Bagaimana kemenangan Wade Ormsby pada Jakarta International Championship membuka peluangnya menuju LIV Golf League pada musim 2022?
Wade Ormsby datang ke Jakarta dengan serangkaian penampilan yang jauh dari memuaskan. Ia hanya finis T74 dari ajang Yeangder Tournament Players Championship di China Taipei, setelah sebelumnya dua kali gagal lolos cut pada ajang Shinhan Donghae Open dan International Series Japan presented by Moutai. Bahkan sepanjang tahun ini pencapaian terbaiknya ialah ketika finis T21 pada ajang International Series India presented by DLF.
Sejak kemenangan terakhirnya pada International Series Thailand 2023 lalu, penampilan pegolf Australia ini secara umum juga kurang memuaskan. Musim 2024 lalu, hasil terbaiknya ialah ketika finis di tempat ke-2 pada ajang Saudi Open presented by PIF dan T4 pada UBS Hong Kong Open dari total 13 turnamen yang ia ikuti.
Toh pegolf yang kini berusia 45 tahun ini menunjukkan permainan yang menjanjikan ketika mengawali Jakarta International Championship dengan catatan 6-under 64. Meskipun kemudian hanya membukukan tiga birdie dan satu bogey pada putaran kedua, ia tak pernah terlempar dari lima besar dan bahkan meramaikan posisi teratas setelah menorehkan skor 67 pada akhir putaran ketiga.
Mungkin saya tidak memiliki permainan terbaik saya hari ini, … tapi saya juga melakukan beberapa pukulan yang bagus di hole tambahan ….” — Wade Ormsby.
Bersama pegolf Zimbabwe Scott Vincent dan Raja Indonesia Open Gaganjeet Bhullar asal India, Ormsby memulai putaran final hari Minggu (5/10) itu sebagai pemuncak klasemen. Dua birdie di empat hole pertama, yang ia ciptakan di hole 2 dan 4 seakan memberi momentum awal baginya untuk kembali mengangkat trofi.
Akan tetapi, Vincent, yang juga berupaya kembali ke LIV Golf League dengan menjuarai International Series Ranking, juga menunjukkan keseriusannya untuk mengangkat trofi keduanya musim ini, menyusul kemenangannya pada International Series Morocco dua bulan silam. Meskipun sama-sama mendapatkan bogey di hole 9, birdie di hole 13 tampak memberinya keuntungan dari Ormsby.
Ormsby sendiri seakan kehabisan momentum dan beberapa kali gagal mendapatkan birdie di sembilan hole terakhirnya. Dan ketika Vincent terpaksa mendapat bogey di hole 16, serta gagal memaksimalkan putt birdie dari jarak 1,8 meter di hole 17, keduanya harus melanjutkan permainan hingga hole tambahan lantaran tak satu pun yang bisa mencuri birdie di hole-hole tersisanya.

Ormsby akhirnya memastikan kemenangan setelah berhasil mencatatkan par di hole tambahan yang dimainkan di hole 18 Damai Indah Golf PIK Course. Kemenangannya ini tak lepas dari pukulan approach Vincent yang justru masuk ke air.
”Sepanjang hari ini saya harus berjuang keras. Mungkin saya tidak memiliki permainan terbaik saya hari ini, tapi cukup untuk bisa bertahan. Saya menyayangkan permainan Scotty, ia melepas beberapa peluang, tapi saya juga melakukan beberapa pukulan yang bagus di hole tambahan ini, makanya saya merasa secara keseluruhan cukup puas,” tutur Ormsby yang bersama Vincent mencatatkan skor total 12-under 268.
Keberhasilan Ormsby memenangkan gelar profesional kelimanya pekan ini juga tak lepas dari keputusannya untuk mengambil jeda dan kembali berlatih keras bersama pelatihnya.
”Saya tidak memandang finis di tempat kedua sebagai sesuatu yang mengecewakan. Wade bermain luar biasa, dia bisa bertahan dan layak menjadi juara.” — Scott Vincent.
”Kemenangan ini menjadi prestasi istimewa buat saya. Saya memang tidak memiliki permainan terbaik dalam beberapa waktu belakangan sehingga memutuskan mengambil jeda beberapa bulan dan berjuang keras minggu lalu. Saya menjumpai Grant Field, pelatih saya, jadi saya berterima kasih juga kepadanya. Saya ke sana, berlatih, dan kami berjuang untuk mengembalikan permainan saya. Meskipun pekan ini saya belum memiliki permainan terbaik, saya bisa melakukan putt yang sangat baik pada awal turnamen ini. Tentunya terima kasih juga kepada keluarga saya; saya kehilangan ayah saya dua tahun lalu, jadi kemenangan ini juga saya dedikasikan untuk beliau,” ujarnya lagi.
Kemenangan berarti ia juga kini ikut meramaikan perburuan tiket menuju LIV Golf League lewat jalur Ranking International Series, terutama dengan empat ajang International Series yang tersisa. Kini Ormsby menduduki peringkat kelima pada klasemen Order of Merit Asian Tour dan peringkat ketiga pada Ranking International Series.
Meskipun harus puas finis di tempat kedua, Vincent kini memuncaki Order of Merit Asian Tour, mengungguli Kazuki Higa yang harus puas finis di posisi T33 di Jakarta. Pegolf Zimbabwe ini juga memuncaki Ranking International Series, melompati pegolf Australia lainnya, Lucas Herbert.

”Saya tidak memandang finis di tempat kedua sebagai sesuatu yang mengecewakan. Wade bermain luar biasa, dia bisa bertahan dan layak menjadi juara. Saya punya peluang menang, tapi kemenangan tak pernah sepenuhnya ada di tangan saya. Saya malah kesulitan untuk bisa lolos cut pada hari pertama dan hari kedua, dan bisa punya peluang menang pada hari Minggu ini, tentunya hal yang patut disyukuri,” tandasnya.
Sementara itu, Kevin Caesario Akbar akhirnya finis sebagai pegolf Indonesia terbaik. Meski akhirnya hanya bermain 1-under 69, skor total 6-under 274 membawanya finis di posisi T29, yang sekaligus menjadi rekor penampilan terbaiknya selama mengikuti ajang International Series. Prestasi ini tercipta sebulan setelah ia mencatatkan finis terbaiknya pada ajang Mandiri Indonesia Open.
Adapun dua wakil Indonesia lainnya mencatatkan hasil yang berbeda. Jonathan Wijono (74) finis di peringkat T66 dengan skor total 1-over 281. Adapun Gabriel Hansel Hari finis di posisi ke-76 dengan skor total 289 sembari melanjutkan tren positif dengan bermain penuh dalam tiga turnamen Official World Golf Ranking terakhir yang ia ikuti.


