Kim Siwoo mencatatkan dua putaran pertama terbaiknya selama mengikuti The Open Championship, sekaligus memastikan melangkah ke akhir pekan.

Dua kali gagal lolos cut dan finis T67 sebagai finis terbaik jelas bukan sesuatu yang membanggakan. Catatan itu kini berubah, justru pada momen istimewa. Dan tidak ada yang lebih diinginkan oleh Kim Siwoo selain meninggalkan kesan yang indah pada The Open Championship ke-150 pada pekan ini.

Penampilannya dalam dua putaran pertama jelas melampaui permainannya dalam tiga ajang The Open sebelumnya. Baik dalam debutnya tahun 2017, maupun ketika meraih finis terbaiknya, T67, pada tahun 2018, apalagi tatkala kembali gagal lolos cut tahun 2019, Kim tak pernah berhasil bermain di bawah skor 70. Tren ini sekarang berubah, justru ketika ajang Major tertua di dunia ini memasuki penyelenggaraan ke-150.

Setelah bermain 3-under 69 pada putaran pertama, hari ini ia kembali mencatatkan skor 69. Dengan kondisi cuaca yang lebih memudahkannya untuk mencatatkan skor, Kim bahkan lebih berhasil meminimalisasi kesalahan, yang terlihat dari kartu skornya: hanya satu bogey yang ia torehkan, yaitu di hole 17 tatkala gagal memasukkan putt dalam satu percobaan.

”Ketika hendak melakukan tee off, rasanya hari ini bakal menjadi hari yang berat,” ujar Kim. ”Namun, cuacanya ternyata menjadi jauh lebih baik ketimbang kemarin (putaran pertama), hanya di lima hole pertama saja (hujan turun). Setelah itu, lapangannya menjadi lebih empuk.”

Skor total 6-under 138 ini tak hanya menjamin Kim untuk bisa bermain dalam dua putaran final, tapi juga membuka peluang untuk menciptakan kejutan dan mencatatkan hasil terbaiknya selama mengikuti The Open.

”Sebelumnya, saya khawatir soal cuacanya sebab cuaca pada tiga ajang The Open sebelumnya sungguh brutal.”

”Rasanya The Open kali ini jauh berbeda ketimbang biasanya. Saya belum pernah bermain di lapangan sekeras ini, dengan angin dan bunker sebanyak di sini. Jadi, dalam dua-tiga penampilan terdahulu dan tahun ini, saya belajar banyak. Namun, saya lebih menyukai lapangan (St. Andrews) ini,” jelas pemain yang menjadi pegolf termuda yang menjuarai THE PLAYERS Championship ini.

Kondisi cuaca dalam dua putaran pertama ini memang terbilang sangat baik. Dengan tiga pengalaman sebelumnya, tidaklah mengherankan jika kemudian pemegang tiga gelar PGA TOUR ini berhasil tampil jauh lebih baik.

”Sebelumnya, saya khawatir soal cuacanya sebab cuaca pada tiga ajang The Open sebelumnya sungguh brutal. Namun, cuaca kali ini justru bagus, hanya pagi ini saja yang kurang bagus,” tutur Kim lagi.

Meskipun para komentator kerap menyebut Kim sebagai pemain yang berani melakukan berbagai macam pukulan, Kim tak ingin bertindak gegabah dan mengubah permainannya. Baginya, dua skor 69 adalah skor solid yang layak ia pertahankan. Itu sebabnya, ia memilih untuk tidak melakukan sesuatu yang berlebihan.

”Saya hanya akan berusaha bermain persis seperti dua hari pertama ini. Saya berharap dalam dua hari berikutnya saya bisa bermain seperti dua hari pertama ini,” tandasnya.

Bersama pegolf Thailand Sadom Kaewkanjana, yang juga menorehkan skor total 138, Kim kini menempati posisi terbaik yang bisa diraih oleh wakil Asia pada The Open. Adapun pegolf Asia lain yang berhasil lolos cut pekan ini adalah Yuto Katsuragawa yang kini ada di posisi T18 dengan skor 5-under 139, Juara Order of Merit Asian Tour Kim Joohyung di posisi T25 dengan 4-under 140, Juara Masters 2021 Hideki Matsuyama di peringkat T55 dengan 1-under 143, serta pemegang dua gelar PGA TOUR Im Sungjae yang berbagi posisi T66 bersama pegolf Filipina Justin De Los Santos, dengan skor 144.