
Michael Hendry membuktikan dirinya bisa kembali bersaing, kali ini lewat ajang The Crowns.
Usai berjuang dengan leukemia yang membuat kariernya harus terhenti selama beberapa waktu, pegolf Selandia Baru Michael Hendry kembali ke jajaran atas. Pada putaran kedua The Crowns, yang dilangsungkan di Wago Course, di Nagoya Golf Club, pegolf berusia 44 tahun ini mencatatkan skor 6-under 64 untuk berada di posisi T2. Skor total 8-under 132 itu praktis membuatnya hanya terpaut dua stroke dari Tatsunori Shogenji, sang pemuncak klasemen.
Pada 18 hole keduanya tadi, pegolf yang juga sempat menjuarai Indonesia Open 2010 ini bermain tanpa mencatatkan satu bogey pun. Kini ia menatap akhir pekan sebagai pegolf internasional dengan posisi terbaik dalam turnamen yang diikuti 105 peserta ini.
The Crowns pada pekan ini menjadi turnamen Japan Golf Tour Organization (JGTO) ketiga baginya dalam rentang 13 bulan terakhir. Tahun lalu ia sempat bermain pada ajang Token Homemate Cup dan finis T11. Setelah itu ia mendapati bahwa ia mengalami kanker darah. Praktis golf menjadi hal terakhir yang ia pikirkan. Ia pun melakoni serangkaian perawatan dan menjalani pemulihan.
”Saya bersyukur bisa kembali. Pikiran saya sudah berubah dari sebelumnya, kini fokus untuk menikmati (permainan).”
Bulan November 2023 lalu menandai kembalinya ia ke lapangan golf, di mana ia sempat bertanding pada beberapa turnamen di Australia.
Hendry kembali ke Jepang bulan Maret lalu dan sempat tampil dalam ajang pembuka musim, Token Homemate Cup, turnamen yang juga ia menangkan sebagai gelar JGTO pertamanya pada tahun 2015.
”Saya bersyukur bisa kembali. Pikiran saya sudah berubah dari sebelumnya, kini fokus untuk menikmati (permainan). Saya bersyukur bisa berada dalam lingkungan ini. Hal ini bukan sesuatu yang bisa disepelekan, jadi meskipun saya melakukan pukulan yang buruk, saya ingin bersyukur untuk segalanya,” jelasnya.
”Kalau saya sehat dan bisa bermain, saya pikir saya bisa menang, jadi saya ingin berfokus pada hal tersebut.”
Posisinya saat ini jelas membuka peluang untuk mewujudkan gelar keduanya di Jepang. Toh ia lebih berfokus menikmati kesempatan bermain di lapangan alih-alih terpaku pada gelar.
”Saya berniat untuk sekadar menikmati tanpa mengkhawatirkan apa-apa. Kalau saya sehat dan bisa bermain, saya pikir saya bisa menang, jadi saya ingin berfokus pada hal tersebut,” sambungnya.
Sementara itu, Shogenji meraih puncak klasemen setelah mencatatkan skor 61, yang ditandai dengan sepuluh birdie dan satu bogey. Pegolf berusia 25 tahun ini kini berniat melanjutkan performa serupa dan membalas kekecewaan setelah gagal menuntaskan Token Homemate Cup dengan kemenangan pada bulan Maret lalu.