Atthaya Thitikul menantikan persaingan dari para pegolf papan atas KLPGA Tour pada Hana Financial Group Singapore Women’s Open pekan ini.

Pegolf No.3 Dunia Atthaya Thitikul yakin ia harus tampil dengan permainan terbaiknya jika ingin memenangkan Hana Financial Group Singapore Women’s Open yang mulai berlangsung Jumat (9/12) besok di Tampines Course, Tanah Merah Country Club. Remaja berusia 19 tahun asal Thailand ini yakin bahwa ia harus bekerja keras karena statusnya sebagai pegolf dengan peringkat dunia tertinggi tidak akan membantunya untuk menciptakan kemenangan pada ajang yang memperebutkan total hadiah sebesar SGD1,1 juta ini.

Pegolf yang juga disponsori oleh Hana Financial Group ini menilai para pegolf KLPGA akan memanfaatkan ajang ini untuk memulai musim 2023. Turnamen pekan ini memang menjadi turnamen awal musim pertama yang dilakukan KLPGA Tour di luar Korea, setelah sempat melakukan hal serupa tahun 2019 lalu di Vietnam. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika sembilan dari sepuluh pegolf teratas KLPGA Tour musim lalu telah berada di Singapura.

Beberapa di antaranya ialah pegolf No.14 Dunia Park Minji, yang merupakan juara Order of Merit KLPGA Tour musim lalu. Ada juga Kim Sujin, yang belum lama ini dinobatkan sebagai KLPGA Player of the Year. Nama besar lain yang patut diperhitungkan ialah Shin Jiyai, yang sejauh ini telah mengoleksi 61 gelar. Lalu masih ada pegolf No.20 Dunia Choi Hyejin dan bintang Solheim Cup Amerika Yealimi Noh.

”Golf adalah olahraga yang sulit diukur karena Anda bisa mendapatkan pekan yang baik atau pekan yang buruk,” tutur Thitikul, yang belum lama ini terpilih sebagai Rookie of the Year pada LPGA Tour, berkat dua kemenangan dan 14 kali menembus sepuluh besar.

”Sungguh sulit untuk menang tiap pekan. Sungguh tergantung bagaimana suatu pekan berlangsung bagi Anda. Terkadang, bahkan ketika Anda bermain dengan baik, ada pemain lain juga yang main lebih bagus. Pekan ini akan menjadi pekan yang sangat menantang di Singapura, Semua yang bertanding sangat mahir dan berbakat. Saya mesti berjuang keras untuk bisa mendapatkan hasil yang bagus.”

Sementara itu, kehadiran Shin juga menghadirkan nuansa yang tak kalah istimewanya. Pemegang dua gelar Women’s Open ini kembali berkompetisi setelah terakhir bertanding pada ajang Dayouwinia MBN Ladies Open bulan Agustus 2020 lalu. Pegolf berusia 35 tahun ini telah 21 kali menjuarai ajang KLPGA Tour, sebelum kemudian beralih ke Japan LPGA Tour, di mana ia juga meraih sukses dengna meraih 28 kemenangan.

 

Koh Sock Hwee, Shi Yuting, Yealimi Noh, Atthaya Thitikul, Lim Heejeong, dan Ji Young.
Koh Sock Hwee, Shi Yuting, Yealimi Noh, Atthaya Thitikul, Lim Heejeong, dan Ji Young berpose menjelang gelaran Hana Financial Group Singapore Women’s Open. Foto: Hana Financial Group/JNA News.

 

 

Bagi Shin, pekan ini menjadi pekan yang penting karena akan menjadi kesempatan terakhir baginya untuk mencegah mengakhiri satu tahun kompetisi tanpa meraih satu kemenangan pun. Kemenangan akan terasa sangat manis, mengingat kemenangannya yang terakhir tercipta tahun 2011.

Pekan lalu, ia nyaris menikmati kemenangan pertamanya setelah sekian lama. Ia harus puas finis di tempat kedua pada ajang Women’s Australian Open, turnamen yang ia menangkan tahun 2013. Sebelumnya, ia juga nyaris menang dan harus finis di tempat kedua pada Japan Women’s Open.

”Saya belum menang tahun ini, jadi pekan di Singapura ini menjadi kesempatan terakhir untuk bisa menang. Tentunya kalau bisa mewujudkannya, saya akan merasa sangat senang,” ujar Shin. ”Kalaupun tidak, masih akan menjadi turnamen yang bagus buat saya karena sudah lama sejak terakhir saya mengikuti ajang KLPGA. Ada begitu banyak wajah baru di sini!

”Sebagai seorang ’kakak’, saya berharap bisa main bagus dan menginspirasi ’adik-adik’ saya!”

Kalaupun performa Shin justru belum membawanya untuk bersinar pekan ini, jelas salah satu nama yang layak diikuti ilaah Park Minji. Park tiba di Singapura setelah memenangkan gelar ke-16 dalam kariernya, pada turnamen tutup musim KLPGA, Shieldus-SK Telecom Championship bulan Novemebr 2022. Kemenangan ini sekaligus membuatnya mengakhiri musim dengan cemerlang, di mana ia memenangkan enam gelar untuk musim kedua secara berturut-turut.

Rekor sepanjang masa untuk kemenangan terbanyak dalam semusim masih menjadi milik Shin. Pegolf veteran ini memenangkan total sembilan gelar pada tahun 2007. Dengan rekor Shin ini sebagai target, Park jelas akan berjuang untuk bisa meraih kemenangan pada awal musim ini.

”Saya besar dengan mengidolakan Shin Jiyai. Dia pemain hebat, pemain besar,” ujar Park. ”Saya ingat bermain dalam turnamen bersamanya beberapa tahun lalu ketika saya baru memenangkan tiga atau empat gelar. Rasanya jalan saya masih panjang untuk menyamainya. Suatu kehormatan besar bisa bermain bersamanya lagi di Singapura pekan ini.”