Atthaya Thitikul meraih gelar profesional ke-17 dalam kariernya dengan menjuarai ajang PIF Saudi Ladies International 2025.

Atthaya Thitikul melanjutkan tongkat estafet dari rekan senegaranya, Patty Tavatanakit, dengan menjuarai ajang PIF Saudi Ladies International 2025. Skor 3-under 69 pada putaran final Sabtu (15/2) itu memastikannya meraih gelar profesional ke-17 dalam kariernya.

Kemenangan ini juga menjadi yang pertama bagi Thitikul untuk tahun ini. Dengan usianya akan genap 22 tahun pada hari Kamis (20/2), gelar di Riyadh ini menjadi hadiah ulang tahun awal baginya.

”Ini hadiah terbaik yang pernah saya dapatkan. Sejujurnya, saya tidak yakin bisa (sesegera ini) meraih kemenangan pertama pada ajang (Ladies European Tour) pertama tahun ini karena setelah jeda kompetisi yang panjang tanpa mengikuti turnamen, Anda perlu sedikit penyesuaian di lapangan,” tuturnya.

 

Lee Somi, Round 3 PIF Saudi Ladies International 2025.
Pimpinan klasemen hari pertama PIF Saudi Ladies International 2025, Lee Somi, akhirnya harus puas finis di tempat kedua. Foto: Mark Runnacles/LET.

 

”Namun, menang di sini memberi keuntungan besar. Kami bisa melanjutkan penampilan dari sini dan membawa hal-hal baik yang terjadi di sini (ke turnamen berikutnya). Lebih dari segalanya, saya kira tim saya akan bangga karena kami berlatih keras pada jeda kompetisi untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Bisa menang di sini artinya kami melangkah ke arah yang benar.”

Pegolf No.4 Dunia ini memulai putaran final di Riyadh Golf Club ini dengan memegang keunggulan tiga stroke. Langkahnya kian pasti setelah mencatatkan empat birdie dalam sepuluh hole pertamanya sehingga memiliki keunggulan lima stroke. Meskipun ia kemudian mendapatkan bogey di hole 11 dan 14, ia masih bisa meraih birdie kelimanya dari hole 12, yang terbukti lebih dari cukup untuk memberinya kemenangan atas pegolf Korea Lee Somi (70), yang selama putaran final menjadi pesaing terdekatnya. Kemenangan ini membuatnya meraih hadiah uang sebesar US$647.493,75.

Kini Thitikul akan memusatkan fokusnya ke Thailand untuk mengikuti Honda LPGA Thailand, yang akan mulai bergulir pada hari ulang tahunnya, yaitu 20 Februari.

Sementara itu, pegolf Inggris Annabell Fuller (71) finis sendirian di tempat ketiga, lima stroke di belakang sang juara. Bagi pegolf berusia 22 tahun ini, prestasi kali ini memberinya sepuluh besar kedua untuk musim ini setelah sepekan sebelumnya ia finis di posisi keenam.

 

Annabell Fuller, Round 3 PIF Saudi Ladies International 2025.
Annabell Fuller dari Inggris memuji komitmen berkelanjutan dari Golf Saudi dan PIF bagi golf wanita lewat ajang PIF Saudi Ladies International. Foto: Mark Runnacles/LET.

 

”Pekan lalu saya mengobrol dengan orangtua saya kalau turnamen seperti ini bisa mengubah kehidupan. Golf itu tidak murah, perjalanan juga demikian, jadi punya peluang untuk meraih penghasilan di level ini sangatlah berarti. Prestasi seperti ini bisa membuat karier dalam olahraga ini bisa dipertahankan,” tutur Fuller.

PIF Saudi Ladies International melanjutkan komitmen mereka untuk memberi kesetaraan hadiah uang bagi para pegolf wanita. Total hadiah sebesar US$5 juta pada ajang ini menyamai total hadiah yang ditujukan bagi kaum laki-laki.

Bedanya, untuk pertama kalinya, elemen beregu disertakan pada penyelenggaraan kali ini, dengan alokasi hadiah uang sebesar US$500.000. Tim Lee, yang terdiri dari Kapten Lee Somin, Kim Minsun, Nastasia Nadaud, dan Amy Taylor sukses menjuarai nomor beregu, yang dilangsungkan selama dua putaran pertama. Adapun nomor individu memperebutkan total hadiah US$4,5 juta.

”Menurut saya Golf Saudi dan PIF telah berbuat banyak untuk meningkatkan derajat golf wanita dan mengembangkan olahraga ini. Saya sungguh menghargai betapa mereka melihat potensi dalam golf wanita dan terus berinvestasi di sini. Golf wanita benar-benar membutuhkan dukungan seperti ini agar terus berkembang, terutama bagi generasi baru. Semoga para penggemar bisa menyaksikannya, entah lewat TV atau datang langsung ke lapangan. Saudi telah berbuat luar biasa dalam menyelenggarakan ajang besar ini dan membawa para pegolf top untuk bersaing, yang tentunya sangat berarti bagi golf wanita,” tutur Fuller.