Elki Kow unggul dua stroke di puncak klasemen, namun Benita Yuniarto Kasiadi melanjutkan momentum dari Balikpapan dan tampil sebagai pesaing terdekat.
Elki Kow membuka peluang untuk menjadi pegolf ke-11 yang memenangkan Indonesian Tourism Golf Pro Series (ITGPS). Permainannya yang lebih tajam pada putaran kedua Seri 19, yang berlangsung di Imperial Klub Golf, Karawaci, di Tangerang membawanya menorehkan skor 5-under 67 untuk kini memuncaki klasemen sementara dengan skor total 6-under 138.
Pegolf yang sejauh ini telah mengoleksi dua gelar profesional ini menorehkan tiga birdie dan satu bogey dalam rentang hole 13-17, namun suskes mencatatkan empat birdie da satu bogey di sembilan hole berikutnya untuk menjaga peluangnya meraih kemenangan pertamanya sejak 2019.
Meski sebelum Seri 19 ini ia hanya tampil dalam tujuh turnamen, penampilan Elki pada ajang ITGPS tidaklah buruk. Setelah finis di peringkat 41 pada Seri 1, prestasi terburuknya hanyalah berada di peringkat 13, yang terjadi pada Seri 5. Selain itu, ia telah empat kali menembus sepuluh besar dengan tiga di antaranya berada di lima besar.
Penampilannya dalam 36 hole pertama di Imperial Klub Golf, Karawaci, di Tangerang pekan ini praktis memberinya peluang terbaik untuk menorehkan kemenangan menjelang akhir tahun.
Meski demikian, ia bakal menghadapi persaingan sengit pada putaran final besok (7/12) mengingat saat ini ia hanya unggul dua stroke dari Benita Yuniarto Kasiadi, yang pekan lalu baru saja meraih kemenangan keduanya pada musim ini.
Benita menjadi satu dari hanya tiga pegolf yang konsisten bermain under dalam dua putaran di Imperial Klub Golf. Setelah mengawali pekan ini dengan skor 2-under 70, pegolf asal Surabaya ini kembali mencatatkan skor yang serupa sehingga menjadi pesaing terdekat bagi Elki.
Jarak dua stroke memang bukan jarak yang terlalu jauh, tapi juga terkadang tidak terlalu dekat. Meski demikian, Benita memilih untuk tidak berfokus memangkas jarak tersebut.
”Tidak ada strategi yang lain-lain,” tutur Benita. ”Saya mau main sesuai rencana permainan saya, saya mau bermain dengan nyaan. Kalau pembacaan green saya, pukulan motorik saya sempurna pada hari esok–memang saya punya target, saya menargetkan main 5 atau 6-under. Kalau besok target saya bermain 5-6-under dan saya tidak berhasil juara juga, ya sudah. Saya tidak ambil pusing.
”Meskipun Elki di atas dengan 6-under dan saya 4-under, saya tidak akan melihat selisih dua poin itu.” — Benita Yuniarto Kasiadi.
”Meskipun Elki di atas dengan 6-under dan saya 4-under, saya tidak akan melihat selisih dua poin itu. Saya akan fokus ke rencana permainan saya: sembilan hole pertama saya akan mencari tiga birdie, sembilan hole kedua saya akan cari tiga birdie dan tanpa bogey. Kalaupun besok saya dapat 6-under dan bisa juara, alhamdulilah; 6-under sesuai target saya dan tidak juara juga saya alhamdulilah. Tetap bersyukur apa pun itu hasilnya.”
Meskipun Benita menjadi pesaing terdekat bagi Elki, pegolf senior A. Sugann (71), yang menjadi pegolf lainnya yang konsisten bermain under dalam dua putaran, bersama Almay Rayhan Yagutah (72) juga masih punya potensi untuk menciptakan kejutan. Meski keduanya terpaut empat stroke dari Elki dan tertinggal dua stroke dari Benita, 18 hole terakhir besok bisa mengubah suasana.
Sementara itu, Jonathan Wijono, Kevin Caesario Akbar, dan Bradley Taslim yang sama-sama bermain 71 pada hari kedua, menempati posisi kelima dengan skor total 143.
Adapun Amadeus Christian Susanto memperbesar peluangnya untuk kembali menjadi pegolf amatir terbaik untuk ketiga kalinya. Pada putaran kedua tadi, Amadeus berhasil bermain empat stroke lebih baik daripada hari pertama sehingga kini berada di peringkat 11 dengan skor total 146. Ia unggul delapan stroke daripada Claudio Wilson (78).