Tuan rumah Trevlers Championship pekan ini, TPC River Highlands, telah menjadi tempat terciptanya sejumlah skor unik sepanjang sejarah PGA TOUR.

Lapangan TPC River Highlands, yang menjadi tuan rumah untuk Travelers Championship pekan ini, bukanlah lapangan tersulit PGA TOUR. Tapi jelas lapangan ini juga bukan yang termudah. Jadi, tak heran kalau orang pun bertanya-tanya, mengapa ada begitu banyak skor mengagumkan dalam, setidaknya, dua belas tahun terakhir?

Lapangan ini menjadi bagian dari jaringan lapangan TPC PGA TOUR, yang di antaranya mencakup TPC Sawgrass di Ponte Vedra Beach, yang kerap menggelar THE PLAYERS Championship, dan TPC Scottsdale, rumah bagi ajang Waste Managemente Phoenix Open di Arizona. Dan TPC River Highlands ini telah menjadi lapangan penyelenggara Travelers Championship sejak 1984. Kala itu lapangan ini dikenal sebagai TPC of Connecticut. Penamaan ulang yang terjadi pada 1991 ikut menggambarkan lanskap dan fitur air di pinggiran Hartford itu.

Sejarah lapangan ini dimulai tahun 1928 ketika dibuka sebagai Middletown Golf Club. Tahun 1934, namanya berganti menjadi Edgewood Country Club sampai ketika PGA TOUR membeli properti ini tahun 1983 dan membayar arsitek ternama Pete Dye dan anak didiknya, Bobby Weed, untuk mendesain ulang lapangan ini menjadi standard TPC sehingga bisa menjadi tuan rumah ajang PGA TOUR. Sejak mulai menjadi tuan rumah iulah TPC River Highlands mulai terkenal sebagai latar dari sejumlah putaran yang spesial.

Tapi dalam satu dekade terakhir, lapangan ini berada di papan tengah peringkat lapangan PGA TOUR yang tersulit. Rata-rata, turnamen ini merupakan lapangan tersulit ke-27 dari 50 lapangan yang dimainkan sepanjang musim. Jadi, tak semua orang bisa menaklukkannya, meski sejumlah pemain terbukti berhasil. Dari total 36 kali kunjungan para pegolf terbaik di dunia ke ajang Travelers Championship, beberapa pemain menghasilkan sejumlah skor menakjubkan. Skor 58 milik Jim Furyk pada putaran final Travelers Championship 2016 menjadi skor terendah dalam sejarah PGA TOUR.

 

 

Lapangan ini juga memberi skor 60 bagi Patrick Cantlay yang kala itu berstatus mahasiswa UCLA. Skor itu masih menjadi skor 18 hole terendah yang pernah ditorehkan oleh pemain amatir. River Highlands juga menyaksikan lima skor 61 lainnya dan rekor tujuh birdie berturut-turut yang dilakukan Kevin Streelman ketika menuntaskan turnamen ini dan meraih kemenangan tahun 2014. Dan catatan tersebut tak berhenti di situ. Dalam sejarah PGA TOUR yang demikian panjang, hanya 10 pemain yang bisa membukukan skor 72 hole yang lebih rendah ketimbang skor 258 dicatatakan Kenny Perry kala menjuarai turnamen ini tahun 2009.

Furyk menuturkan alasan mengapa banyak putaran bersejarah justru tercipta di lapangan yang berjarak 24 km dari pusat kota Hartford ini.

”Ini lapangan yang sangat disukai di PGA TOUR. Dan banyak pemain yang senang ke sini dan memainkannya. Saya pikir salah satu alasannya ialah bahwa lapangan ini tak memihak satu jenis permainan saja,” tuturnya. ”Ada pemain seperti Bubba (Watson, yang menang tahun 2010, 2015, dan 2018), yang memukul jauh, dan dia menyukai lapangan ini. Lalu ada pemain-pemain yang memukul lebih pendek. Saya pikir fakta bahwa lapangan ini tidak memihak beberapa jenis pemain menjadi alasan mengapa para pemain menyukai lapangan ini.”

Meskipun mencetuskan teori tersebut, Furyk sendiri kaget skor 58 miliknya ia raih di TPC River Highlands, lapangan yang hanya dua kali ia mainkan, yaitu tahun 2001 dan 2011, sebelum menampilkan performa yang memecahkan rekor itu dalam kunjungannya yang ketiga.

”Lucu juga, saya pikir lapangan ini menyerupai Conway ketika pertama kali memainkannya. Sebagai gambaran, dua putaran dengan skor terendah yang saya bukukan pada ajang PGA TOUR justru saya lakukan di lapangan yang paling nyaman saya mainkan,” tutur Furyk, yang mencatatkan skor terendah 18 hole berikutnya dengan skor 59 di Conway Farms, tuan rumah BMW Championship 2013 di luar Kota Chicago.

 

 

Dua gelar PGA TOUR terakhir yang diraih Streelman juga ia peroleh pada ajang Travelers Championship. Memasuki sembilan hole terakhir di TPC River Highlands, ”sembilan hole favoritnya pada ajang PGA TOUR”, Streelman tertinggal tujuh stroke. Saking menikmatinya memainkan sembilan hole terakhir itu, ia tak merasa jauh dari persaingan. Tujuh birdie berturut-turut miliknya untuk menuntaskan turnamen ini tak hanya memberinya kemenangan satu stroke atas K.J Choi dan Sergio Garcia, tapi juga memecahkan rekor berusia 58 tahun yang dipegang Mike Souchak. Souchak menjuarai St. Paul Open 1956 pada putaran final dengan menorehkan enam birdie berturut-turut pada putaran finalnya.

”Saya menyukai sembilan hole terakhir di sini. Saya merasa tenang pada pekan ini sampai-sampai saya bakal menikmatinya, dan agar Anda tahu, bisa membukukan skor seperti yang kami lakukan benar-benar terasa luar biasa,” imbuh Streelman.

Hunter Mahan juga menjuarai Travelers Championship tahun 2007. Ia pun mencatatkan skor terendah sepanjang karier PGA TOUR-nya dengan skor 61 pada hari Minggu, tahun 2012. ”Ini lapangan yang luar biasa, turnamen yang sangat bagus. Travelers benar-benar sukses. Lapangannya sangat menyenangkan untuk dimainkan. Dan pekan seperti kali ini selalu memberi semangat buat saya,” tuturnya.

Pekan ini giliran Chez Reavie yang akan mempertahankan gelarnya. Dan ia akan berusaha mengulangi prestasi tahun lalu dengan kehadiran sejumlah pemain top dunia.