PGI DKI Interleague Invitational menjadi langkah awal menuju gambaran besar yang tengah disiapkan, yaitu Jakarta Golf League.

PGI DKI Jakarta mengambil langkah yang besar ketika memutuskan memulai PGI DKI Interleague Invitational, yang akan digelar pada 3 Juni 2021 di Gunung Geulis Golf & Country Club nanti. Keputusan ini sudah tentu memberikan dilema kepada mereka. Betapa tidak, PGI DKI Interleague Invitational hanya akan diikuti oleh empat klub anggota, sementara masih ada sekitar 103 klub anggota lain yang harus mereka naungi.

”Tidak mudah mendapatkan 4 klub dari 107 klub. Cuma kerangka pikirnya harus begini: kita harus mulai terlebih dahulu,” ujar Ketua PGI DKI Jakarta Reza Rajasa.

Sekitar setahun yang lalu, PGI DKI Jakarta telah menyusun konsep kompetisi golf berbasis liga, mengikuti olahraga lain yang terbilang sukses menjalankan liganya masing-masing. Mencuatnya ide Jakarta League Golf pada tahun 2020 bisa dibilang menjadi langkah positif yang sekaligus bisa melibatkan klub-klub anggota PGI DKI yang jumlahnya mencapai 107 itu.

Reza menyadari bahwa klub-klub ini merupakan ujung tombak olahraga di wilayah yang menjadi tanggung jawab pengembangan PGI DKI Jakarta. Ia menyebut klub-klub ini sebagai ”kekuatan untuk membina para pemain junior, para pemain amatir, dan calon-calon pemain yang bisa menuju ke kancah profesional. Apabila kita bersama-sama berpegangan tangan, dan menginisiasi secara penuh kekuatan klub, saya percaya kita bisa melahirkan pemain-pemain yang bisa bersaing dikancah nasional dan internasional,” jelasnya.

Namun, ketika angan-angan Jakarta Golf League itu tertunda akibat kondisi pandemi, kini mereka memunculkan PGI DKI Interleague Invitational yang hanya melibatkan Jakarta Masters Club (JMC), Mercedes-Benz Owners Indonesia Golf (MBOIG), Bintaro Golf Club (BGC), dan Siksam Golf Club (Siksam). Meskipun kata ”invitational” sedikit meringankan lantaran memberikan kebebasan bagi penyelenggara untuk mengundang pihak mana pun, tanda tanya tetap mencuat: mengapa hanya keempat klub ini yang terpilih?

 

Klub-klub golf menjadi kekuatan dan ujung tombak PGI DKI Jakarta dalam pembinaan. Foto: GolfinStyle.

 

Ide awal Interleague Invitational ini memang tidak terlepas dari inisiatif sejumlah klub yang awalnya berniat melakukan kompetisi persahabatan. Diskusi itu kemudian berkembang menjadi sedikit lebih luas lagi sehingga akhirnya PGI DKI bergerak untuk mewadahi kompetisi ini.

Dalam kerangka PGI DKI Jakarta, Jakarta Golf League jelas dapat memberikan wadah kompetisi yang sangat baik bagi klub-klub anggotanya. Meskipun pemerintah telah mulai memberikan kelonggaran untuk beraktivitas, mengelola 107 klub sekaligus jelas menjadi pekerjaan yang sangat berisiko. Namun, menunggu hingga kondisi menjadi sepenuhnya ideal jelas bukan hal yang bijak. Tidaklah mengherankan jika kemudian mereka memutuskan memulai proyek pilotnya melalui PGI DKI Interleague Invitational ini.

”Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, jelas tidak mudah menyiapkan 107 klub untuk berkompetisi. Jadi, itu sebabnya pola berpikir kami ialah kami memulai dengan segala keterbatasan yang ada, tanpa menurunkan niat-niat yang ada dari PGI DKI Jakarta dan masing-masing klubnya,” jelas Reza.

Keempat klub ini juga mendapat kehormatan untuk menjadi bagian dari proyek ujicoba liga golf mengingat eksistensi dan aktivitas yang mereka jalani sejauh ini. Sebagai anggota PGI DKI Jakarta, keempatnya memiliki anggota-anggota yang aktif, yang bagi asosiasi merupakan hal penting, mengingat klub merupakan ujung tombak PGI DKI.

 

Ridwan Lim, Mercedes-Benz Owners Indonesia Golfer.
Ridwan Lim dari MBOIG (tengah) ikut menyambut positif kehadiran PGI DKI Interleague Invitational. Foto: GolfinStyle.

 

”Para anggota klub-klub ini bukan hanya sekadar anggota organisasi yang sekadar asal bermain. Mereka juga bisa memfasilitasi turnamen-turnamen golf, termasuk junior-junior dan anak-anak kecil yang ingin giat berlatih,” jelas Reza lagi.

”Saat ini golf menjadi olahraga yang seksi dan semua orang ingin memainkan olahraga ini dan di situlah mereka akan mulai mencari klub. Ini potensi yang perlu digali oleh masing-masing klub. Kesempatannya nyaris tanpa batas bagi tiap klub!

”Kalau ada klub yang ingin pemainnya adalah pemain elite semua, jelas tidak masalah. Dan kalau ada klub yang hanya ingin bermain bersenang-senang saja, boleh juga. Cuma dengan adanya turnamen seperti ini, mereka akan berpikir bahwa mereka ternyata juga bisa berprestasi, ternyata mereka juga perlu memiliki pemain yang unggul.”

PGI DKI Jakarta Interleague Invitational pada 3 Juni 2021 mendatang akan mempertandingkan tiga format berbeda dengan total 24 partai. Format pertama ialah Single Match Play, yang mempertemukan tiga anggota dari keempat klub. Selanjutnya, keempat klub akan mengutus tiga pasang pemainnya untuk bertanding pada partai Fourball Match Play. Dan terakhir, tiap klub mengutus enam pasang pemainnya dalam format Scramble Best Ball Match Play.