OLEH || CHRIS COX, Senior Manager – Communications PGA TOUR

Para pemain PGA TOUR membahas perubahan apa saja yang bakal dihadirkan di TPC Sawgrass untuk THE PLAYERS Championship tahun ini.

Tiger Woods paham—maafkan penekanan ini—lebih dari siapa pun juga akan sejumlah tantangan baru yang bakal hadir pada THE PLAYERS Championship, yang, untuk pertama kalinya sejak 2006, kini dijadwalkan dimainkan ke bulan Maret.

Tantangan yang sepenuhnya baru dan mungkin juga bukan berarti apa-apa.

”Mustahil mengakali lapangan ini,” ujar Woods, yang menjuarai THE PLAYERS pada bulan Maret 2001 dan Mei 2013. ”Anda mesti memukul bola dengan sangat baik. Kalau bisa memukul bola dengan baik, Anda menaruhnya di tempat yang tepat, dan Anda akan bisa meraih birdie. Lapangan ini meniadakan banyak hal berbeda.”

Panas atau dingin, hujan atau cerah, Maret atau Mei, Stadium Course di TPC Sawgrass tak terlalu peduli dengan penempatan turnamen ini di kalender. Lapangan itu masih menguji batas kemampuan para pegolf top dunia, tak peduli kapan mereka tiba di Ponte Vedra Beach.

Dan persis seperti itulah yang ada dalam bayangan sang arsitek kenamaan Pete Dye ketika membangun lapangan ini tahun 1982.

”Ada begitu banyak pemain yang berpeluang menang di sini, dan itulah yang membuat kejuaraan ini begitu sulit dimenangkan, yaitu bahwa peluang itu terbuka bagi banyak pemain.” – Tiger Woods

”Pete senang untuk, satu, mencoba dan mengintimidasi Anda secara visual, dan kemudian mencoba untuk benar-benar menghukum Anda kalau melakukan kesalahan,” tutur Woods lagi. ”Dan di lapangan ini, hanya ada beberapa hole di mana Anda bisa agresif dari tee, sesuai jarak, dan mendapat keuntungan, dan ada beberapa hole par 5, mungkin No. 14, juga. Tapi secara umum, kami bermain dari titik yang sama, dan hal itu membuka segala kemungkinan, dan itulah alasan mengapa kita melihat pemain yang bisa memukul jauh, seperti Davis Love, atau mereka yang memukul pendek seperti Fred Funk, bisa menang.

”Ada begitu banyak pemain yang berpeluang menang di sini, dan itulah yang membuat kejuaraan ini begitu sulit dimenangkan, yaitu bahwa peluang itu terbuka bagi banyak pemain,” imbuh Woods.

Bukti sejarah mendukung teori Woods tersebut. Ketika Stadium Course awalnya menggelar THE PLAYERS pada bulan Maret dari tahun 1982-2006, rata-rata skor dalam satu putaran ada pada angka 72,478. Angka itu hanya tiga perempat lebih rendah daripada rata-rata skor bulan Mei, yaitu 73,258 antara 2007 dan 2018.

Skor kemenangan rata-rata (275,84 pada bulan Maret, 275,4 pada bulan Mei) dan skor rata-rata untuk par (-12,16 bulan Maret, -12,58 bulan Mei) juga masih tetap serupa.

Tapi jangan juga memutarbalikkan narasi tersebut sebagai sesuatu yang dipersiapkan secara berlebihan.

Perubahan waktu penyelenggaraan membuat Justin Thomas merasa perlu melakukan persiapan lebih awal. Foto: Getty Images.

”Saya belum pernah memainkan turnamen ini pada bulan seperti ini (Maret). Rasanya bakal akan sangat berbeda ketimbang yang biasanya,” ujar Justin Thomas. ”Jadi, persiapan saya biasanya … sebelumnya, saya bakal ke sana pada hari Selasa hanya karena saya sudah tahu lapangannya, saya tahu bakal seperti apa lapangannya. Tapi sekarang saya mungkin akan ke sana lebih awal dan mencoba lapangannya.”

Namun, para pemain, penggemar, maupun media bakal menyadari beberapa perbedaan ketika mereka tiba di wilayah Greater Jacksonville pada bulan Maret ini. Hal yang paling kentara ialah temperatur rata-rata yang, menurut sejarah, berada pada suhu 21° C yang menyenangkan pada bulan Maret. Suhu rata-rata biasanya meningkat menjadi 28° pada bulan Mei, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration.

Perubahan jadwal ke bulan Maret juga bakal memberikan permukaan bermain yang baru. Rumput Bermuda yang biasa ditemukan di Stadium Course biasanya belum akan tumbuh sepenuhnya ketika turnamen ini dimainkan nanti. Untuk mengatasinya, sejak Oktober 2018 lalu panitia di TPC Sawgrass menanami fairway dan rough dengan rumput rye/fine dan velvet bent/Poa Trivialis untuk green.

”(Langkah) ini memberi peluang terbaik untuk menumbuhkan rumput secara aktif guna menghasilkan rumput terbaik untuk kejuaraan nanti,” ujar Jeff Plotts, Director of Golf Course Opreations di TPC Sawgrass. ”Divot dan ball mark bakal lebih cepat pulih, dan rumput rye akan mengatasi lalu lintas pijakan kaki secara lebih baik daripada rumput Bermuda itu sendiri.”

Perubahan tersebut telah menimbulkan perhatian dari para pemain, seperti Dustin Johnson, yang telah meraih 20 gelar PGA TOUR, namun belum sekalipun sukses di TPC Sawgrass.

Perubahan waktu penyelenggaraan membuat lapangan akan dimainkan dengan rumput yang berbeda. Foto: PGA TOUR/Ryan Young.

”Saya telah bermain dengan baik, tapi tak cukup bagus, jadi saya tak sabar untuk bermain pada bulan Maret dengan kondisi lapangan yang berbeda dan memainkannya sedikit lebih panjang,” ujar Johnson. ”Anda tentu sudah melihat bagaimana permainan saya karena sejak memainkannya, saya selalu bermain pada bulan Mei dan selalu dengan rumput Bermuda yang keras dan licin. Jadi, saya penasaran. Mungkin saya punya peluang lebih baik untuk menang.”

Jordan Spieth dan Phil Mickelson juga termasuk yang meyakini hal serupa. (Meski jelas tak ada kaitannya dengan fakta bahwa persentase kemenangan pemain Amerika yang mencapai 68% pada bulan Maret dan hanya 41% pada bulan Mei.)

”Saya pikir skor berpotensi menjadi lebih rendah dengan perubahan jenis rumput ini,” ujar Spieth. ”Tentu hal itu tergantung pada kondisinya, tapi jika dalam kondisi yang sama, saya pikir skor akan sedikit lebih rendah dengan dipindahkannya waktu penyelenggaraan turnamen. Entah keputusan itu baik atau buruk bagi turnamen ini, orang lainlah yang mesti memutuskannya, tapi secara pribadi, saya suka jenis rumput ini.”

Mickelson, yang menjuarai turnamen ini tahun 2007, ketika pertama kali digelar bulan Mei, menyuarakan hal senada.

”Saya mungkin akan memilih bulan Maret, ketika lapangan ini sedang dalam kondisi overseeded dan sedikit lebih lembut, untuk alasan bahwa green tidak didesain untuk pukulan dengan bola yang mungkin bergulir,” ujarnya. ”Ada banyak hole seperti itu, di mana kami harus melambungkan bola dan membuatnya berhenti. Saya pikir dengan dipindahkannya turnamen ini ke Maret, saya lebih menyukainya ketimbang saat lapangan itu keras dan licin. Saya kira ketika didesain, lapangan ini tidak didesain untuk menjadi keras dan licin, sebagaimana dimainkan dalam beberapa tahun terakhir.”  

Leave a comment