Nitithorn Thippong tampil sebagai pemenang edisi perdana International Series Singapore lewat salah satu putaran final paling dramatis dalam kancah Asian Tour.

Menghadapi putt krusial berjarak 4,5 meter dengan tekanan luar biasa, pegolf Thailand Nitithorn Thippong menunjukkan alasan mengapa ia layak sebagai pemenang. Putting terakhirnya di hole 18 Tampines Course di Tanah Merah Country Club itu berhasil ia masukkan, sekaligus memberinya skor total 16-under. Dan ia masih harus menanti grup terakhir, yang terdiri dari pegolf Malaysia Gavin Green, pegolf China Taipei Chan Shih-chang, dan rekan senegaranya Phachara Khongwatmai untuk memastikan akankah salah satu dari ketiga pemain itu mengejarnya atau tidak.

Penantiannya itupun terbukti menjadi lebih panjang lantaran grup terakhir itu harus menunda memainkan hole 18 itu selama 40 menit akibat gangguan cuaca buruk. Dan ketika grup pamungkas itu harus kembali ke clubhouse, Chan tengah berbagi posisi teratas dengan Nitithorn lantaran menorehkan 16-under, sedangkan Green satu stroke di belakangnya.

Ketika lapangan sudah lebih aman untuk kembali dimainkan, pukulan tee Chan justru harus berakhir di dalam air dan ia harus menuliskan double bogey di hole tersebut. Sementara putt birdie Green yang berjarak 4,5 meter juga meleset, sekaligus memberi kemenangan kepada Nitithorn.

”Sungguh fantastis, fantastis,” ujar pegolf berusia 25 tahun, yang membawa pulang hadiah sebesar US$270.000 itu. ”Sulit menggmbarkan perasaan saya saat ini. Saya berlatih dengan keras untuk mewujudkan kemenangan ini. Pukulan saya banyak yang mencapai green dan banyak juga melakukan putt birdie. Mentalitas saya sedang bagus. Saya malah tidak memikirkan skornya, hanya fokus melakoni prosesnya.”

Nitithorn menorehkan hanya tiga birdie, tapi berhasil menghindari satu bogey pun. Penampilannya itu membawanya mengungguli Green, Phachara, dan Richard T. Lee asal Kanada dengan satu stroke. Green dan Phachara harus menorehkan skor 71, sedangkan Lee mencatatkan skor 67.

Kemenangan di Singapura ini menjadi gelar Asian Tour kedua bagi Nitithorn tahun ini. Sebelumnya, ia menjuarai The DGC Open presented by Mastercard, di India, pada bulan Maret 2022 lalu. Kini ia menyejajarkan diri dengan pegolf Amerika Sihwan Kim, yang tahun ini telah mengoleksi dua kemenangan.

”Musim ini sudah menjadi musim impian buat saya, dan bisa memenangkan ajang International Series sungguh sulit dipercaya!” ujarnya.

 

 

Ia memulai putaran final tadi dengan tertinggal hanya satu stroke dari Green dan Phachara. Sayangnya, Green justru memulai putaran final ini dengan sangat buruk dan sudah bermain 4-over dalam empat hole pertamanya, sementara Phachara juga gagal menampilkan permainan terbaiknya.

”Saya mulai bermain dengan sangat buruk, dan mesti segera memperbaiki permainan dan terus berjuang,” tutur Green. ”Alasannya, di lapangan ini banyak hal yang mungkin terjadi. Dan terutama di hole terakhir, kalau Anda lihat, ada banyak drama di hole-hole terakhir. Peluang terbuka bagi siapa saja, dan siapa pun bisa bermain luar biasa. Banyak yang terjadi, tapi saya berusaha untuk tidak berpikir terlalu jauh. Saya berusaha, berusaha sangat keras untuk terus melangkah dan tetap sabar sebisa mungkin.”

Meski belum meraih kemenangan, Lee menuai hasil yang positif. Tidak hanya ia finis di posisi yang layak dibanggakan, tapi juga performa permainannya benar-benar solid.

”Saya sudah mengalami kesulitan dengan putting saya, tapi saya kemudian mengubah putter dan grip pada pekan ini. Saya memutuskan membalik grip dan sejauh ini berjalan dengan baik. Sepertinya rata-rata putt saya adalah 29 pekan ini. Pukulan saya selalu bagus, tapi pada akhirnya harus memasukkan putt,” tutur pegolf Kanada berdarah Korea ini.

Sementara itu, bintang golf asal Amerika Patrick Reed akhirnya menorehkan skor terbaiknya hari ini. Sebuah hole-in-one ikut membantunya mencatatkan skor 67. Ia menuntaskan International Series Singapore ini di posisi T31 dengan skor total 8-under.

Adapun pegolf amatir James Leow berhasil mencatatkan finis terbaik dari wakil tuan rumah Singapura. Pada putaran final tadi, ia mencatatkan skor 68 dan juga mengumpulkan skor 8-under 280. Pesaing terdekatnya, Hiroshi Tai, harus puas dengan skor 73.

Pekan depan, Korea akan menjadi pemberhentian berikutnya, di mana International Series Korea akan dilangsungkan di Lotte Skyhill Country Club Jeju.