
Stephanie Kyriacou berhasil menggeser Ayaka Furue dari puncak klasemen The Amundi Evian Championship 2024, sekaligus membuka peluang menjadi pegolf Australia kedua yang menjuarai ajang Major ini.
Hari ketiga di Evian-les-Bains, di Evian Resort Golf Club jelas terasa menjadi hari yang sangat panjang. Terutama bagi 66 pegolf yang harus menuntaskan putaran kedua mereka setelah cuaca buruk menerpa pada hari kedua. Meskipun bervariasi, bermain lebih dari 18 hole sehari dalam kejuaraan Major jelas akan menambah beban dalam mempertahankan posisi bersaing.
Hal itulah yang terjadi pada pegolf Jepang Ayaka Furue. Meskipun berhasil menghindari bogey dalam 36 hole yang dimainkan, dengan mengamankan par di lima hole tersisa dari putaran keduanya, pegolf berusia 24 tahun ini akhirnya harus menerima dua bogey yang ia raih di hole 11 dan 13. Hanya oleh tiga birdie yang ia bukukan di hole 2, 8, dan 12 ia masih mempertahankan peluang bersaingnya.
”Pukulan-pukulan saya kali ini tidak begitu bagus, tapi setidaknya masih bisa mengamankan par dengan sangat baik, jadi itulah hal positifnya buat saya,” ujar Furue.

Skor 70 miliknya itu pada akhirnya tidak cukup untuk mempertahankan puncak klasemen. Malahan ia harus berbagi peringkat kedua dengan pegolf Amerika Lauren Coughlin (65). Posisinya kini digantikan oleh pegolf Australia Stephanie Kyriacou.
Setelah menuntaskan putaran keduanya dengan skor 5-under 66, Kyriacou harus mengawali putaran ketiganya justru dengan bogey. Namun, ia lekas bangkit dan mengemas tiga birdie di tiga hole berikutnya. Meski langkahnya sempat terhenti oleh bogey keduanya dari hole 6, pemegang dua gelar Ladies European Tour ini kembali mendapat birdie di hole 10, 11, dan 15, sebelum kemudian mendapat bogey ketiganya melalui hole 16, dan memastikan memuncaki klasemen menuju putaran final dengan birdie di hole 18.
Kyriacou belum pernah finis lebih baik daripada posisi T16 yang ia raih tahun 2023 lalu. Kini dalam penampilan keempatnya pada ajang The Amundi Evian Championship ini, ia berkesempatan mengikuti jejak Rachel Teske (2001), Wendy Doolan (2004), Karrie Webb (2006), dan Minjee Lee (2021) sebagai pegolf Australia kelima yang menjuarai ajang ini, sekaligus pegolf Australia kedua yang memenangkan ajang yang kini berstatus Major.
”Saya tidak tahu (apa yang berjalan dengan baik). Saya kira saya hanya berusaha agar bermain dengan sabar. Memang makin sering bermain di lapangan ini, makin Anda tahu tip dan triknya. Misalnya, Anda tidak akan pernah mendapatkan permukaan yang datar, bagaimana memanfaatkan slope di green, dan fokus melakukan satu demi satu pukulan,” jelasnya.

Meski akurasi permainannya cukup baik, yang terbukti dari kemampuannya mengantarkan bola ke 10 dari 13 fairway dan ke 17 dari 18 green, Kyriacou juga mengakui bahwa keberadaan kedinya, Wei Wang, turut berperan dalam membantunya menguasai puncak klasemen untuk pertama kalinya pada ajang ini.
”Itulah gunanya kedi saya. Ketika memasuki hole-hole terakhir di sini, saya tahu kalau ini masih hari Sabtu, tapi Anda masih bisa merasa gugup. Jadi, dia membantu menjaga agar saya tidak berpikir terlalu jauh dan mengingatkan kalau saya masih bermain golf. Ini sama saja seperti melakukan putaran latihan, sama seperti kemarin. Jadi, saya berusaha untuk tetap memiliki perspektif demikian,” sambungnya.
Menuju 18 hole terakhir di Evian Resort Golf Club ini, Kyriacou sadar bahwa keunggulan satu stroke miliknya jauh dari cukup untuk memberi rasa aman. Selain itu, ia juga menyadari bahwa rasa gugup yang bakal ia alami pada hari Minggu (14/7) ini memberi sensasi yang berbeda ketimbang pengalaman yang sudah-sudah.

”Menurut saya rasa gugup kali ini sepenuhnya berbeda, termasuk secara fisik. Misalnya saja, detak jantung menjadi bertambah kencang. Anda bisa merasa kaku. Setidaknya saya merasakannya. Jadi, saya pikir ini kegugupan yang berbeda, namun merupakan hal yang bagus untuk dialami.”
Dengan formasi pemuncak klasemen kali ini, sangat memungkinkan kalau kita akan mendapatkan juara perdana. Selain Kyriacou, Furue, dan Coughlin, pegolf Thailand Pajaree Anannarukarn yang mengemas 10-under 203 juga masih berpeluang meraih kemenangan Major pertamanya. Adapun pegolf Amerika Ally Ewing, Choi Hyejin dari Korea, dan salah satu pemuncak klasemen putaran pertama Patty Tavatanakit mengintai dari posisi T5 dengan skor total 9-under 204.
Sementara itu, perjuangan Celine Boutier dalam mempertahankan gelarnya kini mengalami jalan yang sangat terjal. Meskipun mencatatkan skor 68 pada putaran keduanya, ia justru harus menorehkan skor 2-over 73 pada putaran ketiga. Akibatnya, ia harus terlempar ke peringkat T35, yang di antaranya juga dihuni oleh mantan juara tahun 2015 Lydia Ko.