Randy Arbenata Mohamad Bintang dan Rayhan Abdul Latief memperbaiki rekor penampilan mereka pada ajang Asia-Pacific Amateur Championship.

Randy Arbenata Mohamad Bintang menyudahi perjuangannya pada ajang Asia-Pacific Amateur Championship dengan skor 2-over 72. Permainannya pada putaran final di Taiheiyo Club Gotemba, di Gotemba, Jepang, siang tadi hanya cukup membawanya finis di posisi T19 dengan skor total 1-over 281.

Memainkan 32 hole dalam sehari jelas tidak mudah. Apalagi setelah harus terlebih dahulu memainkan 14 hole untuk menuntaskan putaran ketiga dengan skor 75.

Tidaklah keliru jika menyebut cuaca yang buruk sejak Jumat (4/10) membuat para peserta, termasuk Randy, harus berjuang untuk mengembalikan momentumnya. Tatkala ia harus memulai putaran ketiganya pada sore hari kemarin (5/10), pegolf berusia 20 tahun ini sebenarnya masih mampu menjaga permainannya. Meski tak menorehkan birdie dan hanya mencatatkan satu bogey di empat hole yang bisa ia tuntaskan, peluang untuk menjaga skornya sebenarnya masih terbuka luas lantaran masih banyak hole yang tersisa.

Akan tetapi, kondisi cuaca yang tak kunjung kondusif kian memperberat langkahnya. Setelah mengakhiri putaran ketiga dengan tambahan lima bogey dan hanya satu birdie dari hole 18, Randy juga harus memainkan tiga hole pertama putaran finalnya dengan skor 2-over. Meski kemudian mencatatkan birdie pertamanya lewat hole 4, ia hanya bisa bermain even par di lima delapan hole berikutnya.

 

Rayhan Abdul Latief, Round 2 Asia-Pacific Amateur Championship 2024.
Rayhan Abdul Latief mencatatkan skor 68 untuk kedua kalinya secara berturut-turut dan finis di posisi T24. Foto: 2024 AAC/Chris Turvey.

 

Randy memang sempat menciptakan dua birdie berturut-turut di hole 14 dan 15, namun harus menuliskan dua bogey di hole 13 dan 17.

Petaka juga terjadi ketika pukulan approach-nya dari fairway hole 18 harus masuk ke area penalti yang ada di depan green 18. Area ini terbilang unik dan menyulitkan, mengingat pemain diwajibkan melakukan pukulan dari sana meskipun dikenai penalti. Ia membutuhkan dua pukulan lagi untuk mengantarkan bolanya ke atas green, sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan bogey dan skor 72.

Meskipun gagal menjadi pegolf Indonesia pertama yang meraih kemenangan, sekaligus memecahkan rekor George Gandranata sebagai pegolf Indonesia dengan finis terbaik pada kejuaraan paling bergengsi bagi pegolf amatir pria di wilayah Asia Pasifik ini, Randy berhasil memperbaiki catatan penampilannya. Skor total 1-over 281 ini menempatkan dia finis di posisi T19, jauh lebih baik ketika ia finis T48 pada edisi 2023 lalu. Penampilannya ini sekaligus menyamai raihan Tirto Tamardi ketika finis T19 pada edisi 2015. Bedanya kala itu Tirto hanya memainkan tiga putaran.

Catatan positif turut diraih Rayhan Abdul Latief. Remaja berusia 17 tahun yang, di atas kertas, punya potensi bersaing pada pekan ini berhasil mencatatkan skor 68 keduanya dan finis di posisi T24.

Rayhan memulai permainan putaran final dengan birdie di hole 1, namun harus meninggalkan sembilan hole pertamanya itu dengan even par lantaran menuai bogey di hole 3. Ia memang sempat tersandung lagi di hole 11, namun menciptakan birdie di hole 12, 14, dan 15 untuk mencatatkan penampilan terbaiknya dalam tiga partisipasi pada ajang ini.

 

Ding Wenyi, Round 4 Asia-Pacific Amateur Championship 2024.
Ding Wenyi membayar kegagalannya menjuarai Asia-Pacific Amateur Championship tahun 2023 dengan kemenangan satu stroke di Taiheiyo Club Gotemba. Foto: 2024 AAC/Chris Turvey.

 

Randy juga mendapat spot dan pengalaman terbaik lantaran bermain dalam grup pamungkas. Dalam dua hari terakhir ia bermain bersama pegolf tuan rumah Rintaro Nakano serta pegolf China Ding Wenyi, yang akhirnya keluar sebagai juara. Ding merupakan pegolf dengan posisi pada World Amateur Golf Ranking tertinggi pada pekan ini, yaitu No.5 Dunia.

Ding memastikan kemenangannya itu setelah menciptakan birdie keempatnya pada siang tadi lewat hole 17. Setelah pukulan tee di hole 18 membuat bolanya berada di bunker fairway, ia memutuskan melakukan lay-up sebelum kemudian melakukan tiga pukulan lagi untuk membayar kegagalannya meraih kemenangan pada edisi 2023 lalu.

”Rasanya sangat menyenangkan (akhirnya bisa memenangkan ajang ini). Tahun lalu saya tak hanya kalah lewat play-off. Rasanya saya bisa bermain lebih baik tahun ini untuk memenangkan trofi, dan saya berhasil melakukannya,” tutur mantan anggota Tim Arizona State University ini.

Ding menjadi pegolf China keempat yang memenangkan Asia-Pacific Amateur Championship ini setelah Guan Tianlang (2012), Jin Cheng (2015), dan Lin Xiyu (2017 dan 2019). Dengan demikian, China kini mendominasi kejuaraan ini dengan menjuarai lima dari 15 edisi yang telah terselenggara. Jepang dan Australia berada di tempat kedua, masing-masing dengan empat kemenangan. Adapun Korea telah dua kali menjuarai ajang ini.