Peter Gunawan dan Gabriel Hansel Hari menuai pengalaman mahal dari Mandiri Indonesia Open 2024.

Peter Gunawan dan Gabriel Hansel Hari mungkin mengakhiri Mandiri Indonesia Open 2024 dengan finis di posisi T54. Akan tetapi, keduanya menuai banyak catatan positif yang dapat mendorong perkembangan karier mereka.

Bagi keduanya, bisa bermain penuh pada ajang Nasional Terbuka ini dengan catatan under menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Terutama di lapangan yang disiapkan lebih menantang daripada biasanya.

Bagi Peter, inilah pertama kalinya ia bermain penuh pada Mandiri Indonesia Open ini. Sejak melakoni debutnya tahun 2018, ia langsung memperbaiki catatan skor penampilannya. Setelah bermain 1-over 72, ia berturut-turut membukukan skor 68 dan 66, sampai akhirnya harus menutup putaran final dengan skor 76.

”Rasanya lega akhirnya bisa lolos pada ajang ini. Saya sangat bersyukur, terutama mengingat saya mendapatkan undangan untuk bisa tampil pekan ini. Jadi, bisa mendapatkan hasil seperti (2-uder 284) ini rasanya saya sangat bersyukur dengan semua sponsor saya: Ciputra Golfpreneur Foundation dan Leonian,” tutur Peter.

Ia juga memberi kredit kepada Philippe DeBusschere, Steven Setya, Chris Chamberlain, dan Daniel Parkin. Ia menyebut peran DeBusschere, yang merupakan pelatihnya yang pertama, serta Steven yang pernah menjadi pelatih mental baginya berperan besar untuk turut membawanya mencatatkan lolos cut pertama pada ajang Asian Tour. Ini berarti, sejak beralih profesional tahun 2018, ia butuh enam tahun untuk bisa bermain penuh empat putaran dalam ajang Asian Tour.

 

Gabriel Hansel Hari, Round 4 Mandiri Indonesia Open 2024.
Untuk kedua kalinya secara berturut-turut Gabriel Hansel Hari menjadi pegolf amatir terbaik pada Mandiri Indonesia Open. Foto: Yongki Hermawan/fotogolf.id.

 

”Sebenarnya, sudah jarang bisa main 7-under, apalagi pada ajang sebesar ini. Kebetulan green-nya tidak lebih licin, tapi banyak putting kami yang downhill sehingga banyak putt yang terbuang. Selain itu, stamina juga cukup memengaruhi,” tuturnya lagi. ”Rasanya permainan saya agak off, banyak peluang birdie yang hanya mengitari bibir lubang. Mungkin sudah terasa lelah sehingga laju permainan kami juga kurang bagus, sulit untuk mendapatkan ritme permainan hari ini.”

Sementara itu, Hansel, juga mengaku bersyukur bisa menuntaskan pekan ini dengan kembali menjadi pegolf amatir terbaik untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Meskipun kali ini ia hanya finis di posisi T54, bisa bermain total 2-under menjadi sebuah prestasi tersendiri.

”Tadi sebenarnya cukup solid, cuma banyak membuang-buang pukulan. Banyak bogey yang tidak perlu sebenarnya, tapi birdie-nya juga banyak, jadi secara keseluruhan, puji Tuhan, masih bisa even par, cukup senang dengan hasilnya, bisa dapat Lowest Amateur lagi,” tutur Hansel.

”Pastinya dengan bermain dengan pemain profesional yang bagus-bagus bisa dapat banyak dari mereka. Minggu ini saya juga sudah lumayan dalam membaca yardage book daripada tahun lalu.”

Jika Peter akan bersiap untuk mengikuti ajang Asian Development Tour lagi pada The Indonesia Pro-Am, Hansel akan bertolak ke Medan, Sumatera Utara untuk mewakili DKI Jakarta pada ajang Pekan Olahraga Nasional.