Kim Siwoo harus mengakui keunggulan Jason Day, yang kembali meraih gelar PGA TOUR lewat ajang AT&T Byron Nelson.

Bermain 8-under 63 pada putaran final terbukti tidak cukup bagi Kim Siwoo untuk meraih kemenangan keduanya pada musim ini. Pegolf Korea yang telah menjuarai empat gelar PGA TOUR itu harus mengakui keunggulan pegolf Australia Jason Day, yang menuntaskan kemenangan emosional untuk mewujudkan gelar ke-13 di sirkuit asal Amerika itu. Bagi Day, kemenangan itu merupakan gelar pertama yang ia raih dalam lima tahun terakhir.

Kim jelas menunjukkan perjuangan luar biasa di TPC Craig Ranch di Dallas, Texas. Skor putaran final itu memberinya total 22-under 262, namun Day yang menjadi rekan bermainnya pada putaran final kemarin (14/5) terbukti lebih tangguh dan mencatatkan skor 62 untuk memberinya keunggulan satu stroke.

Bagi Day, kemenangan kali ini memang istimewa lantaran gelar PGA TOUR pertama yang ia menangkan ialah AT&T Byron Nelson 2010. Beberapa tahun terakhir ini juga ia mengalami masa-masa yang sulit, yang diwarnai oleh cedera punggung, termasuk kehilangan Dening, sang ibu, yang meninggal tahun lalu akibat kanker. Tidaklah mengherankan jika ia melimpahkan emosinya usai memastikan kemenangan itu. Ellie, sang istri, dan keempat anaknya pun turut menyambut kemenangannya di green hole 18.

”Melalui semua yang saya alami dan bisa kembali menjadi juara sungguh memuaskan, dan saya tahu ada begitu banyak kerja keras yang saya curahkan di belakang layar yang tidak dilihat banyak orang. Namun, begitulah bagian dari perjalanan berkompetisi dan berusaha untuk berjuang menjadi lebih baik. Senang bisa mewujudkan kemenangan ke-13 ini,” tutur Day, yang kini berusia 35 tahun itu.

 

 

”Saya merasa sangat tenang. Saya bangun, tidur nyenyak, dan merasa tenang. Entah mengapa, terlintas di benak bahwa saya akan memenangkan turnamen. Mudah berkata begitu sekarang karena saya sudah menang, tapi entah kenapa saya punya rasa tenang mengenai kemenangan ini.”

Kim sebenarnya berpeluang untuk setidaknya memaksakan play-off dengan Day kalau saja putt dari jarak 4,2 meter di hole 17 berhasil ia masukkan. Sayangnya, tekanan yang ia alami di sana membuatnya harus puas dengan menorehkan delapan birdie dan tanpa bogey, sekaligus berbagi tempat kedua dengan Austin Eckroat.

”Saya pikir saya mendapat kesempatan di hole 17 kalau saja bisa memasukkannya. Putt itu sebenarnya bagus, tapi tidak masuk. Namun, Jason juga bermain luar biasa,” tutur Kim, yang kini menghuni peringkat delapan pada klasemen FedExCup setelah finis sepuluh besar kedua dalam tiga turnamen terakhir yang ia ikuti. ”Saya pikir ini pekan yang luar biasa, terutama karena daerah ini menjadi seperti kampung kedua saya. Rasanya luar biasa bisa main bagus di rumah sendiri. Saya akan terus berjuang sebaik mungkin, dan saya suka hasilnya. Putaran yang sungguh bagus.”

Pekan itu memang menjadi pekan yang membanggakan bagi publik golf Asia. Selain Kim yang berbagi tempat kedua, masih ada sejumlah nama lain yang meramaikan posisi lima besar. Pegolf China Taipei C.T. Pan sukses membukukan rekor skor terendahnya setelah bermain dengan skor 62 dan skor total 263. Baginya penampilan ini sangat penting lantaran ia sendiri baru kembali dari cedera pergelangan tangan.

Pan mengaku puas bisa mencatatkan hasil terbaiknya musim ini. Pada putaran final itu ia membukukan dua eagle, permainan yang juga baru pertama kalinya ia raih selama berkiprah pada PGA TOUR. ”Sebelum memulai putaran final saya berusaha untuk menciptakan banyak putt birdie di lapangan,” tuturnya.

”Saya mendapat dua eagle. … dan skor 62 hari ini merupakan skor terendah saya pada PGA TOUR. Sungguh keren bisa melakukanya pada hari Minggu, pada ajang PGA TOUR!” — C.T. Pan

”Saya tahu green-nya empuk karena semalam hujan deras, dan kami bermain lebih maju. Jadi, saya hanya berusaha untuk mendapatkan banyak birdie, dan di sembilan hole kedua agak gila juga. Saya mendapat dua eagle. Saya kira saya belum pernah melakukan hal itu sebelumnya, dan skor 62 hari ini merupakan skor terendah saya pada PGA TOUR. Sungguh keren bisa melakukanya pada hari Minggu, pada ajang PGA TOUR!”

Salah satu pimpinan klasemen pada putaran ketiga, Marty Dou Zecheng, akhirnya berhasil mencatatkan finis terbaiknya dengan meraih lima besar pertama dalam kariernya selama berkiprah pada PGA TOUR. Satu-satunya kekecewaan yang ia dapatkan mungkin terjadi di hole 8 ketika pukulan approach-nya justru mendarat di luar area permainan sehingga di hole itu ia harus mendapat double bogey.

”Hari ini saya bermain dengan awal yang solid, tidak terlalu banyak berpikir, tapi rasanya saya sedang dalam kondisi yang bagus. Kesalahan besar di hole 8, bola ada di pinggir rough, lie-nya kelihatan oke, tapi saya justru memukul terlalu jauh, keluar lapangan. Sangat disayangkan. Lapangan ini cocok bagi semua orang yang ingin bermain dengan skor yang rendah, seperti yang Jason lakukan hari ini. Hole itu jelas memupus banyak peluang saya … dua stroke. Namun, secara umum permainan saya cukup bagus setelah itu, dan tidak cukup birdie ketimbang di sembilan hole pertama,” jelas Dou, yang berbagi tempat kelima bersama Scottie Scheffler (65) dan Tyrrell Hatton (64).

Pekan ini wakil Asia akan kembali berfokus pada ajang Major kedua tahun ini, PGA Championship di Oakhill Country Club.