Noh Seungyul menciptakan kejutan pada putaran pertama AT&T Byron Nelson lewat skor 60 yang memberinya keunggulan tiga stroke.

Pegolf Korea Noh Seungyul memberi kejutan pada pertama ajang AT&T Byron Nelson dengan menorehkan skor 11-under 60. Catatan ini memberinya keunggulan tiga stroke atas pegolf Australia Adam Scott dan pegolf China Marty Dou Zecheng.

Pegolf berusia 31 tahun ini hanya membutuhkan 21 putt di TPC Craig Ranch untuk mengombinasikan sebuah eagle dan sembilan birdie. Performanya ini sekaligus membuatnya menyamai rekor skor terendah 18 hole dalam turnamen ini. Istimewanya, Noh harus bermain dengan driver yang retak. Penampilannya inipun turut memberinya peluang untuk menjadi pegolf Korea keempat yang menjuarai AT&T Byron Nelson, sekaligus memenangkan gelar PGA TOUR keduanya.

Sementara itu, Dou juga menunjukkan permainan yang luar biasa, bermain di rumah barunya di TPC Craig Ranch, ia menciptakan lima birdie di tujuh hole terakhirnya untuk membukukan skor terendah pribadinya sembari mengincar sepuluh besar pertama dalam 45 ajang PGA TOUR yang ia ikuti sejauh ini. Prestasi terbaiknya pada musim ini ialah T17 pada ajang Butterfield Bermuda Championship 2022.

PUtaran pertama ini juga menjadi hari yang positif bagi pemegang empat gelar PGA TOUR asal Korea, Kim Siwoo. Ia menorehkan tujuh birdie untuk membukukan skor 65. Adapun mantan juara AT&T Byron Nelson Kang Sung dan Bae Sangmoon, pendatang baru Kim Seonghyeon, dan pegolf Jepang Hideki Matsuyama mengawali pekan ini dengan skor 66. Adapun pemegang dua gelar AT&T Byron Nelson yang tengah berjuang mempertahankan gelarnya, Lee Kyounghoon, yang bermain dengan pegolf No.2 Dunia Scottie Scheffler, hanya bisa mengawali dengan skor 70.

 

 

”Semuanya luar biasa,” ujar Noh. ”Tidak sempurna, tapi luar biasa. Dari tee, pukulan driver saya hanya meleset dua kali karena ada retak di head driver. Selain dua pukulan dari tee ke green, semuanya berjalan dengan sempurna. Saya sungguh senang mencatatkan skor terendah dalam karier saya.”

Meski membutuhkan eagle di hole 18 par 5, Noh menghindari godaan untuk menyerang langsung ke green yang dikawal oleh sungai. Ia pun memilih melakukan layup yang kemudian membantunya menciptakan birdie di hole terakhir itu. ”Sudah seperti batasan saya karena saya hanya berusaha membuat birdie, jadi saya melupakan eagle dan skor 59,” tegasnya.

Putter-nya menjadi senjata lain yang jitu sepanjang 18 hole pertama ini dan performa istimewanya ini menempatkannya di posisi teratas untuk kategori Strokes Gained: Putting. Ia mencatatkan 6,5 stroke lebih baik daripada seluruh peserta. Ia juga mendapatkan birdie dari jarak 12 meter untuk birdie di hole 11 dan mengamankan par dari jarak 8 meteran di hole 16 sehingga bisa menghindari satu bogey pun di kartu skornya.

”Saya malah tidak sadar,” ujarnya mengenai permainan putter-nya. ”Setelah memasukkan putt jauh di hole 16, saya mengobrol dengan James Hahn (rekan mainnya). Saya bilang, apa yang terjadi, apa yang sebenarnya terjadi? Dan dia cuma bilang supaya saya tidak memikirkannya, main saja. Saya juga tidak sadar, cuma sekadar melakukan pukulan saja.”

 

 

Adapun Dou, yang melakoni musim keduanya bermain pada PGA TOUR setelah meraih kartunya lewat Korn Ferry Tour tahun lalu, sempat mengalami kesulitan untuk bermain dengan baik. Dari 17 turnamen yang ia ikuiti, ia gagal bermain penuh dalam delapan turnamen. Namun, situasinya mulai berubah pada pekan ini.

”Sungguh nyaman bermain di sini. Bahkan di driving range, rasanya saya ada di rumah. Saya pikir sangatlah penting bisa bermain bagus buat saya. Persis seperti pada tahun ketika saya bermain pada China Tour. Tiap pekan rasanya hampir seperti itu,” tutur Dou, yang sejauh ini telah menjuarai tiga gelar Korn Ferry Tour, dan belum lama ini mulai mengadopsi metodi AimPoint dalam membaca green.

”Sempat mengawali dengan bogey, tapi saya tidak banyak memikirkannya karena saya tahu saya bisa bermain dengan cukup baik, dan pukulan-pukula yang saya lakukan juga bagus dan putting saya selalu bagus, seperti biasanya. Jadi, benar-benar putaran yang soid.

Meski berada di posisi 164 pada klasemen FedExCup, Dou berniat untuk melanjutkan mantra berfokus pada satu pukulan dalam beberapa hari ke depan.

”Bermain saja seperti hari ini, tidak banyak berpikir, karena saya belum menikmati musim yang terlalu bagus, tapi ini awal yang bagus. Saya tidak ingin memenuhi diri dengan terlalu banyak pikiran dalam benak saya. Bermain saja seperti hari ini, lakukan drive yang bagus, lakukan pukulan iron dan putt yang bagus. Saya pikir saya akan menerima skor apapun jika bisa saya dapatkan,” tutur Dou lagi.