Suguru Shimoke memastikan gelar JGTO pertama dalam kariernya berkat kemenangan satu stroke pada ajang Vantelin Tokai Classic 2025.

Skor 7-under 64 pada putaran final di West Course, di Miyoshi Country Club pada Minggu (5/10) kemarin sudah cukup bagi Suguru Shimoke untuk memastikan gelar Japan Golf Tour Organization (JGTO) pertama dalam kariernya. Permainannya pada putaran final itu memberinya skor total 17-under 267 dan keunggulan satu stroke yang sangat berharga.

Pegolf berusia 23 tahun ini memulai putaran final dengan sama-sama menduduki posisi teratas bersama Shugo Imahira. Akan tetapi, sebuah eagle, tujuh birdie, dan hanya dua bogey membuatnya tampil sebagai kampiun dengan keunggulan satu stroke atas Kazuki Yasumori (64).

”Saya merasa gugup sebelum putt terakhir itu, tangan saya gemetaran,” aku Shimoke, yang cukup menyenggol bolanya untuk par di hole 18 itu, sekaligus memastikan kemenangan. ”Ada banyak hal yang terlintas dalam pikiran saya, tapi begitu memasukkannya, yang ada hanya kegembiraan. Saya bahkan tidak memarkahi bola karena ingin segera memukulnya.”

Bintang muda ini memang melakoni putaran final itu dengan meraih momentum sejak awal. Ia menciptakan birdie di hole 2, sebelum kemudian melakukan hal serupa di hole 4, 5, dan 6. Meski akhirnya harus mendapat bogey dari hole 7, ia kembali meraih birdie dari hole 12 dan 13, sebelum akhirnya meraih eagle di hole 15. Bogey di hole 17 tak lagi berarti setelah ia memastikan par di hole terakhirnya.

”Di sinilah saya mengikuti ajang JGTO pertama, dan di sini pula saya meraih gelar pertama. Rasanya jadi lebih istimewa lagi.”

Yasumori menyamai skor 64 tersebut, namun hanya bisa finis di tempat kedua dengan skor total 268. Adapun Imahira, yang merayakan ulang tahunnya pada hari Minggu itu, harus tergeser ke posisi ketiga lantaran skor 67 miliknya membuatnya hanya bisa mencatatkan skor total 270.

Bagi Shimoke, kemenangan ini istimewa karena ia lakukan justru di lapangan yang sama, pada turnamen yang sama, ketika tahun 2021 silam ia menjadi pemain amatir terbaik.

”Lapangan ini selalu membuat saya nyaman,” ujarnya. ”Di sinilah saya mengikuti ajang JGTO pertama, dan di sini pula saya meraih gelar pertama. Rasanya jadi lebih istimewa lagi.”

Kini ia mengincar impian yang lebih tinggi lagi. ”Saya tidak hanya ingin mencoba ke PGA Tour, tapi ingin pergi ke sana. The Masters merupakan ajang Major yang saya impikan. Ketika Matsuyama menang, saya sadar kalau hal itu juga sesuatu yang sangat mungkin bagi kami para pemain Jepang,” tandas pegolf yang memenangkan ¥22 juta ini.

Pada turnamen ini, pegolf Korea Lee Sanghee tampil sebagai wakil internasional terbaik. Skor 4-under 67 pada putaran final menempatkannya di posisi T67 dengan skor total 10-under 274.