
Yuki Inamori menciptakan kejutan dan keluar sebagai juara pada ajang The Crowns dengan menorehkan satu dari hanya dua skor terendah putaran final.
Permainan cemerlang pegolf tuan rumah Yuki Inamori membuat upaya pegolf Korea Hwang Junggon untuk meraih gelar JGTO kelimanya harus pupus. Pegolf Jepang itu mencatatkan skor terendah pada putaran final untuk menjuarai gelar ketiganya.
Hwang, yang bermain dengan tertinggal hanya satu stroke, sempat membukukan dua birdie dalam lima hole pertamanya dan menuntaskan sembilan hole pertama dengan skor 33. Sayangnya, petaka justru terjadi di hole 12 di mana ia menorehkan satu-satunya bogey.
Sebaliknya, Inamori langsung menorehkan dua birdie di dua hole pertamanya. Meski terhambat oleh bogey di hole berikutnya, ia kembali menorehkan birdie di hole 8 dan 9. Ia bahkan berhasil meninggalkan para pesaingnya setelah menorehkan birdie lagi di hole 10 dan 12, sebelum kemudian memastikan menorehkan skor 63 dengan birdie ketujuh dan kedelapannya di hole 16 dan 17.
Meski berupaya keras untuk mengejar, Hwang hanya sanggup menambah dua birdie di hole 16 dan 17, yang jelas sangat terlambat untuk mengatasi ketertinggalan tiga stroke dalam empat hole tersisa. Inamori pun memastikan kemenangan tiga stroke dengan skor total 16-under 264.

Bagi Inamori, kemenangannya ini merupakan gelar JGTO ketiga yang ia raih, sekaligus gelar pertama yang ia menangkan setelah menjuarai ajang Japan Golf Open Championship 2020. Sebelumnya, ia menjuarai Japan Open Golf Championship 2018 ketika masih berstatus sebagai pemain amatir.
”Saya menampilkan permainan golf yang penuh sabar hari ini dan keputusan itu sudah cukup baik bagi saya untuk memenangkan turnamen ini. Kondisi lapangannya menantang karena hujan deras pada pekan ini. Namun, saya sanggup bertahan, dan sangat gembira bisa menang pekan ini,” ujar pegolf berusia 27 tahun, yang memang tengah berada dalam kondisi prima, menyusul finis T6 pada ajang ISPS HANDA Championship pekan lalu.
Bagi Hwang yang baru mengikuti ajang JGTO kedua sejak 2019, penantiannya untuk kembali mengangkat trofi terpaksa harus ditunda lagi. Dan untuk kedua kalinya, setelah tahun 2018, ia harus finis di tempat kedua.
Adapun pemain favorit Ryo Ishikawa, yang secara mengagumkan mengatasi ketertinggalan enam stroke dan memecahkan rekor terendah dengan skor 58 saat menjuarai The Crowns tahun 2010, menuntaskan putaran final tadi dengan skor 68 dan finis di posisi T7.