Justin De Los Santos berpeluang meraih gelar JGTO perdananya dengan menyeruak ke jajaran teratas ISPS HANDA Championship.

Pegolf muda asal Filipina Justin De Los Santos mempertahankan posisinya di jalur perebutan gelar juara pada akhir putaran ketiga ISPS HANDA Championship. Pemuda berusia 26 tahun ini menuntaskan 18 hole ketiganya dengan catatan 7-under 64 untuk menyamai catatan skor pemain tuan rumah Yuto Katsuragawa. Keduanya sama-sama menorehkan skor total 18-under 195 di PGM Ishioka Golf Club.

Bagi De Los Santos, peluang kali ini jelas menjadi sesuatu yang tidak boleh ia sia-siakan. Kemenangan akan sangat berarti baginya, yang pada musim ini hanya bisa mengikuti sejumlah ajang JGTO, mengingat keanggotaannya belumlah berstatus penuh. Kemenangan juga berarti ia bisa mengikuti jejak tiga nama besar Filipina lainnya, yaitu Frankie Minoza, Angelo Que, dan Juvic Pagunsan yang pernah menjuarai gelar JGTO.

”Saya lebih suka berada di posisi memimpin. Saya lebih memilih memegang keuntnugan karena seakan memberi saya jarak 10 meter di depan dalam sebuah lomba lari,” tutur De Los Santos, yang sejauh ini telah memegang satu gelar ABEMA Tour, Tour kelas dua di Jepang. ”Namun, untuk saat ini, saya hanya akan memainkan permainan saya sendiri. Apapun yang terjadi, terjadilah.”

De Los Santos, yang sempat finis T14 pada ajang SMBC Singapore Open ini, yakin momentum yang ia bangun di paruh kedua musim lalu ikut membantunya menampilkan permainan yang baik. Prestasi terbaiknya saat itu ialah T6 pada ajang Panasonic Open.

”Laju permainan saya sedikit melambat dan tidak meraih banyak birdie di sembilan hole terakhir, tapi saya masih bermain cukup baik dan meraih birdie ketika membutuhkannya.” — Justin De Los Santos.

”Berkat beberapa ajang pada paruh kedua tahun lalu, saya bisa bermain lebih nyaman dan merasa layak berada di sini,” imbuhnya. ”Jadi, sekarang saya merasa bisa bersaing pada ajang ini.”

Pada putaran kedua kemarin (22/4), De Los Santos memang berniat untuk melanjutkan permainan agresifnya, mengingat PGM Ishioka Golf Club ini benar-benar ideal untuk melancarkan strategi yang demikian. Dan persis itulah yang ia lakukan tadi.

Setelah memulai putaran ketiga tadi dengan tertinggal satu stroke, ia benar-benar mewujudkan rencana tersebut. Ia langsung meraih birdie di hole 1 dan menuntaskan sembilan hole pertama dengan tambahan empat birdie lagi. Dan ketiak ia menorehkan birdie keenamnya di hole 10, ia pun berhasil berada di posisi teratas untuk pertama kalinya. Meski mendapat bogey di hole 11 par 4, ia tak lagi tertinggal lantaran bisa bangkit dan menambah dua birdie lagi di hole 13 dan 16.

 

 

”Saya mendapat sembilan hole yang bagus dan putting saya juga sangat bagus,” jelasnya. ”Laju permainan saya sedikit melambat dan tidak meraih banyak birdie di sembilan hole terakhir, tapi saya masih bermain cukup baik dan meraih birdie ketika membutuhkannya.

”Saya tidak yakin bola saya memukul apa (di hole 11 itu). Mungkin bolanya memukul sprinkler atau apa karena ada sedikit noda hitam di bola saya. Biasanya saya tidak memukul ke pepohonan, tapi bolanya mendarat di tengah pepohonan. Saya harus melakukan punch out dan menyisakan sekitar 18 meter. Kondisi di sekitar green sedikit berlumpmur dan rumputnya agak tipis. Chipping saya agak berat sehingga bolanya tidak langsung masuk, lalu saya juga gagal memasukkan bola dengan sekali putt. Begitulah kondisinya,” jelas De Los Santos menyinggung bogey yang mencoreng kartu skornya hari ini.

”… inilah untuk pertama kalinya saya bermain dalam grup terakhir pada putaran final. Meski begitu, saya yakin saya punya peluang bagus.” — Yuto Katsuragawa.

Seperti halnya De Los Santos, Katsuragawa juga tengah mengincar gelar perdananya. Dengan posisi yang sama, ia berniat memberi perlawanan berarti untuk mewujudkan mimpinya besok.

”Saya pasti akan sedikit gugup karena inilah untuk pertama kalinya saya bermain dalam grup terakhir pada putaran final. Meski begitu, saya yakin saya punya peluang bagus. Dalam tiga hari ini saya berhasil membuat 23 birdie dan saya yakin punya peluang,” tutur Katsuragawa.

Meski De Los Santos dan Katsuragawa kini berada di posisi ideal, perburuan gelar tampaknya tidak akan berakhir dengan mudah. Artinya, putaran final besok (24/4) akan berlangsung dengan seru. Setidaknya ada 23 pegolf yang berjarak lima stroke dari kedua pegolf teratas itu.

Kaito Onishi, Yuta Uetake, dan Juara Kansai Open Gof Championship pekan lalu Kazuki Higa berbagi tempat ketiga dengan jarak terdekat. Ketiganya akan memulai putaran final dengan skor total 196. Sementara itu, Rikuya Hoshino, yang telah finis di tiga besar dalam dua turnamen terakhir akan kembali menebar ancaman. Skor 67 yang ia bukukan hari ini menempatkannya hanya berjarak dua stroke di peringkat 6, bersama pemain senior Shingo Katayama.