Rory Hie menorehkan 20 besar pertamanya pada ajang Asian Development Tour musim ini lewat OB Golf Championship, sekaligus melanjutkan penampilan meyakinkannya dalam tiga pekan terakhir.
Rory Hie melanjutkan tren positif yang ia mulai di Karawang. Dalam tiga pekan berturut-turut, ia berhasil menuai hasil yang membanggakan setelah berhasil mencatatkan finis terbaiknya di level Asian Development Tour. Skor 2-under 68 pada putaran final OB Golf Championship memberinya finis T16 dengan skor total 2-under 208.
Rory memulai pekan di West Course di Gunung Geulis Country Club itu dengan penampilan yang tidak begitu buruk. Satu eagle dengan satu bogey dan satu double bogey memang bukan start ideal. Namun, secara perlahan dan meyakinkan, permainannya terus mengalami perkembangan positif. Dari bermain dengan skor 71, ia memperbaiki catatan permainannya dan menorehkan skor 69 dengan kombinasi empat birdie dan satu bogey.
Catatan tersebut turut mendongkrak posisinya. Dari berada di posisi T37, ia pun memulai putaran final pada hari Jumat (29/9) lalu dari peringkat T21.
Ibarat mesin diesel yang performanya kian prima seiring waktu, demikian pula Rory. Ia memang harus mendapat double bogey di hole 6 par 5. Akan tetapi, double bogey itu seakan menjadi pemicu baginya untuk membalikkan keadaan. Birdie di hole 9 praktis menjadi titik balik bagi pegolf berusia 35 tahun ini.
Momentum itu berhasil ia bawa ke sembilan hole terakhirnya, di mana ia menambah catatan birdie-nya dari hole 10, 12, dan 18. Skor 2-under 68 ini sekaligus menjadi skor terbaik yang ia torehkan selama bertanding pada ajang ADT musim ini.
Sebelumnya, ia hanya bisa bermain dengan skor 70 ketika tampil pada ajang The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura, yang juga berlangsung di Gunung Geulis Country Club.
Sebagai salah satu pegolf papan atas dan satu-satunya pegolf Indonesia yang meraih kemenangan di level Asian Tour, penampilan Rory pada musim ini memang jauh dari harapan. Dari empat turnamen ADT terakhir yang ia ikuti, penampilannya pada The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura menjadi satu-satunya penampilan terbaiknya, finis T55, dengan gagal lolos cut pada tiga ajang ADT lain yang digelar di luar negeri.
Akan tetapi, pegolf asal Balikpapan ini mulai menikmati sejumlah penampilan positif dalam tiga pekan ini. Bermula dari kemenangan perdananya pada sirkuit domestik Indonesian Tourism Golf Pro Series ke-14, yang berlangsung di Palm Springs Golf & Country Club Karawang, ia melanjutkan dengan finis sendirian di tempat kedua pada Seri ke-15 di Royale Jakarta Golf Club.
Keputusannya berlatih dengan Chris Connel belum lama ini terbukti membuahkan hasil. ”Saya kira ini lebih mengonfirmasi bahwa saya berjalan ke arah yang tepat,” ujarnya.
Penampilannya pekan ini turut menegaskan arah tersebut, sekaligus memberinya momentum untuk melanjutkan Indonesian Swing ke OB Golf Invitational presented by Sentul Highlands Golf Club. Dengan lapangan tuan rumah pada pekan depan ini menjadi tempatnya berlatih ketika tidak bertanding, Rory jelas akan memiliki level pengenalan lapangan yang sangat penting untuk bisa melanjutkan tren positif.
Meskipun posisinya pada Order of Merit ADT masih tertinggal jauh, ia berhasil melakukan pergerakan berarti. Dari sebelumnya berada di peringkat 119, kini Rory berada di peringkat 87. Jika bisa finis di jajaran atas, apalagi meraih kemenangan, ia bisa menambah pundi-pundinya, maksimal US$12.250.
Setelah Sentul, satu turnamen lagi, The 2nd Indo Masters Invitational presented by TNE akan membawa Rory ke Imperial Klub Golf. Lapangan ini juga telah memberinya kenangan yang indah ketika nyaris menjuarai Indonesia PGA Championship 2011.
Catatan menarik juga datang dari Danny Masrin. Salah satu pegolf papan atas Indonesia ini mengikuti OB Golf Championship ini bahkan tanpa melakukan putaran latihan. Pegolf yang juga mulai melakoni karier profesional kantoran ini juga mencatatkan skor yang cukup baik. Setelah mengawali turnamen dengan skor 4-over 74, ia berhasil menorehkan skor 69 dalam dua putaran terakhirnya untuk kemudian finis di posisi T34.
Sementara itu, pemegang tiga gelar ADT Naraajie Emerald Ramadhan Putra, yang sempat mengawali turnamen dengan skor 67, harus puas finis di posisi T49 setelah menorehkan skor 72 pada hari terakhir. Skor total 6-over 216 miliknya kemudian disamai oleh Syukrizal, yang juga menorehkan skor 72. Sementara Peter Gunawan berhasil menghindari posisi juru kunci setelah eagle di hole terakhirnya memberinya skor 73 dan finis di peringkat T56 dengan skor total 217.