Shannon Tan dan Chen Xing Tong harus menghadapi putaran yang berat dalam mengawali HSBC Women’s World Championship.

Wakil tuan rumah Shannon Tan dan Chen Xing Tong harus menjalani ujian berat di Tanjong Course, di Sentosa Golf Club. Dalam 18 hole pertama yang mereka lakoni, masing-masing membukukan skor 1-over 73 dan 7-over 79. Dengan demikian, Tan kini berada di posisi T20, sementara Chen menempati peringkat T59.

Meski bukan awal yang ideal, keduanya masih memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki penampilan, sekaligus posisi. Pasalnya ajang pada pekan ini tidak memberlakukan cut-off sehingga seluruh peserta dapat bermain penuh selama empat putaran atau 72 hole.

”Sejujurnya, saya tidak memukul bola sebaik yang mestinya saya lakukan,” aku Tan, yang mengantarkan bolanya ke 12 dari 14 fairway, ”jadi saya banyak berjuang di lapangan.

”Sepertinya, saya (hanya) memukul ke 11 green (in regulation) di lapangan tadi, tapi ya, saya banyak melakukan up-and-down. (Memang) ini yang banyak saya latih selama jeda kompetisi.

”Singapura memang berangin, tapi kami sendiri memang terbiasa dengan kondisi berangin.” — Shannon Tan.

”Saya kira secara keseluruhan, dari pukulan tee, pukulan kedua, secara keseluruhan, saya berjibaku hari ini.”

Birdie di hole 4 sebenarnya sempat memberi angin segar baginya. Sayangnya, di hole 6 par 4, ia justru mendapat double bogey, sebelum akhirnya menambah birdie di hole 8 dan mencatatkan bogey di hole 9. Tan menutup putaran pertamanya dengan tambahan bogey dari hole 15, dan menciptakan birdie di hole terakhirnya.

”Singapura memang berangin, tapi kami sendiri memang terbiasa dengan kondisi berangin,” imbuhnya.

Skor 1-over jelas bukan hal yang terlalu buruk. Apalagi melihat nama-nama yang berbagi peringkat dengannya. Pemegang dua gelar HSBC Women’s World Championship, yang juga pemegang dua gelar Major asal Korea Ko Jinyoung; pemegang 13 gelar JLPGA Miyu Yamashita; dan juara HSBC Women’s World Championship 2021 Kim Hyojoo menjadi bagian dari delapan pemain yang menghuni peringkat ke-20.

 

Chen Xing Tong, Round 1 HSBC Women’s World Championship 2025.
Meski membukukan skor 79, Chen Xing Tong masih optimis bisa memperbaiki penampilan dengan tiga putaran tersisa. Foto: HWWC 2025.

 

Bagi Chen, skor 79 yang ia raih justru tiga stroke lebih buruk daripada putaran pertama dalam debutnya setahun yang silam. Meski sempat bermain cukup stabil, ia harus menuliskan double bogey di hole 4 par 3, serta bogey di hole 7 par 3. Ia juga menciptakan tiga bogey berturut-turut dari hole 13 dan terpaksa menutup putaran pertamanya dengan double bogey di hole 18. Satu-satunya birdie ia ciptakan di hole 11.

”Saya benar-benar harus memperhitungkan arah angin dengan sedikit lebih baik. Masih ada tiga hari lagi. Masih banyak hole yang bisa dimainkan,” tutur remaja berusia 16 tahun ini dengan nada positif. ”(Jelas saya) tidak senang (dengan skornya), tapi memang begitulah adanya.”

Meski harus berjibaku sepanjang putaran, kedua wakil tuan rumah ini mengaku menikmati keramaian penonton yang datang mendukung perjuangan mereka.

”Bahkan semua relawan, ketika saya melewati mereka (semua sangat menyemangati)—dan saya juga melihat beberapa teman datang lebih awal, mereka mungkin bangun jam enam pagi untuk bisa menyaksikan saya bertanding. Sangat senang bisa melihat teman-teman datang mendkung kami,” ujar Tan.

”Semua dukungan pasti sangat membantu saya sepanjang pertandingan.” — Chen Xing Tong.

”Saya kira, bisa bermain pada turnamen ini di hadapan para penonton negeri sendiri memberi motivasi yang besar. Semua dukungan pasti sangat membantu saya sepanjang pertandingan,” timpal Chen.

Sementara itu, juara ajang pembuka musim 2025, Kim Alim, tampil sebagai pemain terbaik pada putaran pertama. Skor 4-under 68 membuatnya memuncaki klasemen sementara. Ia bermain satu stroke lebih baik daripada Charley Hull (69).

Adapun Gaby Lopez asal Meksiko, Choi Hyejin dari Korea, Minjee Lee asal Australia, dan Yin Ruoning dari China menampati peringkat ketiga setelah sama-sama membukukan skor 2-under 70.

Hanya ada 13 pegolf yang mampu bermain di bawah par pada putaran pertama. Hal ini sedikit memberi gambaran akan beratnya kondisi yang harus mereka hadapi.