Im Sungjae siap melakukan upaya terakhir dan menciptakan tekanan kepada pemuncak klasemen Genesis Scottish Open Ludvig Aberg.

Memainkan putaran ketiga di The Renaissance Club, sekaligus putaran akhir pekan pertamanya pada ajang Genesis Scottish Open, pegolf Korea Im Sungjae berhasil meminimalisasi kesalahan untuk kembali mencatatkan skor 3-under 67. Ini berarti ia mempertahankan posisi bersaing dengan mengemas total 13-under 197, empat stroke di belakang pimpinan klasemen dalam 54 hole asal Swedia Ludvig Aberg.

Im, yang berstatus juara dua gelar PGA TOUR, mengemas lima birdie dengan dua bogey dalam kondisi hujan dan dingin kemarin (13/7). Perjuangannya itu tidak sia-sia meskipun Aberg mempertahankan posisinya dan kini unggul dua stroke dari pesaing terdekatnya berkat skor 65 dan skor total 17-under.

Adapun harapan tuan rumah, yang sempat meraih gelar PGA TOUR pertamanya pada ajang RBC Canadian Open, Robert MacIntyre, mencatatkan skor terbaik putaran ketiga, 7-under 63 meskipun harus mengakhiri permainannya dengan bogey untuk tempat kedua. Kolektor 15 gelar PGA TOUR Adam Scott (64) mengintai tiga stroke di belakangnya, dengan Collin Morikawa (66), Antoine Rozner (68), dan Sahith Theegala (66) berbagi tempat keempat bersama Im.

”Saya mendengar beberapa penggemar Korea bersorak, tapi saya tidak tahu kalau mereka benar-benar datang dari Korea.”

”Permainan saya tidak terlalu banyak berbeda ketimbang dua putaran pertama dan tidak saya juga tak banyak melakukan kesalahan besar. Permainan saya sangat baik dan menyelamatkan sejumlah par,” tutur Im.

Ia mendapat tiga birdie di enam hole pertamanya sebelum akhirnya terpaksa membuang beberapa pukulan akibat kondisi permainan yang menyulitkan. ”Ketika hujan mulai turun, kami mesti berhati-hati melakukan banyak hal, seperti menjaga club agar tetap kering. Saya jadi merasa sedikit lebih sibuk daripada biasanya, dan sepertinya saya masih bisa finis dengan baik,” imbuhnya lagi.

Pukulan terbaik bintang Korea yang terakhir menjuarai Shriners Children’s Open 2021, tercipta di hole 14 par 3. Pukulan tee-nya menyisakan jarak sekitar kurang dari semeter, yang disambut sorakan oleh para penggemar Korea. ”Jaraknya sekitar 138 meter dengan 9-iron, jarak pukul yang saya suka. Saya merasa pukulan ini bakal berhasil dengan baik bahkan sebelum mengeksekusinya, dan akhirnya saya bisa mendapat birdie,” jelasnya.

”Saya mendengar beberapa penggemar Korea bersorak, tapi saya tidak tahu kalau mereka benar-benar datang dari Korea. Saya kira mereka penduduk setempat yang tinggal di sini. Saya sungguh menghargai dukungan mereka sehingga mendapat motivasi tambahan.”

”Cuaca di Skotlandia sulit diprediksi, jadi saya tidak tahu bagaimana kondisinya besok (hari Minggu ini), tapi semoga cuacanya bagus.”

Meski terpaut empat stroke, Im berniat mempertahankan permainannya dan berharap bisa meraih gelar PGA TOUR ketiganya di Skotlandia. Jika berhasil, ia akan menjadi pegolf Asia kedua yang memenangkan ajang ini setelah Jeev Milkha Singh dari India melakukannya tahun 2012.

”Cuaca di Skotlandia sulit diprediksi, jadi saya tidak tahu bagaimana kondisinya besok (hari Minggu ini), tapi semoga cuacanya bagus. Saya senang dengan permainan saya dalam tiga hari ini, dan semoga saja bisa kembali bermain dengan baik,” ujar Im.

Aberg, yang merupakan salah satu bintang baru PGA TOUR, bakal bersaing seru dengan MacIntyre, yang menjadi runner-up di belakang Rory McIlroy tahun 2023 lalu. Pegolf Swedia ini mengawali putaran ketiganya dengan satu keunggulan, tapi sempat tertinggal dua stroke dari MacIntyre di sembilan hole terakhir lantaran pegolf tuan rumah itu mencatatkan skor 63 dan membuat para pendukungnya bersemangat.

Akan tetapi, pegolf Swedia yang telah mengoleksi satu kemenangan, baik pada DP World Tour maupun PGA TOUR ini mengemas birdie di hole 16 dan 17 sehingga berbalik menguasai puncak klasemen.