Bintang Korea An Byeonghun mengusung dua misi penting untuk tahun 2020 ini, yaitu menembus TOUR Championship dan meraih gelar perdana PGA TOUR.

Bintang Presidents Cup Tim Internasional asal Korea An Byeonghun menatap tahun 2020 ini dengan mematok dua target penting. Di tengah persiapannya untuk bermain pada ajang The American Express di California untuk pertama kalinya pada pekan ini, pegolf berusia 28 tahun ini berniat untuk mengawali PGA TOUR musim 2019-2020 pada awal tahun ini dengan meyakinkan. Hal ini ia butuhkan untuk memenuhi target bermain pada ajang pamungkas FedExCup Playoffs, TOUR Championship bulan Agustus mendatang, plus meraih gelar PGA TOUR perdananya untuk meramaikan grup chat Tim Internasional.

Sejauh ini, ia telah mencatatkan sejumlah prestasi yang sangat baik pada musim gugur tahun lalu. Setelah tiga kali finis di 10 besar, dan finis T14 pada World Golf Championships-HSBC Champions ia kini duduk di peringkat 20 klasemen FedExCup. Sementara pada ajang Presidents Cup bulan Desember 2019 lalu, ia mempersembahkan dua poin dalam lima sesi yang ia ikuti.

“Semoga saya bisa mempertahankan momentum yang saya peroleh sejak Asian Swing (rangkaian tiga turnamen yang dimainkan di Asia pada bulan Oktober 2019),” ujar An, yang finis di peringkat T6 pada THE CJ CUP @ NINE BRIDGES di Korea dan T8 pada ZOZO CHAMPIONSHIP di Jepang, plus peringkat 3 pada Sanderson Farms Championship.

Sejak bermain penuh pada panggung PGA TOUR tahun 2017 lalu, An hanya nyaris menembus TOUR Championship. Rangkaian turnamen pamungkas itu memang eksklusif bagi para pegolf yang berada di jajaran 30 besar pada daftar klasemen FedExCup. Sejauh ini, posisi terbaiknya ialah peringkat 42 pada tahun 2017. Musim lalu ia hanya finis di posisi 53.

An, yang merupakan mantan juara U.S. Amateur, berharap revisi jadwal pertandingannya kali ini bakal membantunya untuk bisa bermain di East Lake bulan Agustus mendatang. Selama beberapa tahun terakhir, ia kerap bermain di Timur Tengah untuk ajang European Tour. Tapi tahun ini, ia memilih bermain di West Coast dalam tiga pekan berturut-turut. Dua turnamen lain yang bakal ia ikuti ialah Farmers Insurance Open dan Waste Management Phoenix Open.

“Kali ini saya memulai tahun ini dengan lebih awal di West Coast dan berharap bisa mencatatkan hasil bagus lebih awal dan kemudian menembus TOUR Championship.”

“Senang rasanya bisa bermain dengan baik (pada musim gugur lalu). Dua tahun terakhir saya tidak terlalu banyak bermain. Kali ini saya memulai tahun ini dengan lebih awal di West Coast dan berharap bisa mencatatkan hasil bagus lebih awal dan kemudian menembus TOUR Championship … itu target saya tahun ini,” ujar An.

An memang mencermati bagaimana Rory McIlroy menyinggung mengatur jadwal turnamennya membantu pegolf Irlandia tersebut untuk meraih gelar FedExCup keduanya musim lalu. Salah satu alasan lain yang membuatnya lebih mudah memutuskan jadwal perjalanannya ialah kondisi Jamie, sang istri. Bulan depan, pasangan ini diprediksi bakal menyambut momongan pertama mereka.

“Sebelumnya, saya baru mulai bertanding di Phoenix setelah bermain di Timur Tengah. Dan posisi saya di klasemen justru di peringkat 100. Itu sebabnya, saya sulit mengejar para pemain di posisi atas,” jelas An. “Jadi, saya menambahkan pekan ini dan dua turnamen lainnya. Saya ingin mendapatkan ranking FedExCup setinggi mungkin dan sedini mungkin. Saya hampir saja (menembus TOUR Championship) dan rasanya saya mesti bermain lebih banyak dan strategi ini tampaknya membuahkan hasil.”

An turut bersemangat setelah menyaksikan Cameron Smith meraih gelar PGA TOUR pertamanya pada ajang Sony Open di Hawaii. Kini ia bermimpi untuk meniru prestasi rekan Tim Internasionalnya ini. Ia menyebutkan grup WhatsApp Tim Internasional ramai setelah Adam Scott meraih kemenangan sepekan setelah Presidents Cup, Louis Oosthuizen nyaris menjuarai South African Open (finis di tempat kedua dari mantan rekan Tim Internasional Branden Grace), dan Joaquin Niemann meramaikan persaingan pada ajang Sentry Tournament of Champions.

An Byeonghun yakin pengalaman berkesan bermain untuk Tim Internasional pada ajang Presidents Cup, mempersembahkan dua poin bagi tim, menjadi pengalaman penting yang akan meningkatkan percaya dirinya untuk meraih gelar PGA TOUR pertamanya tahun ini. Foto: Getty Images.

“Rasanya mengagumkan bisa melihat Cam menang. Semoga saya juga bisa meraih kemenangan suatu hari nanti. Belakangan ini grup WhatsApp kami ramai sekali. Semoga pekan ini ada pemain lain lagi yang menang, semoga saya atau (Im) Sungjae atau yang lainnya. Kemenangan menunjukkan bagaimana Presidents Cup membantu kami (untuk berprestasi). Grup chat ini masih aktif dan sangat menyenangkan.” imbuh An.

Tim Internasional memang hanya nyaris menang setelah sempat memimpin pada sesi tunggal hari terakhir. Meski demikian, An yakin pengalaman bermain untuk Kapten Tim Ernie Els memberinya kenangan yang akan ia ingat sepanjang hidupnya.

“Sungguh mengagumkan karena saya justru mendapat panggilan dari Ernie belakangan. Saya tak berharap bisa main di seluruh lima partai. Memang saya kalah pada beberapa partati, menang sekali dan dua kali main imbang sangatlah menyenangkan. Pengalaman ini belum pernah saya dapatkan sebelumnya dan Ernie telah mewujudkannya. Tiap orang mempercayai dia dan kami fokus pada rencana permainan kami. Tak satu pun dari kami meminta untuk dipasangkan dengan pemain lain dan kami hanya yakin pada pairing pilihan Ernie. Kami meraih banyak poin pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, tapi pada akhirnya harus menderita kekalahan. Di atas kertas, Tim AS memang tim yang sangat bagus dan kami kembali dikecewakan,” jelas An.

“Kami memang tidak main bagus pada partai tunggal untuk mengalahkan mereka. Tapi kami menunjukkan kalau kami bisa main lebih bagus pada partai Foursome dan Four-Ball ketimbang yang sudah-sudah. Itulah hal positif yang bisa diambil dari pekan tersebut dan Ernie menunjukkan formula yang tepat. Saya menikmati ajang tersebut karena ada begitu banyak hasrat tercurah di sana ketika kami bermain sebagai sebuah tim dan tak bermain untuk diri sendiri. Ketika Adam (Scott) atau Sungjae memasukkan putt, saya mungkin merasa lebih gembira daripada mereka! Saya bermain untuk Ernie dan untuk Tim Internasional yang sungguh berbeda dan saya pikir itulah alasan mengapa saya bisa bermain dengan penuh hasrat di atas lapangan.

“Saya sangat ingin kembali menjadi bagian tim itu … tapi ini target lain untuk dua tahun ke depan.”