
Elaine Widjaja mencatatkan skor dua putaran pertama terbaiknya sejak pertama kali mengikuti Women’s Amateur Asia-Pacific.
Elaine Widjaja menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang masih akan melanjutkan pertandingan pada ajang Women’s Amateur Asia-Pacific. Setelah bermain even par 71 pada putaran pertama, mahasiswi University of Florida ini menorehkan skor 2-under 69 pada 18 hole keduanya di Hoiana Shores, Hoi An, di Vietnam.
Pada putaran kedua itu, Elaine berhasil menorehkan enam birdie dengan empat bogey. Dengan skor total 2-under 140, kini ia berbagi peringkat ke-19 bersama empat pegolf lainnya—Harmonie Yin (66) dari Kamboja, Sophie Han (68) dari Hong Kong, serta duo Jepang Sakura Torii (71) dan Aira Nagasawa (74).
”Saya memang mendapat banyak birdie, tapi juga banyak melakukan kesalahan sehingga mendapat banyak bogey juga. Anginnya sangat sulit hari ini. Sembilan hole terakhir terasa lebih jauh buat saya gara-gara anginnya, jadi kondisi ini mengubah rencana permainan saya,” jelas Elaine seusai menuntaskan permainannya.
”Namun, saya cukup oke dengan permainan saya. Semoga saya bisa main lebih baik besok.”
Sepanjang 18 hole keduanya, Elaine menunjukkan peningkatan di hole-hole par 3 dan par 4. Setelah mencatatkan rata-rata 3,4 stroke pada putaran pertama, pegolf berusia 18 tahun ini bermain 0,4 stroke lebih baik di hole-hole par 3.
”Setahun terakhir saya mendapat pengalaman yang luar biasa. Permainan saya banyak meningkat, terutama dari segi jarak pukul.”
Dari lima hole par 3 (hole 5, 8, 12, 14, dan 17), ia membukukan skor even par. Ia menciptakan birdie di hole 8 dan bogey di hole 14. Sementara pada putaran pertama, ia justru harus bermain 2-over lantaran menciptakan bogey di hole 5 dan 17.
Ia juga memperbaiki permainannya di hole-hole par 4. Dari sembilan hole par 4 di Hoiana Shores, ia membukukan birdie di hole 6, 11, dan 15 untuk membukukan rata-rata 3,89 stroke. Angka ini 0,22 stroke lebih baik daripada putaran pertama ketika ia meraih satu birdie dengan tiga bogey.
Performanya di hole-hole par 3 dan par 4 juga memperlihatkan permainannya lebih baik dari angka rata-rata peserta Women’s Amateur Asia-Pacific kali ini. Selain bermain 0,17 stroke lebih baik daripada rata-rata peserta di lima hole par 3 (3,00 berbanding 3,17), performanya di sembilan hole par 4 di Hoiana Shores juga 0,38 stroke lebih baik (3,89 berbanding 4,27).
Sayangnya, penampilannya di empat hole par 5 pada putaran kedua malah tidak lebih baik daripada putaran pertamanya. Setelah bermain 3-under pada hari pertama, Elaine hanya bisa bermain 1-under pada putaran kedua lantaran menciptakan dua birdie dengan satu bogey di hole-hole par 5 itu. Alhasil, rata-rata pukulan yang ia butuhkan untuk memainkan empat hole par 5 pada hari kedua menjadi 0,50 stroke lebih banyak. Meski demikian, catatan rata-rata 4,75 stroke itu juga masih lebih baik daripada rata-rata pemain yang menorehkan 5,02 stroke.
Elaine mengakui kalau pukulannya kali ini sudah lebih jauh, terutama setelah mendapatkan lingkungan kampus dan tim yang sangat positif.

”Setahun terakhir saya mendapat pengalaman yang luar biasa. Permainan saya banyak meningkat, terutama dari segi jarak pukul. Dan bisa bermain dalam tim yang bagus (bersama tim golf University of Florida) memberikan banyak pengalaman bagi saya dan saya banyak mengikuti turnamen. Semua itu pastinya membuat saya bisa lebih baik dalam persiapan menuju turnamen ini,” tutur Elaine, yang telah membukukan tiga kali finis di sepuluh besar dalam enam turnamen WAGR yang ia ikuti bersama tim kampusnya.
Permainan Elaine dalam dua hari pertama di Vietnam ini sekaligus menjadi yang terbaik sejak ia mulai mengikuti Women’s Amateur Asia-Pacific pada 2022. Bermain di tiga lapangan par 72 dalam tiga penampilan terdahulunya, Elaine membukukan skor 5-over 149 (2022), even par 144 (2023), dan 1-over 145 (2024).
”Saya mesti menempatkan bola di posisi yang saya mau melalui pukulan tee. Soalnya, kalau bola masuk ke bunker, akan sangat sulit untuk memukul ke green. Jadi, saya akan melatih hal itu (pukulan tee) dan sedikit short game, juga aspek mental,” tutur Elaine..
Sejak bergabung dengan The Gators, julukan tim University of Florida, Elaine hanya sekali membukukan skor 80-an, yaitu pada putaran pertama ajang Therese Hession Regional Challenge. Sementara, skor terburuknya selama mengikuti kejuaraan Asia Pasifik ini ialah ketika ia menorehkan skor 77 pada putaran final edisi 2024.
Sejauh persiapannya menuju putaran akhir pekan bisa ia maksimalkan, dan ia bisa beradaptasi pada putaran ketiga besok, kita bisa berharap ia kembali bermain solid. Jika bisa setidaknya mengulangi permainannya pada putaran kedua tadi, ia bakal membuka peluang untuk memperbaiki catatan penampilannya ketika finis T18 pada edisi 2023 lalu.