi Golf Club, di Uni Emirat Arab.
Pegolf China Taipei Huang Ting-Hsuang seakan menjadi anomali dalam kejuaraan ini tatkala menjadi juara di Siam Country Club, di Thailand pada tahun 2022.
Untuk kedua kalinya pula WAAP kembali ke Waterside Course, di Siam Country Club untuk edisi 2024. Dan edisi keenam ini sekaligus menandakan partisipasi keenam Indonesia pada kejuaraan paling bergengsi se-Asia Pasifik ini. Indonesia menjadi salah satu dari total 22 negara yang ikut bertanding pada pekan ini. Adapun hanya negara-negara yang para pemainnya terdaftar dalam World Amateur Golf Ranking (WAGR) saja yang berhak mengikuti ajang ini.
Terbaik Edisi Perdana
Pada edisi perdana yang dimainkan di Sentosa Golf Club, Singapura tahun 2018 lalu, Indonesia mendapatkan enam spot. Mereka yang mengusung Merah Putih di lapangan prestsius di Singapura itu ialah Rivani Adelia Sihotang, Patricia Sinolungan, Ribka Vania, Nathania Damarisa Rim, Michela Tjan, dan Kristina Natalia Yoko.
Rivani dan Patricia berhasil melangkah ke dua putaran terakhir setelah masing-masing mencatatkan skor 73-75 dan 77-73, dengan Rivani finis di posisi yang lebih baik. Ia berada di peringkat T42 dengan skor total 15-over, sementara Patricia berada di peringkat 53 dengna skor total 23-over.
Patricia yang Tak Pernah Absen
Serangkaian prestasi yang ia raih bersama tim kampusnya di University of North Texas membuatnya kerap menjadi salah satu wakil Indonesia yang tidak pernah absen dari kejuaraan ini.
Dari lima kali penampilannya pada WAAP, pegolf yang sudah beralih profesional ini dua kali lolos cut, yang terjadi pada dua penampilan pertamanya. Ia mencatatkan penampilan terbaiknya pada tahun 2019 ketika finis T42.
Tampil Lebih dari Sekali
Selain Patricia yang tampil paling sering, ada tujuh nama lain yang mengikuti WAAP lebih dari satu kali. Yoko, yang juga tampil di Siam Country Club pekan ini menjadi pegolf Indonesia kedua yang paling sering tampil. Setelah edisi 2019, pegolf Indonesia dengan peringkat WAGR terbaik ini, No.226 Dunia, juga tampil pada edisi 2022 dan 2023.
Michela Tjan menjadi nama berikutnya yang tercatat tampil tiga kali. Ia tampil pada 2018, 2019, dan 2021. Skor 2-over 74 yang ia torehkan di Abu Dhabi pada tahun 2021 menjadi skor terbaiknya selama tiga penampilannya. Bahkan catatan skornya pada tahun itu menjadi catatan terbaiknya, meskipun ia tidak pernah bermain penuh empat putaran. Setelah skor 74 pada hari pertama, ia menorehkan skor 76.
Ribka Vania (2018 dan 2019), Viera Permata Rosada (2019 dan 2021), dan Meva Schmit (2022 dan 2023) ada dalam daftar berikutnya. Sementara Elaine Widjaja dan Sania Talita Wahyudi akan tampil untuk ketiga kalinya pekan ini setelah keduanya juga ikut bertanding pada tahun 2022 dan 2023.
Selalu Enam Perwakilan … Kecuali 2019 dan 2024
Dari enam edisi WAAP, Indonesia selalu menempatkan enam pemain saat mengikuti ajang bergengsi ini. Pengecualian terjadi pada tahun 2019 dana 2024.
Pada tahun 2019 Indonesia diwakili oleh lima pegolf, sementara tahun ini diwakili oleh empat pegolf. Komposisi empat pegolf untuk tahun ini dikarenakan Indonesia termasuk pada Kategori B, yaitu negara-negara dengan 6-19 pemain yang memiliki WAGR. Yoko dan Elaine, masing-masing No.226 dan No.275, mendapat undangan langsung, sementara Sania (No.485) dan Thea (No.695) mengikuti ajang ini sebagai pegolf nominasi dari asosiasi.
Prestasi Terbaik
Meski hanya tampil sekali, Ida Ayu Indira Melati Putri menorehkan prestasi terbaik bagi Indonesia ketika ia mewakili Merah Putih pada edisi 2021. Setelah membukukan skor 3-over 75 pada putaran pertama, Mela, yang kala itu berstatus mahasiswi pada Purdue University, menorehkan skor 69-67-70 untuk finis di peringkat T11 dengan skor total 7-under 281.
Dua Eagle
Meskipun eagle bukanlah skor yang langka dalam sebuah turnamen, bisa membukukan eagle pada kejuaraan selevel WAAP jelas menjadi suatu catatan tersendiri. Dan sejak 2018, hanya ada dua pegolf Indonesia yang mampu memasukkan bola dalam tiga pukulan di hole par 5 atau dua pukulan di hole par 4.
Patricia Sinolungan menjadi pegolf pertama yang melakukan hal tersebut dalam debutnya tahun 2018. Ia membukukan eagle ketika memainkan hole 9 par 4 di New Tanjong Course, di Sentosa Golf Club pada putaran kedua.
Sementara itu, Meva Schmit juga mendapat eagle ketika memainkan putaran pertama WAAP 2023 di hole 18 par 5.
Tiga Nama Bermain Under
Sejak 2018, hanya ada tiga pegolf Indonesia yang mampu menuntaskan kejuaraan ini dengan skor total under par. Selain Mela, yang menorehkan skor total 7-under, rekan satu almamaternya yang kini juga berstatus profesional dan tahun 2024 ini berkiprah pada Epson Tour, Inez Wanamarta juga menorehkan catatan serupa. Inez, yang juga tampil pada tahun 2021 di Abu Dhabi, membukukan skor 69-72-69-72 dan mengakhiri satu-satunya penampilannya pada WAAP.
Setahun kemudian, mahasiswi Kennesaw State University Meva Schmit mengulangi prestasi serupa. Bermain di Waterside Course di Siam Country Club, Meva membukukan skor 72-75-70-70 untuk skor total 1-under 287.
Sementara itu, dari 16 wakil Indonesia yang merasakan level kompetisi yang tinggi pada WAAP, hanya ada delapan pegolf yang mencatatkan skor under, setidaknya dalam satu putaran. Selain Mela dan Inez, Patricia bermain under pada putaran final edisi 2019 dan menorehkan 1-under 71, sementara Ribka Vania mencatatkan skor serupa pada putaran pertama tahun 2019.
Dua putaran final dengan skor 70-70 pada tahun 2022 membantu Meva untuk menjadi pegolf Indonesia ketiga yang menorehkan skor total di bawah par.
Sedangkan pada tahun 2023 lalu, Elaine dan Holly juga menikmati putaran di bawah par ketika berlaga di Singapura. Elaine membukukan skor 70-71 pada putaran kedua dan ketiga, sementara Holly bermain 2-under 70 pada hari ketiga.