Meski Scottie Scheffler mendominasi pemberitaan sepanjang tahun, Jim McCabe menunjukkan mengapa beberapa momen menjadi warna istimewa PGA TOUR musim 2024.

Oleh Jim McCabe.

Jika Anda menjadi salah satu di antara mereka yang melingkari tanggal 30 Desember tiap tahun untuk mengingatkan pada hari ulang tahun Tiger Woods, pastilah Anda tahu kalau ia memasuki usia 49 tahun.

Usia 49? Belum segitu ’kan? Dan bantu kami memahami kalau waktu tidak berlalu sedemikian cepat.

Terutama bagi mereka yang menjadi pengikut PGA TOUR dalam periode 1996-2013, periode emas ketika Woods menang 79 kali dalam 309 turnamen, dengan tiap ulang tahunnya selalu ada perasaan melankolis. Mungkin kita bertanya pada diri sendiri: akankah kita melihat kehebatan serupa?

Nah, untuk sementara Anda bisa menghapus kerisauan karena Scottie Scheffler, selama PGA TOUR musim 2024, menampilkan kampanye mirip Tiger Woods. Musim itu dipenuhi dengan tujuh kemenangan, jaket hijau lainnya dari The Masters, kemenangan dengan lima dan empat stroke, sengit, play-off dramatis, dan kemenangan TOUR Championship penutup musim FedExCup.

”Kami akan melihat kembali tahun 2024 ini dan sudah jelas musim itu menjadi salah satu tahun individu terbaik, yang telah dimiliki seorang pemain sejak lama.” — Rory McIlroy tentang Scottie Scheffler.

Oh, dan pegolf berusia 28 tahun ini juga menutup musim dengan bangkit dari ketertinggalan untuk menjuarai medali emas Olimpiade di Paris.

Rekan-rekannya hanya bisa menyaksikan dengan penuh kekaguman pada musimnya yang luar bias aini.

”Kami akan melihat kembali tahun 2024 ini dan sudah jelas musim itu menjadi salah satu tahun individu terbaik, yang telah dimiliki seorang pemain sejak lama,” ujar Rory McIlroy, yang musimnya sendiri tidaklah buruk—menjuarai gelar ke-25 dan 26 dalam kariernya pada PGA TOUR.

Hanya saja, penampilan istimewa dari Schefflerlah yang membuat kita membandingkannya dengan hal-hal yang Woods lakukan. Soal di bagian mana Scheffler paling bersinar, sulit rasanya melewatkan rangkaian turnamen dari pertengahan Maret hingga April. Di tengah-tengahnya ada kemenangan empat stroke pada The Masters, kemenangan keduanya dalam tiga tahun tampil di Augusta National, namun yang ia lakukan dalam kedua kemenangan itu sungguh cemerlang!

 

Scottie Scheffler, Inside the Ropes Desember 2024.
THE PLAYERS Championship menjadi salah satu dari tujuh kemenangan Scottie Scheffler tahun 2024. Foto: Getty Images.

 

Pada ajang Arnold Palmer Invitational presented by Mastercard, Scheffler menutupnya dengan skor 66 untuk menang lima stroke. Pekan berikutnya, pegolf Texas yang terkenal dengan gerakan khas kakinya ini mengejar ketertinggalan lima stroke setelah bermain 54 hole dan membukukan skor 64 pada hari Minggu untuk meraih kemenangan satu stroke yang menegangkan pada ajang THE PLAYERS Championship, ajang flagship PGA TOUR. Sepekan kemudian, Scheffler tertinggal enam stroke dalam 18 hole pertamanya, tapi berhasil membukukan skor 65-63-68 dan menang tiga stroke pada ajang RBC Heritage.

Secara keseluruhan, dalam empat kemenangan ini Scheffler memainkan 16 putaran dan setidaknya sempat berbagi posisi di puncak klasemen dalam tujuh di antaranya. Skor terburuknya ialah even par 72 di Augusta National pada putaran kedua, dan ia membukukan skor 69 atau lebih baik sebanyak 12 dari 16 putaran.

Sungguh kecerdasan murni, penampilan Scheffler yang menjadi pegolf PGA TOUR pertama yang meraih tujuh kemenangan dalam semusim sejak Woods tahun 2007. Tentu penampilan ini layak disambut meriah, tapi mari ingatkan diri kita bahwa ini musim yang panjang dan membuahkan banyak hal, yang menyuguhkan sejumlah sorotan lainnya.

 

Keegan Bradley, Inside the Ropes Desember 2024.
Meski menjuarai BMW Championship, Keegan Bradley ramai dibicarakan berkat perannya sebagai kapten untuk Ryder Cup 2025. Foto: Getty Images.

 

Empat Putaran Istimewa Matsuyama
Tak seorang pun memiliki empat putaran, seperti Hideki Matsuyama—dan melakukannya di Riviera jelas hanya memberi pengakuan tambahan. Setelah tertinggal delapan stroke usai bermain 36 hole dan enam stroke untuk memasuki putaran final, Matsuyama seakan memberi klinik soal kualitas memukul bola untuk menjuarai Genesis Invitational. Dengan start birdie-birdie dan enam birdie di sembilan hole terakhirnya, ia membukukan skor 62 dan melaju melampaui Patrick Cantlay. Kemenangan ini membuatnya meninggalkan K.J. Choi untuk menjadi pegolf Asia dengan kemenangan terbanyak pada PGA TOUR, dengan total sembilan gelar.

Juara Amatir Pertama Sejak 1991
Belum pernah ada pemain setelah Phil Mickelson tahun 1991 yang menjuarai ajang PGA TOUR. Hal ini berubah pada ajang The American Express. Seorang mahasiswa dari University of Alabama, Nick Dunlap, tampil sebagai undangan sponsor. Dan ia membuat para penonton dan banyak pesaingnya sulit berkata-kata.

Kian berapi-api usai membukukan skor 60 pada putaran ketiga, yang ia ciptakan berkat sebuah eagle dan sepuluh birdie, Dunlap menutup pekan itu dengan skor 29-under 259 untuk mengalahkan para pemain bintang, seperti Justin Thomas dan Sam Burns. Jadi, sebagai pemain amatir, Dunlap tidak bisa menerima cek senilai US$1,512 juta (hadiah ini akhirnya jatuh ke tangan Christiaan Bezuidenhout yang finis di tempat kedua). Kisah ini berlanjut dengan indah, dengan ia beralih profesional dengan status PGA TOUR-nya, untuk kemudian menjuarai turnamen lain dan membawa pulang US$2.930.388—yang berhak ia simpan.

 

Rory McIlroy dan Shane Lowry, Inside the Ropes Desember 2024.
Untuk pertama kalinya Rory McIlroy (tengah) tampil pada ajang Zurich Classic of New Orleans, dan sukses menang setelah berduet dengan rekan senegaranya asal Irlandia, Shane Lowry. Untuk pertama kalinya Rory McIlroy (tengah) tampil pada ajang Zurich Classic of New Orleans, dan sukses menang setelah berduet dengan rekan senegaranya asal Irlandia, Shane Lowry.

 

Debut Kemenangan McIlroy di New Orleans
Juara Major dan ikon PGA TOUR. Itulah sosok Rory McIlroy. Namun, bisakah ia mewujudkan lagu klasik dari grup Journey, Don’t Stop Believin’?

Ternyata ia berhasil melakukannya. Bahkan dengan cara yang luar biasa dan memukau, setelah McIlroy, yang bersama Shane Lowry, menjuarai Zurich Classic of New Orleans, satu-satunya ajang beregu pada kalender FedExCup.

Dengan ribuan penggemar berkerumun menyaksikan kemenangan McIlroy dalam kunjungan pertamanya ke New Orleans, ia dan rekan senegaranya asal Irlandia Lowry berhasil lolos dari melakoni play-off melawan duet Chad Ramey dan Martin Trainer. Gemuruh menggelegar dan berlanjut hingga pesta selepas turnamen bersama para relawan.

 

Robert MacIntyre, Inside the Ropes Desember 2024.
Kemenangan Robert MacIntyre pada Genesis Scottish Open 2024 dengan selisih satu stroke membayar kekecewaan setahun silam ketika takluk dengan selisih serupa dari Rory McIlroy. Foto: Getty Images.

 

Drama di Renaissance Club
Seakan-akan sutradara Hollywood diminta menyutradai ajang Genesis Scottish Open tahun ini di Renaissance Club, di North Berwick, Skotlandia. Dengan ketenangan yang cekatan, alur cerita pun terlaksana. Sebab putra daerah, Robert MacIntyre, menggetarkan hati para penggemar senegaranya, setahun setelah nyaris menjuarai ajang yang secara menyakitkan. Tahun 2023, McIlroy menjuarai ajang ini dan meminta maaf kepada para penggemar karena membuat birdie di hole terakhir untuk mengalahkan MacIntyre dengan selisih satu stroke.

Dewa-dewa golf sepertinya menyuruhnya membayar kegagalan itu. Bulan Juli 2024 itu, justru MacIntyrelah yang membukukan birdie di hole terakhir dan meraih kemenangan satu stroke. Sungguh teatrikal dan dramatis, bahkan bagi pemain yang dikalahkan satu stroke itu, Adam Scott. ”Begitulah, saya ikut senang untuk Bob,” tutur pegolf Australia itu. ”Ini kemenangan besar. Anda bisa mendengar nyanyian mereka dari sini. Saya kira ini pencapaian hebat baginya.”

Sungguh gaya klasik Scott yang sportif, tapi sesungguhnya, pujian juga dilayangkan ke lapangan-lapangan dan nama-nama lain yang menciptakan kesan sepanjang kalender PGA TOUR musim 2024.

Nuansa positif hadir ketika Gary Woodland kembali berkompetisi setelah menjalani operasi cedera otak, dan bagi Bily Horschel yang finis di posisi 90 pada klasemen FedExCup 2023, tapi menemukan kembali sentuhan dan permainannya untuk menjuarai Corales Puntacana Championship dan finis di posisi 24 pada tahun 2024. Atau bahkan kepada Keegan Bradley, yang baru mulai jadi bahan pembicaraan pada tahun 2025 (sebagai kapten Ryder Cup).