Aksi heroik Shigeki Maruyama bisa menyulit semangat Tim Internasional pada laga Presidents Cup menghadapi Tim Amerika Serikat pekan ini.
Oleh Chuah Choo Chiang, Senior Director, Marketing & Communications APAC untuk PGA TOUR dan berdomisili di Malaysia.
Sudah 26 tahun berlalu sejak Shigeki Maruyama menampilkan performa sepanjang masanya. Kala itu ia tampil sempurna dengan rekor 5-0-0 dalam debutnya pada Presidents Cup di Royal Melbourne di Australia. Itulah satu-satunya kemenangan Tim Internasional menghadapi Tim Amerika Serikat pada ajang dua tahunan ini.
Maruyama, yang kini telah berusia 54 tahun dan sudah mengoleksi tiga gelar PGA TOUR, menjadi bintang yang tak disangka-sangka pada tahun 1998, menyusul kemenangan 20,5-11,5 yang mengalahkan kubu Amerika. Kala itu bahkan Tiger Woods yang tengah prima turut menjadi bagian dalam skuad yang beranggotakan 12 pemain itu.
Maruyama mengenang aksi heroiknya itu dengan penuh kegembiraan. Kemenangannya kala itu termasuk kemenangan di partai foursome bersama Craig Parry mengalahkan Woods dan Fred Couples. Dengan Presidents Cup pekan ini dimainkan di Royal Montreal, di Kanada mulai Kamis (28/9), seluruh mata akan tertuju kepada bintang-bintang Asia jika salah satunya, termasuk rekan senegara Maruyama, Hideki Matsuyama, bisa mengulangi penampilan serupa demi meraih kemenangan yang sangat dinanti-nantikan Tim Internasional.
”Saya pemain baru dan tiap pemain Amerika adalah para pemain megabintang. Saya tidak takut menghadapi tiap pertandingan. Saya sudah membulatkan tekad, tidak masalah kalau saya kalah. Jadi, saya tidak takut. Satu-satunya hal yang ada dalam hati saya ialah mengalahkan tim Amerika,” kenang pegolf veteran Jepang, yang segera mendapatkan julukan ”Smiling Assassin” setelah duel di Royal Melbourne itu.
”Melihat Hideki tertawa seperti itu bukanlah hal yang lumrah bagi Mike, jadi dia menyebut kehadiran saya mungkin sangat signifikan.” — Shigeki Maruyama.
”Ia (Peter Thomson) ingin membuat atmosfer tim menjadi lebih baik. Itu sebabnya, saya bersikap sangat ceria, dan tidak begitu serius dan ingin menyemangati semua orang. Saya kira waktu itu saya terpengaruh oleh Peter. Jadi, saya juga banyak tersenyum dan berseru ’Wow!’ untuk menginspirasi tim,” sambung pria yang menjadi satu-satunya dari hanya enam pemain yang memiliki rekor 5-0-0 dalam sejarah Presidents Cup ini.
”Setelah ajang tersebut berakhir, saya merasa lega, ’Ah, betapa luar biasanya’. Saya berjuang keras dan pada akhir pekan itu semua orang bilang ke saya, ’Dia menang lima kali!’ dan saya penasaran, memangnya saya sejago itu? Saya tidak merasa bermain dengan sangat baik sampai mendapat ucapan selamat dari semua orang. Saya kira menyenangkan juga bisa pamer, dan saya ingat saya menaruh trofi itu di atas kepala dan berseru dengan sangat gembira.”
Tanggung jawab mengibarkan bendera Jepang dan memberi kekuatan bagi Tim Internasional di Royal Montreal akan ada di pundak Hideki Matsuyama. Apalagi tahun 2024 ini ia telah menjuarai dua gelar PGA TOUR dan lolos untuk penampilan keenamnya bagi Tim Internasional sebagai pemain peringkat No.1. Pegolf berusia 31 tahun ini juga menjadi pegolf pria Jepang pertama yang menjuarai medali Olimpiade dengan medali perunggunya pada musim panas lalu. Kala itu ia juga memimpin timnya di Paris. Pegolf Asia lainnya dalam tim ini termasuk kuartet Korea Tom Kim, Im Sungjae, An Byeonghun, dan Kim Siwoo.
Maruyama melanjutkan, ”Mike merasa Hideki agak berbeda daripada Hideki biasanya yang ia lihat (pada Olimpiade Paris). Saat latihan, kami berupaya menjaga semuanya santai dan menyenangkan tanpa mengganggu Hideki. Kami bergurau dan menikmati momen. Melihat Hideki tertawa seperti itu bukanlah hal yang lumrah bagi Mike, jadi dia menyebut kehadiran saya mungkin sangat signifikan. Saya ingin mendukung Mike dan Tim Internasional sebisa saya.”
Dengan rekor 7-10-5 (Menang-Kalah-Imbang), Matsuyama bakal tersulut untuk mewujudkan kemenangan Tim Internasional. Ia masih merasa sangat kecewa dengan rekornya di nomor Tunggal dalam dua edisi terakhir, ketika ia melepas keunggulannya atas Tony Finau tahun 2019 dan Sam Burns tahun 2022 dan harus menerima hasil imbang.
”Kalau melihat ke belakang, saya berharap putting saya bisa masuk sedikit lebih banyak. Putting saya waktu itu sangat buruk dan saya tak bisa menambah poin. Saya sungguh berharap bisa mendapat poin penuh. Rasanya saya kesulitan untuk berkontribusi bagi tim,” tutur Matsuyama dua tahun silam ketika ia sempat unggul 2-up atas Burns di sembilan hole pertamanya.
”Tahun 2019 itu saya sempat memimpin (atas Finau) dengan tersisa beberapa hole lagi dan saya membiarkan dia bangkit sehingga rasanya sangat mengecewakan. Kami benar-benar nyaris meraih kemenangan. Saya masih merasa frustrasi kalau mengingat betapa nyarisnya kami menuntaskan pertandingan waktu itu.”
Sorotan juga bakal menjadi milik salah satu bintang golf yang paling bersinar saat ini, Tom Kim, yang menikmati debut spektakuler di Quail Hollow dua tahun silam. Pegolf Korea berusia 22 tahun yang telah mengoleksi tiga gelar PGA TOUR ini secara tidak terduga tampil sebagai pembawa keberuntungan berkat permainannya yang penuh nyali dan semangat mudanya. Trevor Immelman, kapten kala itu dan yang menjadi salah satu asisten bagi Mike Weir pekan ini, kemudian menyebutnya sebagai salah satu megabintang golf terbaru di dunia.
Dua pukulan yang ia lakukan, yang memikat Immelman, tercipa pada sesi Fourball hari Sabtu tatkala Tom dan Kim Siwoo berpasangan dan menaklukkan Patrick Cantlay dan Xander Schauffele pada partai terakhir di lapangan. Dengan sisa 213 meter ke pin di hole 18 itu, Tom melakukan approach tajam dengan 2-iron untuk menyiapkan birdie kemenangan bagi timnya, yang kemudian ia masukkan dan ia segera meledak dalam selebrasi.
”Ia menjadi anugerah yang luar biasa bagi olahraga kita,” ujar Immelman. ”Jaraknya hampir 220 meter. Mungkin dia sekitar 54 meter di belakang lawan-lawannya. Saya menoleh ke belakang dan melihat para pemain top Amerika di atas golf cart di belakangnya. Saya melihat Thomas, ada Spieth, ada Finau, ada Homa, ada Morikawa, mereka semua duduk di atas cart sekitar 14 meter di belakangnya. Dan dia melakukan pukulan bersih dengan 2-iron hingga menyisakan 3 meter dan memasukkan putt itu. Buat saya, aksi itu sungguh mengesankan, menegaskan nyalinya.”
An Byeonghun, yang menyumbangkan 2 poin pada debutnya tahun 2019, juga kembali tampil untuk kedua kalinya. Im Sungjae akan tampil untuk ketiga kalinya, sementara Kim Siwoo, salah satu dari enam pemain pilihan sang kapten, juga tampil untuk ketiga kalinya setelah menjadi penyumbang poin terbanyak bagi timnya dengan 3 poin tahun 2022. Mereka ini akan menjadi bagian dari tim yang mengincar kemenangan kedua atas Tim AS.
CATATAN: Para penggemar bisa menyaksikan siaran langsung Presidents Cup melalui Mola dan DAZN.