Im Sungjae mencatatkan skor putaran pertama terendah selama partisipasinya pada ajang Genesis Scottish Open.

Pegolf Korea Im Sungjae punya perasaan yang kurang menyenangkan ketika ia langsung mendapat bogey pada putaran pertama Genesis Scottish Open Kamis (11/7) kemarin.

”Lapangan ini selalu sulit dimainkan dalam dua tahun terakhir, jadi saya merasa tidak terlalu yakin,” ujar Im, yang masih belum berhasil lolos cut dalam dua penampilan pertamanya di The Renaissance Club.

”Hole pertama langsung kena bogey dan saya pikir hole ini sesulit yang biasanya.”

Beruntung pemegang dua gelar PGA TOUR ini berhasil mengubah situasi berkat chip-in birdie dari jarak 23 meter di hole keduanya. Birdie tersebut terbukti mengubah keadaan dan ia pun menuntaskan putaran pertama dengan skor 7-under 63.

Putaran pertama menjadi milik Justin Thomas setelah pemegang 15 gelar PGA TOUR ini menorehkan skor 62. Skor ini menjadi skor putaran pertama terendahnya setelah membukukan skor 59 utuk menjuarai Sony Open in Hawaii 2017.

”Chip-in birdie di hole kedua itu mengubah suasana hati.” — Im Sungjae.

Adapun pegolf China Li Haotong menjadi salah satu pemain yang membukukan skor 64 dan menempati peringkat ketiga. Sedangkan pegolf Korea An Byeonghun, yang finis T3 pada turnamen yang sama tahun lalu, mengawali pekan ini dengan skor 65. Skor serupa turut diperoleh sang juara bertahan Rory McIlroy.

Im yang terkenal dengan swing yang halus terlihat melanjutkan permainan solid, yang telah membawanya mencatatkan sepuluh besar keempatnya pada bulan Mei lalu. Ia bahkan bertolak ke Skotlandia setelah membukukan skor 64 dan finis T12 pada ajang John Deere Classic. Ia bahkan menorehkan skor 64 atau lebih baik dalam lima dari delapan putaran yang ia mainkan.

”Chip-in birdie di hole kedua itu mengubah suasana hati,” sambung pegolf yang kini menempati peringkat 15 klasemen FedExCup ini. ”Syukurlah tidak ada angin, jadi pukulan kedua dan putting menjadi tidak terlalu sulit. Cuacanya juga kooperatif. Dalam turnamen ini, cuaca seperti ini sulit terjadi. Jelas, kondisi ini sangat membantu saya bermain dengan lebih mudah.”

Sudah hampir tiga tahun berlalu sejak Im mencicipi kemenangan di kancah PGA TOUR. Meski ia menjuarai ajang Korean PGA Tour pada bulan April 2024 inii, ia berniat untuk melanjutkan permainan solidnya dan menjaga peluang bersaing di lapangan yang turut disesaki oleh para pemain bintang ini.

”Saya berada di posisi yang bagus, jadi semoga saya bisa bermain seperti ini lagi, tapi saya akan berfokus untuk bermain sebaik mungkin di tiap hole, tidak membuang pukulan dan mempertahankan skor yang bagus,” ujar Im.”

”Saya sangat suka lapangan-lapangan links karena membuat Anda bermain kreatif.” — An Byeonghun.

Sementara itu, Li juga mulai menunjukkan permainan terbaiknya. Pemegang tiga gelar DP World Tour yang pernah mencapai peringkat 32 di dunia dan menjadi anggota Tim Internasional pada Presidents Cup 2019 ini telah lima kali finis di 20 besar pada awal tahun ini. ia juga berada di posisi T20 pada ajang BMW International Open di Jerman pekan lalu.

Bogey di hole kedua terbukti menjadi pemicu bagi pegolf yang kini berperingkat 479 dunia ini. Ia kemudian mengemas delapan birdie di 14 hole berikutnya. Sayangnya, ia harus mengakhiri putaran pertamanya dengan bogey.

”Pukulan saya sedikit meleset dari fairway di hole kedua sehingga membuat bogey. Saya menerimanya dan sepanjang hari ini pukulan approach saya cukup dekat ke pin sehingga punya banyak peluang birdie,” jelas Li yang kini berusia 28 tahun ini. ”Pukulan tee saya sejauh ini sangat solid, meskipun kurang memuaskan dalam beberapa pekan terakhir, tapi putting dan chipping saya bagus.”

Adapun An finis meyakinkan dengan empat birdie di enam hole terakhirnya sehingga memperpanjang relasi indahnya dengan The Renaissance Club. Tahun lalu ia mengawali turnamen ini dengan skor 61, yang menyamai rekor skor terendah di lapangan ini. Skor itu turut membantunya finis di tempat ketiga.

”Permainan saya cukup konsisten. Ada beberapa peluang birdie yang meleset, tapi saya juga banyak memanfaatkan kesempatan dan menciptakan banyak putt par,” jelas An yang masih mengincar gelar PGA TOUR pertamanya. ”Kembali ke sini turut membangkitkan semangat. Saya sangat suka lapangan-lapangan links karena membuat Anda bermain kreatif. Tahun lalu merupakan pertama kalinya saya bermain dengan sangat bagus dan hasil itu membuat saya makin percaya diri untuk terus datang. Hal ini juga terlihat dari empat birdie di sembilan hole terakhir itu.”