Arjun Atwal kembali tampil pada Wyndham Championship, panggung yang telah melambungkan namanya satu dekade silam.

Oleh Chuah Choo Chiang, Senior Director Communications PGA TOUR yang berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia

Api yang membakar semangat Arjun Atwal ketika beralih profesional 25 tahun silam terlihat masih menyala. Pegolf India ini bahkan siap menuliskan babak baru dalam karier golfnya yang penuh warna itu.

Atwal memang layak mendapat status legenda, baik di India maupun di Asia. Ia terbilang berhasil menjalani karier profesional, yang menempatkannya sebagai pegolf India pertama yang bermain dan meraih kemenangan pada panggung golf terbesar di dunia, yaitu PGA TOUR.

Tak hanya itu, Atwal juga mencatatkan sejumlah prestasi besar lain. Ia menjadi pegolf subkontinen pertama yang menjuarai ajang European Tour (2002), pegolf pertama yang mengumpulkan lebih dari US$1 juta hadiah uang pada panggung Asian Tour (2003), dan menjadi yang pertama pula meraih kemenangan pada Korn Ferry Tour (2008).

Semangat dan Keyakinan yang Sama
Meskipun pembawaannya cenderung santai, pria yang kini berusia 47 tahun ini masih memiliki ambisi yang sama, seperti ketika pada usia 22 tahun beralih profesional. Ia masih yakin bisa bersaing di level tertinggi, bahkan sempat menjadi menjadi salah satu pimpinan klasemen pada putaran ketiga ajang Rocket Mortgage Classic baru-baru ini. Tapi ia juga menegaskan keinginannya untuk menjadi juara pada PGA TOUR Champions ketika ia memasuki kategori usia 50 tahun ke atas untuk berlaga pada panggung tersebut.

”Saat sudah berusia 50 tahun, saya akan siap bermain pada PGA TOUR Champions. Saya juga ingin menang pada Tour itu. Saya masih memiliki hasrat meraih kemenangan selama tubuh ini masih bisa beraksi. Kalau kondisinya masih memungkinkan, saya akan terus bermain. Sejauh ini saya merasa sangat bugar,” ujar Atwal, yang kini berdomisili di Windermere, Florida bersama keluarganya.

 

Arjun Atwal memeluk trofi kemenangannya pada Wyndham Championship di Sedgefield Country Club, sepuluh 22 Agustus 2010 silam. Foto: Getty Images.

 

Mantan pegolf No.1 Asian Tour ini menegaskan kondisinya kini jauh lebih baik. Dalam periode yang cukup panjang dalam rentang kariernya yang memberinya delapan gelar Asian Tour dan tiga gelar European Tour ini, kondisi punggung dan bahunya kerap bermasalah. Dan jika tidak disebabkan oleh kondisi fisiknya itu, Atwal mungkin bisa meraih prestasi lebih banyak lagi. Sejauh ini ia telah bertanding pada 231 ajang PGA TOUR dan meraih satu kemenangan, 11 kali finis di sepuluh besar, dan 29 kali finis di 25 besar.

Peralihan dekade baru ini mendorong Atwal untuk menjadi lebih bugar, lebih ramping, dan lebih kuat. Ketika tampil di Detroit bulan lalu, bobotnya sudah lebih ringan sekitar 7 kg menjadi 84 kg, persis seperti ketika ia pertama kali melakoni debut PGA TOUR pada 2004. Dengan bantuan Sona, sang istri, ia kini hanya mengonsumsi makanan sehat, berhenti mengonsumsi alkohol, berlatih di pusat kebugaran empat kali sepekan, dan tekun berlatih yoga untuk memastikan tubuhnya tetap luwes dan tangkas.

”Tahun ini saya berkomitmen untuk lebih bugar. Saya ingin melihat bisa sebugar apa saya, sekaligus menghilangkan rasa sakit. Saya sudah latihan dan merasa lebih baik … kaki saya juga terasa lebih kuat dan saya mendapat tambahan kecepatan swing. Pukulan saya sekarang lebih jauh daripada 5-6 tahun terakhir. Entah kapan terakhir kalinya saya merasa seperti sekarang,” tutur Atwal, yang memukul sejauh 342 yard pada Rocket Mortgage lalu. Itulah pukulan terjauhnya pada tahun 2020 ini.

Pekan ini, persis 10 tahun lalu, Atwal mencatatkan sejarah dengan menjuarai Wyndham Championship. Sebagai pegolf yang lolos kualifikasi pada hari Senin, ia menjadi pegolf India pertama yang memimpin sejak hari pertama dan keluar sebagai juara. Seperti itulah ia memenuhi impian Amerikanya ketika ia mulai SMA di New York.

Sekali lagi ia akan tampil di Sedgefield Country Club di Greensboro, North Carolina, berbekal finis T53 pada ajangn 3M Open dan Barracuda Championship. Setelah pekan lalu lolos cut, ia sempat mengungkapkan kegembiraannya lewat Tweeter dengan berceletuk, ”Tiga cut berturut-turut … bagus juga buat seorang yang berusia 47 tahun … kita lihat sejauh mana tubuh ini bisa bertahan pada akhir pekan!”

 

Arjun Atwal masih menunjukkan kualitas permainannya pada ajang PGA TOUR tahun ini. Foto: Getty Images.

 

Memberi Warisan Berharga bagi Kedua Putranya
Atwal jelas bukan tipe orang yang terlena dengan sukses masa lalu. Ia masih memandang jauh ke depan, menyambut beragam tantangan baru yang menghampirinya. ”Saya tak memikirkan kemenangan itu (lagi),” ujarnya. ”Peristiwa itu sudah lama berlalu. Begitu berlalu, ya sudah, selesai. Saya cuma tak sabar untuk segera bertanding, semangat untuk kembali berlatih dengan sebuah tujuan ketika tampil pada Rocket Mortgage Classic.”

”Memang saya patut berbangga melihat perjalanna karier saya. Bermain pada Asian Tour mengajarkan banyak hal dan bangga rasanya menjadi pegolf India pertama yang menjuarai ajang PGA TOUR, Korn Ferry Tour, European Tour … pencapaian itu tidak jelek. Saya selalu bermimpi untuk bermain di sini (Amerika) dan inilah impian itu. Semoga saya juga bisa menjadi pegolf India pertama yang menjuarai ajang PGA TOUR Champions. Pastilah akan ada generasi lain yang melampaui saya. Bangga rasanya bisa tampil dari negara berpenduduk 1,3 milyar.”

Dua putranya, Krishen (16 tahun) dan Shiva (12) memang tampaknya tidak mengikuti jejak sang ayah, meskipun telah mengengal olahraga ini ketika mereka masih lebih kecil. Dengan masing-masing bertinggi badan 184 cm dan 182 cm, yang pastinya akan terus bertambah, keduanya terlihat lebih fokus bermain basket. Sang ayah sendiri bakal mendorong mereka sepenuh hati jika keduanya bermimpi bermain pada NBA.

”Yang lebih besar sudah memutuskan hanya bermain basket, sedang yang kecil memainkan keduanya, tapi karena dia tinggi, main basket jelas lebih mudah. Saya takkan memaksa mereka dan hanya menasihati mereka agar disiplin dan memiliki etos kerja yang baik. Mereka telah melihat ayah mereka berlatih dengan giat dan saya pikir mereka bisa memahaminya. Ketika berada di rumah, saya juga menunjukkan disiplin dan etika. Jadi, saya pikir mereka pun akan belajar dari teladan saya,” jelas Atwal bangga. ”Itulah warisan saya kepada anak-anak.”