Kensei Hirata berpeluang menebus kegagalannya pada Q-School lewat penampilan cemerlang pada Sony Open in Hawaii 2025.

Perasaan Kensei Hirata sempat remuk setelah perjuangannya kandas bulan Desember 2024 lalu. Ia kalah dua stroke saat mengikuti Qualifying School PGA TOUR kala itu. Akan tetapi, kini ia berpeluang meraih kemenangan pada ajang Sony Open in Hawaii untuk menebus kegagalannya bulan lalu.

Bintang golf asal Jepang berusia 24 tahun ini kini tampil sebagai salah satu penantang gelar pada turnamen yang memperebutkan total hadiah US$8,7 juta di Waialae Country Club, di Honolulu. Pada putaran kedua kemarin (10/1), ia menorehkan skor 7-under 63 sehingga kini menempati peringkat T3 dengan skor total 9-under. Ia hanya terpaut satu stroke dari duo pemuncak klasemen Patrick Fishburn (65) dan Denny McCarthy (66).

Keberadaannya di jajaran atas ini terjadi persis sepekan setelah rekan senegaranya, Hideki Matsuyama, menjuarai ajang pembuka musim 2025, The Sentry. Matsuyama, yang merupakan Juara Sony Open in Hawaii 2022 menorehkan skor 69 dan akan memasuki putaran akhir pekan dengan skor 4-under.

Dalam dua musim terakhir, Hirata memang telah menegaskan dirinya sebagai salah satu bintang baru dari Jepang. Dua kemenangannya tahun 2023, serta empat gelar lainnya musim lalu menjadi catatan prestasinya sejauh ini. Kartu skornya kemarin pun menunjukkan angka yang membanggakan, di mana ia menorehkan delapan birdie dengan satu bogey pada hari Jumat, dalam upayanya mengejar kemenangan impian.

”Ya, sudah tentu sulit (gagal melewati Qualifying School), tapi sekali lagi, saya bisa belajar dari pengalaman tersebut.”

”Ya, sudah tentu sulit (gagal melewati Qualifying School), tapi sekali lagi, saya bisa belajar dari pengalaman tersebut. Saya sekadar bermain di berbagai tempat di seluruh dunia, belajar dari berbagai jenis rumput, berbagai kondisi, benar-benar membantu saya hari ini, jadi saya bisa memanfaatkannya dan berusaha di lapangan sepanjang pekan, dan mendapatkan hasil yang bagus,” tutur Hirata.

Hirata bertanding dengan memanfaatkan jalur sponsor pada pekan ini, dan memainkan putaran keduanya dengan empat birdie berturut-turut. Salah satu yang menonjol ialah tatkala ia memasukkan putt dari jarak 7,8 meter di hole 4, dan menorehkan tiga birdie tambahan dengan satu bogey di sembilan hole pertamanya. Ia kembali tersenyum lebar di hole 12 setelah putt dari jarak 10,2 meter berhasil ia masukkan.

”Saya memang mengawali permainan dengan sangat baik dan bisa menyambungkannya  permainan kali ini menjadi putaran yang bagus. Jadi, saya sangat senang dengan permainan sejauh ini,” tutur Hirata, yang menduduki lima besar untuk kategori Strokes Gained: Putting untuk putaran ketiga.

Ketika mengikuti Q-School Final Stage di TPC Sawgrass bulan lalu, pegolf Jepang berwajah bayi ini menorehkan skor 64 pada putaran final dan berada di posisi T8, yang, secara menyakitkan tak cukup untuk menjadi salah satu dari lima besar yang bisa langsung mendapatkan kartu PGA TOUR 2025. Rekan senegaranya, Takumi Kanaya, yang menduduki No.1 pada Japan Golf Tour Organization berada di depan Hirata pada musim lalu, .

In the Q-school Final Stage at TPC Sawgrass in Ponte Vedra Beach, Florida last month, the baby-faced Japanese fired a closing 64 to finish tied eighth to agonizingly miss out on a top-5 finish required to secure a PGA TOUR card for 2025. Compatriot Takumi Kanaya, who finished as the Japan Golf Tour No. 1 ahead of Hirata last season, came in solo third in the Final Stage.

”Ya, ini pertama kalinya saya lolos cut (di Hawaii), jadi saya tak sabar untuk bermain pada akhir pekan dan menikmatinya.”

Pegolf yang berasal dari Osaka ini menekuni olahraga golf sejak usia 7 tahun, dan seperti halnya mereka yang berasal dari Jepang, ia bermimpi bisa bermain pada PGA TOUR. Ia menunjukkan bakatnya ketika finis T6 pada ajang ZOZO CHAMPIONSHIP 2023, satu-satunya ajang PGA TOUR di Jepang dan posisi finis yang bagus pada Q-School lalu turut menjaminnya spot untuk 12 turnamen pada Korn Ferry Tour musim 2025.

Meski kini berpeluang mengubah nasibnya, ia berniat untuk tetap fokus pada permainannya dalam dua hari ke depan dan menikmati peluang langka untuk menjadi salah satu kandidat juara.

”Ya, ini pertama kalinya saya lolos cut (di Hawaii), jadi saya tak sabar untuk bermain pada akhir pekan dan menikmatinya,” ujar Hirata, yang tahun lalu menorehkan skor 70 dan 69, dan gagal melangkah ke putaran akhir pekan.

Sementara itu, pegolf Filipina Rico Hoey (64) dan Tom Kim (65) asal Korea berada di posisi T11 dalam 36 hole dengan skor total 7-under. Adapun pegolf China Taipei C.T. Pan duduk di peringkat T18 setelah membukukan skor 68.