Jazz Janewattananond memainkan nada-nada terbaiknya pada putaran kedua Arnold Palmer Invitational presented by Mastercard.

Corey Conners boleh jadi memimpin klasemen pada akhir putaran kedua ajang Arnold Palmer Invitational presented by Mastercard. Namun, bintang dari Asia Tenggara Jazz Janewattananond berhasil mencuri perhatian berkat permainannya yang luar biasa. Skor 65 yang ia bukukan menjadi skor terendah pada putaran kedua, sekaligus melambungkan posisinya di peringkat T11 dan hanya terpaut lima stroke dari puncak klasemen.

Mantan pegolf No.1 Asia ini berhasil memangkas hingga 10 stroke dari skor yang ia raih pada hari pertama. Ia terlihat makin memahami lapangan yang kini menjadi rumah baginya. Jazz merupakan anggota klub di Bay Hill, menyusul empat bulan menumpang pada Daniel Chopra selama pandemi COVID-19 tahun lalu.

Bermain pada sesi pagi, Jazz benar-benar memanfaatkan kondisi yang relatif lebih ramah. Ia pun lekas panas dan membukukan lima birdie di sembilan hole pertamanya, yang dimulai dari hole 10, di mana ia membukukan birdie pertamanya. Di hole tersebut, pukulan approach-nya berhasil menyisakan jarak 4,5 meter, yang berhasil ia maksimalkan untuk menciptakan momentum pada hari itu. Ia kemudian menambahkan tiga birdie lagi dari hole 14 hingga 16, sebelum kemudian menambah satu birdie lagi di hole 18.

Meski sempat mendapat bogey di hole 2 par 3, Jazz menuntaskan lima hole terakhirnya dengan tiga birdie. Akurasi pukulannya terbilang cukup baik, di mana pukulannya berhasil mengantarkan bola hingga berjarak 5 meter dan 4,8 meter di hoe 5 dan 6, yang juga berhasil ia maksimalkan untuk meraih birdie. Lalu di hole 8, pukulannya menyisakan jarak 3 meter, yang kemudian memberinya birdie ke-8 pada hari itu.

”Sepertinya semua (aspek permainan saya) jauh lebih baik. Pukulan iron saya sedikit lebih baik, dan putt saya juga sedikit lebih baik.” — Jazz Janewattananond.

”Kemarin ada banyak putt yang gagal masuk, tapi sepertinya saya menyimpan semua putt itu untuk hari ini,” tutur pegolf Thailand ini. ”Sepertinya semua (aspek permainan saya) jauh lebih baik. Pukulan iron saya sedikit lebih baik, dan putt saya juga sedikit lebih baik. Tahun lalu saya ada di sini selama tiga-empat bulan dan menjadi anggota di sini, sesuatu yang membantu memberi keuntungan buat saya. Saya malah lebih banyak bermain di sini ketimbang tempat lainnya. Biasanya, kalau di rumah, saya takkan bermain sebanyak ini.”

Menyusul pembatalan THE PLAYERS Championship tahun lalu, Jazz benar-benar tak bisa ke mana-mana. Apalagi negaranya juga menutup perbatasannya sehingga ia tidak bisa pulang.

”Saya berada di Jacksonville dan menelepon Daniel dan menanyakan apakah saya bisa menumpang beberapa hari. Dan akhirnya saya malah tinggal bersama keluarganya selama tiga-empat bulan. Ia malah menjadi kedi saya beberapa kali pada sejumlah ajang PGA TOUR,” tutur Jazz.

Dengan keberhasilannya menuju putaran akhir pekan, Jazz telah tiga kali lolos cut dari empat ajang PGA TOUR musim 2020-2021 yang ia ikuti. Ia finis T60 pada ZOZO CHAMPIONSHIP @ SHERWOOD dan T51 pada Masters Tournament. Sejauh ini, finis terbaiknya ialah T14, yang dua kali ia bukukan ketika bertanding pada PGA Championship dan World Golf Championships-HSBC Champions pada tahun 2019.